Menikmati Turkish Coffee di Square Cafe

Perkembangan warung kopi di Pontianak dari dulu sudah pesat, tukangjalanjajan sudah sering menuliskannya di web ini. Kemungkinan besar ini diakibatkan oleh faktor kebiasaan nongkrong sepanjang hari buat meminum kopi. Saya sendiri suka minum kopi tapi tidak suka dengan aktifitas nongkrongnya. Dalam 1 bulan paling tidak lebih dari 4 x kalau pun harus nongki-nongki tidak lebih dari setengah jam.

Kalau dulu, selain menyediakan berbagai jenis racikan kopi biasanya ada bermacam kudapan yang dijual untuk meminum kopi sampai menjual makanan khusus sarapan seperti soto atau sate tapi sekarang sudah bertransformasi menjadi café yang bahkan menjadi rumah makan terselubung. Tidak hanya kudapan tapi makanan lengkap tersedia disini. Termasuk juga dengan desain yang lebih nyaman dan cozy. Tapi ada konsekuensinya, harganya jadi lebih mahal.


Kebetulan teman tukangjalanjajan baru saja membuka Square Coffee Shop yang berada di jalan Dr Sutomo no B5. Plang Nama belum dipasang dengan alas an belum diresmikan, agak susah memang menemukannya. Tapi untungnya tukangjalanjajan dan gank makan ceria berhasil menuju lokasi. Tempat ini masih baru, masih ada beberapa interior yang belum selesai. Meja dan bangku disusun kiri dan kanan. Bagian tengah dibiarkan luas sehingga leluasa untuk lalu lalang. Begitu masuk, kita akan langsung melihat papan tulis menu sehingga kita bisa memesan di meja peracik sekaligus kasir.


Karena ini adalah coffee shop, saya mencari-cari menu kopi apa yang cocok untuk saya nikmati. Pilihan saya adalah Turkish Coffee sedangkan makanan lainnya yang menjadi signature dish tempat ini adalah Square rice box. Untuk cemilan kami mencoba pisang goreng keju. Anggota gank makan ceria yang kebetulan ikut kemari menambahkan pesanan Nasi Goreng Telur Mata sapi.


Pesanan datang dalam waktu relatif cepat. Saya yang dari awal penasaran dengan Turkish coffee nya segera membaui aromanya, hidung saya segera dipenuhi oleh aroma bumbu khas timur tengah namun yang paling dominan saya bisa tangkap adalah kayu manis. Dulu saya pernah mencoba kopi yang sama di Malang, kebetulan teman saya ada yang menjadi penggila kopi. Ada beberapa perbedaan dari sudut warna dan rasa. Square Coffee memiliki warna yang lebih hitam tapi milik teman saya yang dimalam lebih pekat dan disajikan tidak dengan gula agar bisa lebih rasa dan aromanya, memeasaknya pun menggunakan alat bernama IBRIK. Menurut saya, kopi ini akan sangat nikmat jika disajikan dengan kue stick coklat.



Menyeruput kopi dengan sendok kecil ini perlahan, bisa dirasakan kopi dengan kafein yang cukup membuat mata melek dan meninggalkan after taste kayu manis. Saya bukan ahli cicip kopi tapi saya suka mempelajarinya. Rasa manisnya berpadu cantik dengan kopi. Untuk ukuran kota Pontianak dan dengan harga 10.000 rupiah kopi ini punya kualitas bagus walaupun ampasnya sangat banyak.


Makanan berikutnya yang saya cicipi adalah nasi berbentuk kotak yang dilapisi telur dadar tipis yang kemudian ditambah dengan sambal teri pedas manis dan didampingi dengan kuah sup dengan potongan sawi. Tampilannya sederhana harganya sangat logis, 10.000 rupiah saja. Poin penting terdapat disambalnya yang walaupun sedikit, mampu memberikan rasa, pedas, manis dan gurih dari teri medan berpadu dengan nasi. Favorit saya sejak kecil. Sayang kuah sup ini tidak membantu, entah kaldu apa yang digunakan, susah sekali ditebak. Rasanya benar-benar flat dan hanya untuk membatu agar nasi tidak kering melewati tenggorokan. Sebenarnya masih ingin mencoba pisgor, namun perut saya sudah kenyang. Satu sendok nasi goreng Jawa sempat saya icip. Perlu bumbu yang lebih berani lagi untuk membuat rasanya lebih sempurna.


Tempat ini wajib dijadikan alternatif untuk mencoba berbagai jenis kopi dengan harga yang bersaing. Tempat ini juga lega untuk bersantai karena terbilang luas dan tidak berdempetan tapi mungkin agak susah bagi yang alergi asap rokok. 7 dari 10. Semoga bisa menjadi pilihan lokasi tempat minum kopi di Pontianak. Salam Yumcez!
Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.