SEJARAH HARI RAYA KO CIET



SEJARAH HARI RAYA KO CIET
Saya penasaran dengan twitter saya yang penuh ucapan selamat hari ibu dan perayaan ko ciet, ini perayaan apaan sih? Saya mulai menanyakan beberapa teman saya yang kebetulan mengerti, beberapa sumber bilang ini adalah tradisi makan onde onde. Ada juga yang bilang ondel-ondel (ondel-ondel dimakan? Kesenian khas betawi itu? OMG) saya berusaha mencari gambarnya, dan ternyata diluar perkiraan saya sodara-sodara
Bulatan berwarna warni kecil kecil dalam air putih didalam mangkok. Apaan nih? Sangat jauh dari ekspektasi saya diawal, tidak terpikirkan kalau malah seperti ini bentuknya. Seperti wedhang ronde dan menurut informasinya juga, ini terbuat dari ketan tanpa isian dan menggunakan air jahe dan gula putih. Saya pikir rasanya tidak akan jauh berbeda. Menarik sekali untuk mencari tahu hal ini, saya berusaha mengumpulkan data agar tidak penasaran dan terlihat sok tahu, oke…. Mari kit abaca bersama-sama, mudah-mudahan menambah informasi….

Setiap tahun pada tanggal 15 bulan 8 penanggalan Imlek, orang-orang Tionghoa di seluruh pelosok dunia memperingati Hari Raya Tiong Ciu, atau yang lebih dikenal dengan Perayaan Kue Bulan (Moon Cake Festival). Hari raya ini merupakan perayaan yang paling populer di kalangan masyarakat Tionghoa di berbagai penjuru dunia, dan kepopulerannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Karena selain merupakan legenda, kue bulan juga sangat digemari. Namun tahukah kita bahwa perayaan ini telah dimulai sejak lebih dari 2.200 tahun yang lalu ???
Asal mula
中秋節 Hari Raya Zhong Qiu {Hok Kian : Tiong Ciu}, disebut juga sebagai Perayaan Pertengahan Musim Gugur, adalah karena dirayakan pada pertengahan musim gugur, di mana pada waktu ini para petani baru ada suasana hati yang lega dan santai, untuk merayakan hasil panen yang berlimpah.


Perayaan Tiong Ciu sudah mulai dilakukan pada tahun ke-2 masa Kaisar
秦始皇 Qin Shi Huang [Dinasti Qin = 221 – 206 SM], penanggalan Imlek bulan 8 tanggal 15. Pada hari tersebut Kaisar Qin Shi Huang berkumpul bersama dengan penduduk desa di Wu Kao Shan. Pada malam harinya semua orang menikmati pemandangan indahnya bulan di langit yang terang dengan sangat gembira, sambil bernyanyi-nyanyi dan sambil minum arak.

Pada masa Dinasti Tang [618-907 M], Hari Raya Tiong Ciu ditetapkan sebagai malam bulan purnama. Pada waktu itu ada syair yang berbunyi: “1 tahun ada 12 X bulan purnama, tapi yang paling bulat dan yang paling indah dilihat, yaitu bulan purnama di Hari Raya Tiong Ciu.

Pada masa Dinasti Song [960-1279 M], Perayaan Kue Bulan baru mulai terkenal di kalangan rakyat banyak. Setiap penanggalan Imlek tanggal 15 bulan 8, semua orang menikmati indahnya pemandangan bulan purnama sambil makan kue-kue.
Orang zaman dulu membagi Hari Raya Zhong Qiu menjadi 3 bagian:
Imlek tanggal 14 bulan 8 : disebut
迎月會Ying Yue Hui, pesta menyambut kedatangan bulan purnama.


Imlek tanggal 15 bulan 8 : disebut
賞月會 Shang Yue Hui, pesta menikmati pemandangan bulan purnama.

Imlek tanggal 16 bulan 8 : disebut
追月會 Zui Yue Hui, pesta mengejar bulan purnama.

Namun pada masa Dinasti Yuan (1271-1368 M), Festival Zhong Qiu baru memiliki makna cinta Negara. Ada sebuah buku yang berjudul
浪跡叢談 Lang Ji Cong Tan, ada mencatat peristiwa sebagai berikut: Pada masa akhir Dinasti Yuan, ada seorang tua dari Dinasti Song, pada beberapa hari sebelum Hari Raya Zhong Qiu, menyebarkan desas-desus kemana-mana: Makanlah kue bulan pada Hari Raya Zhong Qiu, dengan demikian dapat terhindar dari wabah menular !

Oleh karena ini, orang yang membeli dan memakan kue bulan sangat banyak. Maka, orang-orang yang setia kepada Negara Song bertekad untuk menggulingkan Dinasti Yuan (orang Mongol) dan memulihkan kekuasaan Dinasti Song. Kemudian mereka secara khusus membuat sangat banyak kue bulan, di mana di dalam kue tersebut diselipkan secarik kertas yang bertuliskan: Bunuh Mongolia pada malam Tahun Baru Imlek !

4 (empat) bulan kemudian, Dinasti Yuan berhasil digulingkan oleh
朱元璋 Zhu Yuan Zhang yang kemudian naik tahta menjadi Kaisar dan bergelar 明太朱 Ming Tai Zhu. Kemudian Ming Tai Zhu menjadikan kue bulan sebagai Peringatan Mendirikan Negara [Dinasti Ming = 1368 – 1644 M], dan menjadikan Hari Raya Zhong Qiu sebagai Hari Raya memulihkan kekuasaan Negara.

Pertengahan Musim Gugur merupakan musim untuk berkumpul kembali bersama keluarga, disebut juga Bulan Yang Bulat Sempurna
月圓 (Yue Yuan), keluargapun berkumpul bersama 人圓 (Ren Yuan).


Festival Kue Bulan, tak terduga ternyata memiliki demikian banyak cerita. Orang zaman dulu melihat bulan yang terang di atas langit, bulat bundar dan berwarna kuning, merasa sangat indah, lalu membuat sebagai kue untuk dimakan, di luar dugaan menimbulkan banyak kisah yang menarik.

Tuh kan.... seru.... semoga menambah pengetahuan yah, see yaaa....

Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.