Sate Klathak Pak Jede Khas Jejeran, Kelezatan Daging Kambing di Jeruji Besi
Sate Klathak Pak Jede Khas Jejeran Jl. Nologaten No.46, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jika ingin mencoba menelpon coba saja menghubungi nomor telepon 0822-4343-4455.
Saya sebenanya tidak suka menikmati daging kambing, tapi saat
menginjakkan kaki ke Yogya rasanya ada yang kurang saja kalau tidak menikmati
sate klathak. Jadilah saya menyeret @pacarkecilku untuk menikmati menu ini di
Sate Klathak Pak Jede Khas Jejeran Jl. Nologaten No.46, Caturtunggal, Kec.
Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jika ingin mencoba
menelpon coba saja menghubungi nomor telepon 0822-4343-4455. Dengan batuan ojol
maka sampailah saya ke tempat yang luas ini. Begitu sampai saya langsung
disambut dengan aroma bakaran daging kambing yang membuncah di kedua lubang
hidung.
Masuk kedalam tempat makan, ada sepotong paha kambing yang
digantung di dalam lemari kaca. Daging inilah yang akan dikerat sedikit demi
sedikit lalu ditusuk dengan jeruji sepeda. Saya memilih duduk dibawah lampu
yang terang benderang. Ada spot untuk foto dibagian belakang dengan backdrop
tulisan sate klathak Pak Jede ukuran besar. Saya pun segera memesan beberapa
menu, Sate Klathak 22K, Tongseng 22K, Nasi putih hangat 6K, jeruk dan teh
hangat 3K. Perbincangan hangat antara saya dan Pipit mengenai sate klathak
cukup seru. Dua manusia pecinta kuliner dalam satu meja. Sudah pasti mantap
jiwa.
Sate Klathak Pak Jede Khas Jejeran, Siap dibakar |
Jika berbicara sate Klathak pasti langsung terngiang nama Pak
Pong. Sebenarnya sate klatak mulai diperkenalkan oleh Pak Jupaini. Asal mula
nama klatak melekat di benak Siti Khalimah. Mertuanya, Pak Jupaini, merupakan
pelopor warung sate klatak di Bantul. Ketika itu, Pak Jupaini yang semula
bekerja sebagai kusir andong memutuskan beralih mata pencaharian menjadi
penjual sate kambing. Suara “klathak... klathaaak” sendiri mucul saat sate yang
hanya berbumbu garam diletakkan diatas bara api. Garam yang terkena panas bara
akan mengeluarkan bunyi klathak, semakin kuat panas yang ditimbulkan bara aka
semakin keras bunyinya.
Sate Klathak Pak Jede Khas Jejeran di Jeruji Besi |
Sembari asik mengobrol, makanan sudah tersaji diatas meja,dua
tusuk sate, sepiring kuah kare yang mirip dengan kuah gulai sebagai pelengkap
hidangan dan sepiring tongseng plus nasi. Wow! semuanya terlihat cerah,
berminyak dan terang! aroma dagin matang langsung tercium. Kuah kare bersantan
ini mempunyai warna kuning terang dengan genangan minyak. Saya menyeruputnya
perlahan.
Sate Klathak Pak Jede Khas Jejeran siap disantap dengan kuah gule |
Rasa rempah yang kaya dengan dibungkus gurihnya santan. Bumbu kare
ini pasti cucuk dengan potongan daging kambing yang mulai saya lolosi satu
persatu dari jeruji besi. Sebelum saya cemplungkan kekuah kare, saya
mencicipinya. Daging ini pasti dari bagian paha kambing muda, kenyal namun
empuk dengan rasa gurih dan sedikit asin dari garam. Matangnya sempurna karena
lidi besi ini pmembuat panas terhantar hingga kebagian dalam daging. Dari segi
pembakaran, jeruji menghasilkan kematangan daging yang lebih merata. Berbeda
dengan pembakaran konvensional, tusuk bambu cenderung mudah patah padahal
daging belum terbakar sempurna.
Tongseng Pak Jede Khas Jejeran siap disantap |
Begitu dipadukan dengan kuah kare, sedap! semua bumbu menyatu
menjadi satu. Rasanya memang semakin kaya dan ngeblend. Sate ini bener-bener gurih alami dari daging kambing muda
dan empuk. Tongsengnya juga mantep, empuk dengan kuah manis gurih. Daging sate
plus potongan lemak dan urat kambing dengan polesan bumbu dengan siraman kecap, dengan nasi putih semua berakhir
dengan kejam. Tandas dan ludes oleh @pacarkecil. Sungguh nikmat sekali melihatnya.
Saya jadi kepengen makan satu porsi lagi namun sayang masih ada spot Yogya lain yang
harus dikunjungi.
Paha kambing siap dijadikan sate dan tongseng |
Oh ya, Dua orang cucu Pak Jupaini yang merupakan kakak
beradik, yakni Pak Nyong dan Pak Pong, juga mendirikan warung
sate klatak. Warung sate Pak Pong yang berlokasi di Jalan Imogiri Timur
terbilang tersohor dibandingkan dengan warung sate milik
saudara-saudaranya. Pasalnya, wisatawan domestik dari kota besar menjadikan
warung satai itu sebagai pedoman untuk mencicipi kuliner klatak.
Lokasi makan Pak Jede Khas Jejeran |
Sate Klathak Pak Jede Khas Jejeran Jl. Nologaten No.46, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki ruang makan yang luas, parkiran yang lumayan sempit dengan menu yang tidak banyak. Fokus dengan sate dan olahannya. Diatas meja kasir juga ada beberapa oleh-oleh, salahsatunya wedhang uwuh siap saji. Nilai 8 dari 10 untuk Sate Klathak Pak Jede Khas Jejeran. Selamat makan dan Salam Yumcez. Yogya berhati nyam nyam!
4 komentar
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry