Nangkring Malam Di Angkringan Pinggir Jalan

Makan malam bagi pemegang teguh diet ketat pastilah dilarang hukumnya. Tapi bagi penggila makan  Kalau di Pontianak berburu makanan malam sepertinya jadi hal wajib. Banyak kenikmatan tersembunyi yang patut untuk diulik dengan lidah. Sebagai tukangjalanjajan menjadi seorang eksplorator kuliner merupakan hal yang menyenangkan. Berbagi kenikmatan dengan semua orang yang mampir ke blog ini dan membaca responnya sungguh menyenangkan.
 
Mari Nangkring
Selamat Makan
Jalan Jawa sudah menjadi pusat jajanan tradisional yang menyajikan banyak kuliner lokal yang sedap untuk di coba. Salah satu kuliner malam yang patut di coba adalah angkringan Mas Pri Cabang Ampera Khas Jogja. Menggunakan ruko kecil dan sebagian halaman ruko disebelahnya. Terdapat gerobak kayu yang menyajikan berbagai macam baceman, gorengan dan wedang. Di dalam ruko sempit tersedia 2 meja dan bangku panjang sedangkan di bgian luar terdapat lamparan tikar memanjang dan meja panjang di depan gerobak angkringan.

Duduk? atau Lesehan?
Kita tinggal meminta piring yang terbuat dari anyaman dan bebas memilih apa yang kita inginkan ada beberapa jenis nasi kucing yang bisa dipilih, isi teri, sambal tempe atau isi sambal cabe hijau. Tinggal minta dipanggang untuk di hangatkan dan boleh juga memilih beberapa jenis sambal yang tersedia seperti sambal uleg dan sambal tumis.

Pilih mana yang kamu suka
Pilihan saya adalah tempe dan tahu bacem, tempe gembos bacem, tahu isi, sate telur puyuh, sate usus dan sate hati dilengkapi dengan sambel uleg terasi dan nasi sambel teri. Pilihan lainnya juga banyak, kepala, ceker, ampela dan masih banyak pilihan lainnya. Minuman pelengkap yang dipilih tentu wedang jahe hangat. Saya tinggal menunggu makanan dihangatkan dan dihantarkan. Mari duduk lesehan agar nuansa angkringannya semakin dapat. Disebelah saya juga duduk beberapa orang yang berbahasa jawa medhok dan bercerita tentang kenangan saat berkuliah di jogja. Tinggal menunggu lagu Kla Project  diputerin aja nih.

Sate-satean dan goreng-gorengan
Makanan dan minuman hangat datang dalam 10 menit kemudian. Sambil bersila saya membuka bungkusan nasi ecil yang ternyata porsinya lumayan banyak menurut saya. Nasi putih polen dengan samab teri yang merah. Rasa pedas dan gurih berpadu di mulut untuk menambahkan sensasinya saya menambahkan potongan telur puyuh dan hati serta usus. Rasa manis gurih dan manis legit langsung beradu dengan pedas. Tegukan jahe hangat menambah rasa hangat yang menjalar di tenggorokan menuju kelambung. Sayang disini tidak ada gula batu untuk pemanis. Jika ada pasti seru sekali.

Menu Malam ini
Tempe gembos yang langka akhirnya saya temukan diangkringan ini. Sayang sekali hanya tersedia bacem seandainya ada yang di goreng tepung pasti lezat sekali bila dicocol sambal yang pedas membakar lidah. Saya juga sempat merasakan tahu isi goreng yang juga gemuk dan menggoda, namun sayang minyak yang terperangkap sungguh banyak sehingga begitu digigit rongga mulut langsung dipenuhi minyak goreng. Konsekuensi yang selalu siap saya terima saat menikmati gorengan. Untunglah ada wedang jahe hangat yang meloloskan minyak di rongga mulut.
Selamat makan
Hajar dulu sampai habis
Makanan disini dihargai dari 1000 – 5000 rupiah saja, nasinya sendiri dihargai 3000an saja dan minuman dari 5000an. Harga yang cukup masuk akal untuk angkringan di tengah kota Pontianak. Makan angkringan bearti kita siap menikmati sensasi makan di pinggir jalan. Wajar saja jika gangguan seperti kebisingan motor atau debu kendaraan termasuk kemungkinan antri untuk mecari tempat duduk. Sekedar mengobati rasa kangen kota Jogja silakan saja mampir disini. 7 dari 10 sudah cukup menggambarkan tempat ini.

Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.