Jenis Kwe Tiaw dan Kenikmatan Rasanya


Setiap teman saya yang berkunjung ke Pontianak pasti mengajak saya untuk makan Kwetiaw terlebih dahulu. Darimanapun asalnya pasti langsung ngajakin icip-icip kwetiaw yang paling terkenal di Pontianak. Boleh dibilang, kwetiaw Pontianak sudah terkenal seantero Indonesia. Sekarang saya juga pengen tahu, siapa yang suka makan kwetiaw? Atau ada yang masih bingung dengan penyebutan Kwetiaw atau Mietiaw? Mana yang benar ya? atau bingung, mana yang lebih enak, kwetiaw goreng atau kwetiaw rebus atau ada cara masak yang lain?





Kwetiaw adalah sejenis mi yang dibuat orang Tionghoa yang berwarna putih yang terbuat dari tepung beras dan berbentuk panjang, tipis dan sedikit lebar dibandingkan mie telur. Makanan ini cukup popular dimana ada komunitas Tionghoa maka makanan ini juga popular, biasanya bisa disajikan dengan digoreng atau dimasak berkuah. Selain popular di Pontianak beberapa daerah di Indonesia juga menjadi makanan favorit



Kenapa Pontianak penyebaran kwetiaw luar biasa dan boleh dibilang Masiv? Karena memang kwetiaw identik dengan etnis Hokkian dan Tio Ciu. Memang ada sedikit perbedaan dengan Hokkian yang banyak mendiami Medan dimana disana menggunakan campuran baso ikan, sosis babi dan telur bebek sedangkan  Tio Ciu yang banyak di Pontianak lebih senang menggunakan tambahan daging sapi dan juga jeroan sapi. Dalam perkembangannya ada varian baru kwetiaw yaitu kwetiaw siram, Yam/Jam kwetiaw dan Bun kwetiaw.



Lalu apa bedanya? Apakah dari mata saja sudah bisa menbedakan? Atau harus dirasa terlebih dahulu? Jika kwetiaw goreng dan rebus tidaklah susah membedakannya. Untuk kwetiaw siram biasanya kwetiaw disajikan dalam piring kemudian siramannya dibuat dengan cara memasak terpisah, didalamnya akan dimasukkan berbagai macam daging dan olahan lalu diberikan sayuran, ditambahkan air yang lumayan banyak lalu ditambahkan tepung sagu atau maizena yang diencerkan terlebih dahulu kedalam kuah agar menjadi lebih kental. Saat akan disajikan maka kuah akan disiram diatas kwetiaw.



Kalau Yam/Jam kwetiaw seperti apa? Kwetiaw ini memang berminyak tapi tidak digoreng, biasanya kwetiaw akan dicelur bersama dengan tauge lalu akan diberi minyak bawang putih, cuka, kecap ikan dan beberapa bumbu penyedap lainnya. hal ini harus dilakukan cepat saat kwetiaw masih panas. Tidak lupa ditambahkan berbagai macam pelengkap seperti daging, jeroan dan olahan lainnya. setelah semuanya tercampur rata baru dihidangkan kedalam piring atau mangkok baru kemudian ditaburkan daun bawang. Memang ada perbedaan antara penyajian di Pontianak, Medan dan Bangka. Biasanya ada juga yang menambahkan kecap manis dan atau kecap asin.



Yang berikutnya adalah Bun, biasanya kita mendengar bun tahu, tapi ternyata kwetiaw juga bisa dimasak dengan cara ini. Yang satu ini juga kadang masih banyak yang bingung. Memang, yang paling susah dibedakan itu hanya 3 macam: goreng, bun dan yam. Sebab sekilas terlihat mirip. Namun kalau diperhatikan baik-baik apalagi dicoba di lidah maka sangatlah berbeda.


Kwetiau bun lebih mirip kwetiau goreng dibandingkan kwetiau yam. Yang membedakannya dengan kwetiau goreng adalah bahwa kwetiau bun itu lebih basah (becek). Dengar kata "becek" jangan mikir aneh-aneh lho. Mengapa terlihat lebih basah? Tak lain karena kwetiau dimasak dengan kocokan telur dan diberikan sedikit kuah lalu dihidangkan. Sementara kwetiau goreng sama sekali tidak diberikan kuah. Kalau untuk telur ya semua juga pakai telur sebagai salah satu bahan memasak kwetiau.



Jadi kalau sekarang, anda atau teman yang datang jauh dari luar kota Pontianak bisa memilih penyajian Kwe Tiaw yang lain dari goreng atau rebus. Paling tidak anda punya referensi penyajian seperti apa yang diinginkan. Silakan pilih warung makan yang menyediakan menu ini dan bertaburan banyak sekali di kota Pontianaak. Selamat mencoba dan menikmati.





Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.