Eksplorasi Aruna dan Lidahnya, Restoran Padang Merdeka
Ini bukan suatu kebetulan, tentu saja disengaja. Restoran Padang Merdeka namanya. Berada di Jalan Lada No 1, Taman Sari, Jakarta Barat 11110. Buka dari pukul 09.30 hingga tengah malam setiap harinya. Makanannya? hampir semua Padang Merdeka Menu adalah makanan khas minang dari berbagai Nagari.
Eksplorasi
makanan bersama Aruna dan lidahnya membawa Tukang Jalan Jajan ke Jakarta.
Destinasi Kota Tua, Glodok dan Menteng jadi tempat mencari rasa. Jejak kuliner
enak sudah sering terdengar dari daerah ini. Cerita masa lampau menggambarkan
betapa banyak kuliner enak yang masih tersisa dan menjadi permata yang sering
dicari pecinta kuliner. Blusukan bukan masalah selama makanannya benar-benar
enak.
Baiknya saya
bercerita satu persatu, karena dalam satu hari, Tim Kolektif Film memanjakan
kami dengan berbagai macam kuliner Jakarta. Perut sudah dikosongkan dan memang
sengaja siap menampung berbagai makanan yang disajikan. Pertemuan kami dimulai
di kota tua Jakarta. Kawasan masa lampau yang masih terjaga dan terus dibuat jadi
apik. Mulai dari pemugaran bangunan, taman disekitar dan juga kawasan sungai
disekelilingnya. Mari ikutan menelusuri citarasa kuliner Aruna dan Lidahnya di
Jakarta.
Nikmat Bersama di Padang Merdeka
Saat menyusuri
kota Tua, rasanya ada atmosfer berbeda. Bangunan Eropa rasa Belanda di tanah
Betawi dan disana ada restoran Padang. Ini bukan suatu kebetulan, tentu saja
disengaja. Restoran Padang Merdeka namanya. Berada di Jalan Lada No 1, Taman Sari, Jakarta Barat
11110. Buka dari pukul 09.30 hingga tengah malam setiap
harinya. Makanannya? hampir semua Padang Merdeka Menu adalah makanan
khas minang dari berbagai Nagari.
Kalau menilik ke
dalam bangunannya terasa seperti tersedot ke masa lampau. ada sekat yang
membatas pintu masuk utama dengan ruang makan dan ada gunungan khas pewayangan
disana. Sungguh terasa Indonesianya. Tapi setelah ditilik ternyata ini adalah
pucuk rebung yang terinspirasi dari kain songket Minang. Tebakan saya salah
tapi memang ada nuansa Jawa kalau dilihat lenih seksama. Ada ukiran batik solo, juga batik pundir
hingga tampilan plafon yang membentuk motif batik parang kencana yang dibuat
dari rotan sintetis yang diproduksi di dalam negeri, dirakit & dianyam
dengan rapi oleh tangan terampil pengrajin Indonesia.
Para pramusaji
pria berseliweran dengan baju ala pejuang kemerdekaan semnetara wanitanya
menggunakan kebaya dan kain dengan rambut digelung rapi. Habian dindingnya
terdapat banyak sekali sudut sudut yang instagramable. Salah satu sudut didepan
meja makan panjang yang sudah dipesan adalah buku buku tua yang tersusun rapi
di dinding dalam keadaan terbuka kemudian dilukis beberapa gambar bangunan
kuno. Saya penasaran dan mendekat, buku-buku ini sudah berumur dan rsak dimakan
waktu. Sayang sebenarnya jika dijadikan hiasan. Entah kenapa tidak dijadikan
buku bacaan diperpustakaan.
Makanan mulai
dihidangkan satu persatu diatas meja dan terlihat hamparan makanan lezat,
bersantan, penuh minyak dan cabai. Kelezatannya sudah diujung lidah. Karena
kebanyakan yang diundang premiere adalah foodblogger, otomatis hal pertama yang
harus dilakukan adalah foto makanan dulu.
Keburu ngiler! dan tukang jalan jajan
harus berusaha mengalihkan perhatian. Sayapun iseng bertanya kepada kepala
jalan hari ini, Ade Putri Paramadita, kenapa mengajak kesini? Saya berpikir
jawaban akan sangat kompleks, tapi ternyata sesederhana ini, “Masakan Padang
bisa diterima oleh semua Lidah”. Dan semua mengamini jawaban ini, kebanyakan
kami berasal dari berbagai pulau dan wilayah, tentu punya selera yang berbeda.
Makanan Padang yang menyebar sempurna diseluruh Indonesia bahkan dunia
membuktikan bahwa menu ini dapat diterima siapa saja. Jadilah kami menikmati
menu restoran makanan Padang Merdeka.
Makanan Minang
Otentik Padang Merdeka
Ujung mata saya
seperti mesin scan yang bergerak dari
ujung kiri dan kanan berulang. Berusaha merekam setiap jenis makanan yang
disajikan. Jumlahnya ada 20 puluhan, selintas terlihat sama, namun tukang jalan
jajan tak mampu mencicipi semuanya karena keterbatasan isi perut dan faktor
malu malu kucing. Tapi beberapa saya “hajar” hingga tandas sampai tuntas!
Namanya memang Padang Merdeka, jelas Rumah
Makan Padang yang saat masuk kita sudah disambut oleh motif ‘Pucuk Rebung’ yang
terinspirasi dari songket padang, namun ketika mulai menyelami lebih dalam
lagi, resto ini turut menghadirkan beberapa ukiran batik solo, batik pundir
hingga tampilan plafon yang terinspirasi dari batik parang kencana yang dibuat
dari rotan sintetis yang diproduksi di dalam negeri, dirakit & dianyam oleh
orang pribumi, semua serba lokal namun disesuaikan dengan balutan modern
style agar tak telalu old fashion.
Mari Makan Menu Minang!
Rendang Sapi
Sebagai makanan
terenak kelas dunia, rendang jadi menu wajib disemua restoran Padang. Lidah.
Memang rending yang banyak di restoring padang adalah rendang setengah jadi
alias Kalio. Rendang di Padang merdeka masih sedikit nyemek dengan tekstur
daging yang empuk. Sesuai dengan selera kebanyakan orang. Demi menyesuaikan
lidah, ada selintas rasa manis yang tercecap dalam samar samar. Rasanya tidak
terlalu pedas dengan warna yang masih cerah.Bagi penggemar pedas, bisa menambah
racikan sambal merah atau sambal hijau tumis dengan rasa yang lumayan pedas.
Ayam Pop
Salah satu menu
yang elengkapi kenikmatan kuah santan nasi padang adalah ayam pop. Ayam dengan
kulit yang bersih dari daging. Tanpa ada lemak lagi, hanya daging ayam yang
menempel ditulang. Dagingnya putih dan empuk disisajikan diatas piring dengan
sedikit kuah santan seperti opor. Selain gurih, rasanya sedikit manis dari ayam
pop yang pernah saya coba. Coba saja sobek dagingnya lalu cocolkan kedalam kuah
santan kental lalu ke sambal tumis. Benar benar kaya rasa danmembuat sepotong
tak pernah cukup.
Dendeng Batokok
Makanan yang juga
ikonik di rumah makan minang. Daging sapi yang sudah diiris tipis laludipukul
hingga empuk kemudian disiram dengan tumisan cabe berminyak saat masih
panas-panas. Daging sapi ini semakin lezat, gurih dan harum saat menggunakan
minyak kelapa asli. Rasa cabe yang tak terlalu pedas membuatnya cocok dipadukan
dengan nasi hangat, daun singkong dan sambal hijau. Lezat memang tidak boleh
setengah setengah. ini menggugah selera sekali, saya membayangkan menikmatinya
dengan blado jengkol! duh ngiler.
Gulai Daun Ubi Santan
Bagi saya orang
Kalimantan, Daun Ubi remas dengan santai a.k.a daun ubi gulai cukup popular
dilidah saya. Namun bedanya, ditempat saya daun ubinya hanya digosok dan remas
dengan tangan dan santan yang digunakan tidak terlalu kental sementara di
Restoran Padang Merdeka, daun ubinya ditumbuk lalu diberi santan kental, mirip
dengan kuah gulai namun ciri khas disini, ada jejak manis yang terasa sedikit
di lidah.
Ayam Goreng
Ayam goreng empuk
ini tidak mlekoh bumbunya seperti ayam goreng Jawa yang diungkep dulu. Terasa
jejak bawang putih, serai dan aroma daun jeruk purut. Empuk dan tak susah
memotongnya menggunakan sendok dan garpu, biasanya digunakan air kelapa untuk
membuatnya jadi empuk dan sedap.
Gulai Kepala Ikan
WOW! ini adalah
kepala ikan sebesar gaban. mungkin ukurannya sekitar 2 kilogram. Saya tak
sempat melihat jenis ikan apa yang digunakan untuk gulai ini karena sudah
diserbu teman teman semeja. Bagian pipi ikan yang kenyal serta bagian perut
yang berlemak diserbu hingga telas! tulang yang ada dikepala juga disesap
hingga habis sarinya. Bumbu gulai yang merasuk kedalam sela sela tulang ikan
sayang untuk dilewatkan. Semuanya selesai dalam beberapa saat saja.
Gulai Otak
Sebenarnya agak
ngilu membayangkannya. Memakan otak seperti zombie, tapi Gulai Otak Restoran
Padang Merdeka ini membuat saya tak pernah menyesal mencobanya. Otak ini
langsung lumer begitu masuk kedalam mulut. Rasanya super creamy dengan tambahan
santan yang gurih. Seperti memakan coklat namun berasa keju dengan bumbu Indonesia.
Jangan dibayangkan seperti apa, cukup duduk dan nikmati hingga habis.
Gulai Kikil
Beberapa
kali saya melirik potongan kikil dengan kuah santan yang agak merah. Tapi demi
menjamu selera, sepotong kikilpun mendarat diatas piring. Kikil ini tidak ada
perlawanan, dengan gampang menyerah saat saya potong dengan sendok dan begitu
dikunyah, terasa kenyal dan mantul-mantul saat beradu dengan gigi. Tak ada
aroma amis, yang ada hanya aroma bumbu yang kuat dan tentu saja pedas. Delora
makan semakin bertambah.
Sate Padang
Iyes!
sate ini berbeda dari sate yang biasanya menggunakan bumbu kacang atau kecap.
Sate ini menggunakan tepung beras dengan bumbu mlekoh khas tanah minang. Tak
lupa kombinasi satenya yang bisa berisi daging sapi empuk yang cebderung asin
atau juga kombinasi daging dan jeruan seperti lidah dan hati. Rasanya kenyal
dan sungguh berbumbu, tentu saja tetap mebusung rasa pedas yang mengigit
sekaligus menghangatkan. Siapa yang bisa menolak kelezatannya
Telur Dadar
Nah
ini! telur dadar ala rumah makan padang biasanya tebal. Ada tambahan putih
telur yang lebih banyak dengan potongan cabe dan daun bawang serta cabe yang
sudah dihaluskan. rasanya gurih dan lembut. Kabarnya telur ini dikukus terlebih
dagulu hingga matang dan ada yang menggunakan telur bebek agar semakin gurih. Duh!
saya ngga berenti mencocol telur ini kedalam sambal tumis cabe merah yang
berminyak.
Tempe kemul, gulai kikil ala Padang Merdeka |
Perkedel
dan Tempe Kemul
Oke,
saya bisa menerima perkedel kentang ada di restoran Padang Merdeka, tapi
bagaimana dengan tempe goreng berbalut tepung dengan poongan daun seledri
disana. Ternyata makanan ala Jawa ini nyasar ke Restoran Padang Merdeka.
Untungnya memang enak dan pas dicocol dengan berbagai macam sambal.
Makan di “Dang”
Sebagaimana Rumah Makan Minang lainnya, restoran
Padang Merdeka juga menyajikan makanannya diatas meja dengan piring-piring
kecil. Saya yakin masih banyak menu lain yang tidak bisa disajikan semua diatas
meja karena keterbatasan tempat. Jumlah makanan. Masih banyak lagi menu lain
yang belum tersaji seperti Ayam Nanas, Ayam Pedas, Ayam Cabai Hijau, Gurame
Polos Goreng, Gurame Saus Padang, Gulai Cumi, Udang Kremes, Udang Tempura, Tahu
Udang dan Sambal Udang Kecil dan pelengkap lain
seperti Sayur Nangka, Tumis Pare, Sayur
Acar Kuning, Cah Buncis Ayam, Brokoli Bawang Putih, Telur Gulai/Balado, Tahu
Cabe Garam, Sambal Ati Ayam, Sambal Jengkol, Sambal Telur Puyuh, dan Sambal
Teri. Bayangkan jika semua disajikan diatas meja?
Makan
di “Dang” atau disajikan melampar diatas meja mengingatkan kita tradisi makan
bersama saat acara pernikahan, sama seperti adat melayu yang mengadakan
seprahan. Intinya mengajak untuk berbagi. Duh! Semua makanan ini enak dan
membuat saya tak bisa berhenti makan. Perutlah yang memberi batasan.
Jika
mampir ke kota tua dan tiba – tiba ingin makan nasi Padang, mampir saja ke
Restoran Padang Merdeka, diseberang Bank BNI 46 bersebelahan dengan stasiun
kota tidak jauh dari kantor Pajak dan bersebelahan dengan pusat oleh oleh Bali.
Restoran Padang Merdeka ada di Jalan Lada No 1, Taman Sari, Jakarta Barat dan
dapat dikunjungi mulai pukul 09.00 hingga tengah malam.
Sekali
lagi terimakasih tim Aruna dan lidahnya, Mak Nana dari Kolektif Film, Mbak Ade @misshotrodqueen yang
sudah mengajak saya berpetualang rasa dan menyatukan berbagai selera dari
pelosok Indonesia di Restoran Padang Merdeka. Selamat makan dan salam yumces!
42 komentar
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry
Salam kenal ya mas
masakan padang emang juara sih... apalagi kalo makannya di restoran, makannya enak, dan nyaman...
penasaran juga sama seragam pramusajinya, hahaha.
Duuuh kalau makan makanan padang memang harus bisa tahan diri ya. Khawatir kolesterol berlebih. tapi ya gimana ya. lahwong enak
Masakan padang emang banyak banget penggemarnya. Kalau aku lebih suka gulai kepala ikan. Tapi habis makan Padang kudu olahraga karena lemak dan santannya banyak
Sayangnya sih, ada satu hal yang jarang ada di restoran Padang.
TEH TALUA.
Serius. Itu kuliner Padang yang super underrated! Joss!
Endess dan dijamin nambah.
Hhaha....
Btw sukses ya eksplorasi Aruna dan Lidahnya ��