Shinjuku, Japanese Street Food di Pontianak
Tepi jalan di emperan toko jadi tempat menjual makanan paling favorit di Pontianak akhir-akhir ini dengan embel-embel street food. Jika di tanya apa jenis makanannya, jelas lebih banyak mengarah ke makanan Jepang atau Korea, biasanya juga dengan gaya grill a.k.a panggang dengan berbagai macam daging dan sayuran dengan pelengkap lain yang bermacam-macam. Salah satu yang mengusung konsep ini adalah Shinjuku Japanese Street Food yang beralamat di Jalan Nusa Indah III, tidak jauh dari Perempatan Hotel Kini. Tempat ini buka selepas pukul 06.00 sore.
Tepi jalan di emperan toko jadi tempat menjual makanan
paling favorit di Pontianak akhir-akhir ini dengan embel-embel street food.
Jika di tanya apa jenis makanannya, jelas lebih banyak mengarah ke makanan
Jepang atau Korea, biasanya juga dengan gaya grill a.k.a panggang dengan
berbagai macam daging dan sayuran dengan pelengkap lain yang bermacam-macam.
Salah satu yang mengusung konsep ini adalah Shinjuku Japanese Street Food yang
beralamat di Jalan Nusa Indah III, tidak jauh dari Perempatan Hotel Kini.
Tempat ini buka selepas pukul 06.00 sore.
Tukang Jalan Jajan datang saat malam hari pukul 8 malam saat gerimis
datang menyapa Pontianak, tidak terlalu banyak orang makan dan berlalu lalang.
Keuntungan bagi saya yang ingin menikmati makan dengan suasana yang tenang. Memilih
duduk di meja kayu yang tidak jauh dari meja kasir. Begitu menghempaskan
bokong, daftar menu langsung di sodorkan. Setelah melihat cukup lama maka
pilihanpun mulai saya jatuhkan satu persatu.
Spring Roll di Shinjuku Japanese Street Food Pontianak |
Pilihan saya lumayan banyak di Shinjuku Japanese
Street Food, namun porsinya kecil saja. Husumaki (spring roll) 2 buah seharga
8K, Chicken teriyaki don 18K, Taican 2,5K, Beef bbq 6k, Shitake mushroom 3k, Beef
with enoki teriyaki 8k, Ocha 2k dan Detox water 4k. Semua makanan tadi isinya
satu tusuk atau 2 tusuk seporsinya. Menunggu makanan datang bearti siap dengan
segala macam aroma yang muncul dari panggangan atau tumisan.
Shinjuku Japanese Street Food Pontianak |
Terlihat banyak pesanannya namun kualitasnya tidaklah
banyak. Semuanya sekali gigit saja. Spring roll ini berisi sayuran yang di
tumis dengan bumbu sederhana seperti bawang putih dan penyedap rasa setelah itu
diisikan kedalam kulit lumpia dan kemudian di goreng hingga garing dan
dihidangkan dengan sambal bangkok yang pedas, manis dan asam. Sayurannya masih
terasa renyah dan segar. Bukan frozen food.
Beef Enoki di Shinjuku Japanese Street Food Pontianak |
Rasa taichannya juga tidak mengecewakan, walaupun
kecil namun daging yang digunakan bagus dengan tingkat kematangan yang pas, ada
level kepedasan yang bisa di pesan oleh pelanggan. Lalu apa itu sate taichan? Sate taichan sendiri
adalah sate ayam yang dibakar tanpa kecap dan bumbu kacang. Hidangan ini
berawal dari pedagang kaki lima di daerah Senayan, Jakarta dan kini menyebar
sampai seluruh Indonesia. Amir adalah pedagang sate taichan di daerah Senayan,
Jakarta yang mengklaim sebagai pelopor dari hidangan sate taichan. Menurut
pengakuan Amir, resep sate taichan ditemukan oleh pembeli satenya yang berasal
dari Jepang. Daging ayam dipanggang
hanya dengan bumu garam dan jeruk nipis lalu di masak hingga matang. Itu dia sekelumit
cerita tentang Taichan
Taichan dan Shitake Mushroom di Shinjuku Japanese Street Food Pontianak |
Beef BBQ dan Beef shitake
juga boleh di coba, tapi preferensi saya beef enoki, bumbunya kurang lebih sama
namun enoki mampu memberikan sensasi lain. Ada rasa gurih ala jamur yang cocok
dipadukan dengan gurihnya daging sapi. Porsinya sekali lahap, kecil dan bikin
penasaran. Lumayan untuk membuat tenggorokan geli. Oh ya, tetap ada perbedaan
antara BBQ dan teriyaki dong ya. BBQ punya aroma bakaran ala Eropa sedangkan
teriyaki manis asin ala Asia. Tapi lidah saya mengidentifikasinya 11 12 saja.
Chicken Teriyaki Don di Shinjuku Japanese Street Food Pontianak |
Shitake mushroom juga
dengan dengan rasa yang kurang lebih dengan saus teriyaki. Makanan porsi kecil
seperti ini memang cocok dijadikan teman ngobrol. Sayang di sini tidak mungkin
menjual sake. Coba seandainya ada, entah berapa gelas yang sudah saya habiskan.
Makanan berat saya malam ini adalah Chicken Teriyaki Don. Ini adalah nasi yang
diberi tumisan daging ayam berbumbu teriyaki dengan sayuran segar sebagai
tambahan.
Taichan, Beef BBQ, Shitake Mushroom di Shinjuku Japanese Street Food Pontianak |
Nasi dalam mangkok ini
terasa pulen dengan siraman ayam bersaus coklat mengkilap yang menggoda untuk
dicicipi. Manis dan gurih dengan daging ayam super moist. Walaupun terasa
terlalu kencang penyedapnya namun tingkat kematangan ayam yang sempurna
ditambah dengan beberapa potongan daging plus kulit ayam sungguh membuat hati
saya gembira. Saraf lidah tukang jalan jajan memang terasa dimanjakan dengan kematangan daging
seperti ini. Boleh tahan untuk mengisi perut walaupun porsinya kecil menurut
saya.
Detox Water di Shinjuku Japanese Street Food Pontianak |
Untuk menghapus semua rasa
dan dosa tadi maka ada detox water yang berisi lemon dan mint yang berpadu
dengan es batu. Minuman segar ini juga boleh di pesan untuk menghapus semua
rasa yang tertinggal di rongga mulut. Daun mint segar yang digunakan harus
diapresiasi. Segar dan menyenangkan.
Shinjuku Japanese Street
Food, Lokasi makan yang buka sore hari dengan desain yang cukup mencolok. Menu
yang disajikan adalah menu praktis cepat saji yang di masak saat di pesan. Bagi
anak gaul zaman sekarang tentunya ini jadi pilihan yang sayang untuk dilewatkan
terutama yang doyan ngemil malem-malem. 7 dari 10 untuk makanan di sini. Selamat
makan dan salam yumces!
37 komentar
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry
Ini aku bookmark mas sapa tau kalau pas jalan-jalan ke pontianak mas
Masakan Thailand kapan ya bisa jadi trend di Indonesia. Makanannya lumayan enak dan kaya rempah. Cocok di lidah orang Indonesia kayaknya.
ahhhhhh... masnya.......
Kiikkiikk...
Tapi bener,
Ini kenapa porsinya pada mini-mini yaa..?
Kan jadi bisa nyobain satu - satu...