Menemukan Gyoza di KatsuYa


Deket sih dari rumah tapi belum pernah mampir kesini. Entah kenapa setelah membaca beberapa review di jejaring sosial. Tapi sudahlah, lidah setiap orang punya saraf yang berbeda dalam hal icip-icip makanan. Kebetulan sembari service kendaraan bulanan dan tidak terlalu jauh dari bengkel. Jadi tidak ada salahnya untuk mecoba, bertepatan dengan jam makan siang dan perut keroncongan. Marilah mencoba mlipir ke Katsuya di Jalan Purnama di Komplek Purnama Sempurna No 1. Tempat ini mengkhususkan dirinya untuk menjual makanan Korea dan Jepang. Saya putuskan untuk mencoba dengan berjalan kaki menuju lokasi.

Paket Kumplit Makan Siang
Tidak sampai 30 langkah saya sudah bisa masuk kedalam tempat ini. Dengan beberapa ornamen Jepang yang dipasang mulai dari lampion dan lukisan. Sengaja saya memilih duduk didekat pintu masuk agar cahaya terang bisa saya dapatkan. Daftar menu sudah terpajang dimeja, saya tinggal membaca dan pramusaji akan menghampiri. Ada paket makan siang dan beberapa paket menarik seperti shabu shabu dan lainnya. Tapi mata saya tertuju pada paket gyoza dan chicken katsu lengkap dengan nasi dan sup untuk menemani makan. Ada sedikit salad dalam paket makan ini. Cukup ditebus dengan Rp 25.000,- dan minumnya saya memesan es jeruk kecil pontianak yang asam manis segar.

Gyoza nya sudah manggil buat di makan
Menunggu sambil melihat beberapa ornamen dan menguping pembicaraan orang disebelah. Tapi jika ingin berlayar di dunia maya, cukup menyambungkan smartphone di jaringan WiFi gratis yang disediakan. Saya tidak menunggu lama untuk minuman saya, tidak kurang dari 5 menit lalu 10 menit kemudian paket makan siang saya datang. Awalnya saya merasa paket makan siang ini tidak akan bisa membuat saya kenyang. Semuanya serba mini. 1 buah gyoza, 2 lembar chicken katsu yang sudah diberi saus dan sedikit salad mayo. Semangkuk nasi yang terlihat pulen dan semangkuk kuah sup yang berisi potongan daun bawang.

Katsunya sudah tiba
Mari makan sembari mengobrak abrik rasa. Saya langsung menangkap gyoza dan memasukkan kedalam mulut. Terasa lembut dan bertekstur, rasa daging ayam dan cacahan sayur yang memberikan tekstur sewaktu dikunyah, ada potongan daun bawang yang lumayan banyak, rasa bawang putih dan merica serta daun bawang terasa tegas terasa di lidah. Juicy dan lembut saat dikunyah. Saat saya mencoba mencocol dengan saus sambal rasanya semakin menggoda. Ternyata sepotong terasa tidak cukup.

Bagaimana lokasinya?
Gyoza (Jepang)/Jiaozi (Tiongkok)/Mandu (Korea). Daging yang digunakan bisa bermacam-macam, lazimnya adalah ayam, udang atau daging babi dan dicampur dengan potongan sayuran sedangkan kulit pembungkusnya dibuat tepung terigu, air dan garam dapur, biasanya setelah diisikan dikulit akan dikukus terlebih dakulu baru di pan-fried. Kalau sering menonton acara memasak biasanya dimatangkan dengan teknik yang lebih unik. Pan akan diisi air dan gyoza dimasukkan sampai air habis baru kemudian dimasukkan sedikit minyak dan dimatangkan disatu sisi. Ada perbedaan dengan Wonton dan Pangsit, selain cara memasaknya yang berbeda, kulitnya juga lebih tebal.

Es jeruk kecilnya suegeeeerrr
Sudah siap makan?
Katsunya juga enak, bumbunya pas tapi menurut saya terlalu tipis sehingga daging ayam terasa kering dan sudah hilang kegurihannya. Mungkin demi menyesuaikan harga maka katsu ini benar-benar tipis. Kuah kaldu yang disajikan juga ringan, rasa kaldu sari sum sum ayam begitu terasa tinggal ditambah sedikit bubuk lada, Ada tambahan taburan daun bawang menghadirkan aroma yang sangat nikmat. Nasi pulen yang disajikan juga menambah sedapnya siang ini. Cukup bisa dipertanggungjawabkan rasanya walaupun bukan yang terbaik. Awalnya tadi saya menyangka tidak akan kenyang, ternyata lumayan untuk porsi makan siang.

Makan siangku :)
Tempat ini cukup nyaman untuk didatangi sendiri maupun beramai-ramai karena meja dapat disatukan menjadi panjang. Pilihan menu yang banyak membuat kita tidak perlu khawatir sama dengan teman disebelah. Ruang parkir yang cukup lebar serta meja yang bisa mengakomodir tubuh lebar seperti saya juga jadi poin positif termasuk pelayanan yang cepat dan harga yang cukup wajar. Silakan mampir kesini untuk mencoba beberapa menunya. Nilai 7,5 bisa saya sematkan untuk Katsuya. Selamat makan dan Salam Yumcez!
Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.