Nurali Tidak Hanya Pempek
Mungkin pempek Nurali terlalu melegenda di telinga
orang pontianak. Ada yang sudah menjadi pelanggan tetap, ada yang masih belum
sreg dengan rasanya. Semua kembali kepada selera. Sayaa tidak mau terlalu
banyak berspekulasi dengan Pempeknya. Rasanya terlalu biasa kalau datang kesini
hanya untuk makan pempek. Coba yang antimainstream,
mari mencoba diversifikasi menu
yang ditawarkan Pempek Nurali. Kebetulan beberapa teman lama mengajak reuni dan
ingin nongkrong disini. Saya dengan senang hati datang menikmati makanan yang
ditawarkan disini.
Pempek yang berada di Jalan Nurali. Nama pempeknya
sama dengan nama jalannya. Dibagian depan terpajang kotak kaca yang memejang
aneka jualan. Mata saya langsung tertuju dengan panggangan dengan bara yang
merah menyala. Awalnya saya pikir ada menu Pempek pangnggang disini, ternyata
bara ini untuk membakar otak-otak. Menu yang nama dan bahannya tidak ada
hubungannya sama sekali. Di lemari kaca juga tertulis “sedia bakso”. Dari dandang
kaldu yang terbuka sesaat saya bisa mencium aroma kaldu sapi yang menguap. Aih!
Aromanya saja sudah gurih apalagi rasanya.
Cemilan datang hatipun senang |
Fix! 2 porsi otak-otak dan semangkuk bakso mengawali
cemilan sore kali ini. Ternyata ada bonus ketupat lemak yang super mlekoh. Dari
kulit daun kelapa yang digunakan saya melihat santan sisa rebusan dan saat
dibuka ada campuran kacang merah didalamnya. Sepotong kecil saya masukkan
kedalam mulut, ketan yang pulen langsung memenuhi mulut asin dan gurih santan
langsung menyeruak. Kacang merah memberikan tekstur ‘kletus’ saat mengunyah.
Ada sedikit rasa manis yang membalut, tipis sekali namun memberikan tendangan
sempurna. Saya suka sekali ketupat ini. Tapi seperti biasa, satu kurang tapi
dua eneg. Tapi ini enak dan membuat mata saya berbinar.
Otak-Otak selalu di hati |
Karena sudah menikmati ketupat yang berlemak, saya
pilih menikmati otak-otak sebanyak 5 buah seharga Rp 15.000,-/porsi, sebelumnya
tentu es tawar sebagai penawar rasa. Disajikan masih hangat dengan asap yang
masih mengepul. Daun pisang yang sedikit gosong memberikan aroma sedap. Saat dibuka,
aroma ikan, ketumbar, dan lada langsung menerpa. Ikan tenggiri yang menjadi bahan utama begitu
terasa, kenyal dan matang sempurna. Lidah saya bisa mendeteksi banyaknya daging
ikan yang digunakan. Adonan berbumbu ini begitu indah dimulut, perpaduan rasa
gurih, asin, manis dan sedikit pedas berpadu tepat. Belum lagi cocolan sambal
kacang yang tidak terlalu kental dengan rasa gurih dan cukup pedas. Lemak nian........
Soooooo....... Baksoooooooo |
Bagaimana dengan baksonya? Saya masih bisa
menikmatinya. Kuah bakso dan pentol yang membal dengan rasa daging yang sedap.
Tapi untuk membandingkan olahan bakso dari sekian banyak warung bakso kualitas
premium di Pontianak cukuplah pelik. Kuah yang begitu ngaldu harus di hirup
segera selagi hangat. Supaya tidak eneg dengan lemak yang memenuhi mangkuk.
Cukup membayar Rp 20.000,-/porsi untuk mendapatkan kelezatannya.
Saya harus memberikan nilai 8 dari 10 untuk otak-otak
yang nyamleng dan lemak. Nikmati makanan disini dan jangan lupa menyusun dengan
rapi kendaraan anda karena ruang yang terbatas. Selamat menikmati makanan anda
dan salam yumcez berkali kali.
Gabung dalam percakapan
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry