Menjadi Pencerita Kuliner Ala Bondan Winarno
Saya pribadi sebagai foodblogger akan mencoba memberikan rekomendasi terbaik. Namanya juga rekomendasi, pastilah yang bagus dan elok untuk ditulis.
Maraknya oknum konten creator kuliner yang membuat gerah netijen membuat banyak yang kangen dengan sosok Pak Bondan yang selalu meriview dengan santun dan bersahaja. Bukan sekedar review biasa namun juga cerita dibalik kuliner tersebut. Bagaimana ia memadukan sebuah perjalanan cerita kuliner dengan Point of View dari makanan yang tersaji didepannya.
![]() |
Menjadi Pencerita Kuliner, Mengulas Rasa Hingga ke Jiwa |
Rasanya tidak ada yang membuat hati terluka mendengar story telling yang disampaikan. Bagaimana cara menceritakan rasa tanpa ada judgmental mengenai rasa. Apalagi masalah nikmat berbeda satu sama lain. Kalau sudah tak satu selera, akan sangat susah menyatukannya. Tidak akan bisa dipaksa! beruntung saya pernah bekerja dengan beliau, walaupun tak lama, tapi Tukang Jalan Jajan banyak belajar, bagaimana berserita tentang rasa hingga samlai ke hati.
Menjadi Pencerita Kuliner Andal Ala Bondan Winarno
Mengulas kuliner bukan sekadar mencicipi makanan dan mengatakan "enak" atau "tidak enak". Lebih dari itu, mengulas kuliner adalah seni menggali dan menyampaikan pengalaman rasa secara mendalam, jujur, dan menggugah selera. Sosok yang sangat dihormati dalam dunia kuliner Indonesia, almarhum Pak Bondan Winarno sebagai BAPAKNYA REVIWER KULINER INDONESIA yang telah memberikan contoh bagaimana mengulas kuliner dengan baik.
Beberapa buku yang di tulis oleh grup jalan sutra yang digawangi Pak Bondan. Kevindra Soemantri dengan aneka buku yang ditulisnya. Pencerita kuliner Ade Putri atau mungkin Murdijati Gardjito, 'Cinta Sejati' Profesor Kuliner Indonesia. Mungkin Chef Wiliiam wongso atau Bu Siska Soewitomo dan masih banyak lainnya bisa dijadikan acuan untuk belajar.
Filosofi Mengulas Kuliner ala Pak Bondan
Pak Bondan, dengan jargon "Maknyus!"-nya, telah menginspirasi banyak orang untuk mencintai dan mengapresiasi kuliner Indonesia. Berikut adalah beberapa prinsip yang bisa kita pelajari dari beliau: Pengamatan saya mungkin masih banyak kekurangannya, tapi saya yakin banyak orang bisa menambahkannya lagi supaya makin lengkap cara mengulas kuliner yang baik!
Kejujuran dan Objektivitas
Ada baiknua selalu menekankan pentingnya kejujuran dalam mengulas makanan. Beliau tidak ragu untuk memberikan kritik yang membangun, tetapi tetap dengan bahasa yang santun dan menghargai. Beliau juga terkenal dengan prinsipnya untuk selalu membayar makanan yang diulas, agar tetap menjaga objektivitas. Selama saya satu tim dengan beliau, semua makanan dihabiskan, jika tidak pasti dibawa pulang, salah satu bentuk penghargaan yang sederhana namun mungkin kita lupakan.
Pemahaman Mendalam
Sebelum mengulas, ada baiknya selalu melakukan riset tentang sejarah, bahan-bahan, dan teknik memasak suatu hidangan. Hal ini memberikan konteks yang lebih kaya dalam ulasannya dan menunjukkan penghargaan terhadap warisan kuliner. Banyak membaca dan jangan malas. Jangan gunakan kata kata yang mungkin salah kaprah seperti orisinal, asli atau apapun itu karena kalau kita sendiri belum pernah datang ke tempat asal makanan ini berada sudah tahu kita belum tahu rasa orisinalnya.
Deskripsi yang Menggugah Selera
Ini bagian yang susah menurut saya, pengulas harus memiliki kemampuan untuk mendeskripsikan rasa, aroma, dan tekstur makanan dengan kata-kata yang hidup dan menggugah selera. Jangan hanya fokus pada rasa, tetapi juga pada pengalaman makan secara keseluruhan. Hayooooooo apa Namanya tekstur krecek yang sudah dimasak dalam kuah santan ala gudeg?
Menghargai Pelaku Kuliner
Dalam setiap masakan, ada kerja keras banyak orang yang meracik makanan hingga nikmat. selalu menghargai kerja keras para pelaku kuliner, mulai dari pedagang kaki lima hingga pemilik restoran mewah. Tukang jalan jajan percaya bahwa setiap orang memiliki cerita dan semangat yang patut diapresiasi. Bisa kebayang kan, mulai jam berapa mereka menyiapkan semuanya?
Mengedukasi Masyarakat
Melalui ulasannya, Jangan hanya ingin mempromosikan kuliner Indonesia, tetapi juga ingin mengedukasi masyarakat tentang kekayaan dan keragaman kuliner Nusantara. Menceritakan nilai dan sejarah yang ada disetiap makanan akan sangat menarik. Jangan malas untuk belajar dari catatan sejarah, semisal serat centini atau buku pusaka kuliner milik prof Mur
Teknik Mengulas Kuliner ala Chef Profesional
Jika tertarik mengulas lebih dalam, ada baiknya juga belajar dari para para chef profesional, dengan pengalaman dan pengetahuan mereka yang mendalam, juga memiliki teknik tersendiri dalam mengulas kuliner. Industri kuliner akan mempunyai bahasan berbeda, Tidak sama seperti makanan tradisional atau jajanan kaki lima lebih bercerita tentang empati, lebih punya human touch-nya, historical-nya.
Fokus pada Bahan Baku
Chef profesional sangat memperhatikan kualitas dan kesegaran bahan baku. Mereka memahami bahwa bahan baku yang baik adalah kunci dari hidangan yang lezat.
Penguasaan Teknik Memasak
Mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang berbagai teknik memasak dan bagaimana teknik tersebut memengaruhi rasa dan tekstur makanan.
Keseimbangan Rasa
Mereka sangat memperhatikan keseimbangan rasa dalam suatu hidangan, mulai dari rasa manis, asam, asin, hingga pahit. Mereka juga memahami bagaimana berbagai bumbu dan rempah dapat berinteraksi untuk menciptakan harmoni rasa.
Presentasi yang Menarik
Bagi chef profesional, presentasi makanan sama pentingnya dengan rasa. Mereka percaya bahwa makanan yang indah dipandang akan meningkatkan pengalaman makan.
Kreativitas dan Inovasi
Chef profesional selalu berusaha untuk menciptakan hidangan baru yang inovatif, tetapi tetap menghargai tradisi kuliner.
Mengulas Rasa Hingga ke Jiwa
Mengulas rasa hingga ke jiwa adalah tentang menghargai kompleksitas rasa dan bagaimana ia terhubung dengan kenangan, budaya, dan emosi kita. Ini adalah tentang mengembangkan kepekaan rasa dan menggunakan makanan sebagai sarana untuk memahami diri sendiri dan dunia di sekitar kita.
Dalam setiap gigitan, ada cerita yang menunggu untuk ditemukan. Mari kita luangkan waktu untuk benar-benar menikmati makanan, bukan hanya sebagai kebutuhan, tetapi juga sebagai pengalaman yang memperkaya jiwa.
![]() |
Menjadi Pencerita Kuliner, Mengulas Rasa Hingga ke Jiwa |
Saya pribadi sebagai foodblogger akan mencoba memberikan rekomendasi terbaik. Namanya juga rekomendasi, pastilah yang bagus dan elok untuk ditulis. Kalaupun ada yang kurang berkenan saya akan mengulasnya dengan etika. Jika memang perlu diinformasikan ke pemilik langsung, sampaikan dengan bijaksana dan berempati. Sama sama kita bangun dunia konten kuliner yang sehat
20 komentar
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry
Btw, hrs bikin tagline yg tenar kyk Pak Bondan tuh. Spt Mak Nyussss yg terkenal bgt ampe skrg.
Btw udah punya tagline belum nih? Macam maknyus nya Pak Bondan itu? Tagline itu nanti bisa jadi branding Bang Don lho, yakan...?
Prinsipnya, orang jualan makanan itu tidak ada yang diniatkan dari awal mau memasak yang tidak enak. Pasti dibuat dengan sepenuh hati agar bisa dinikmati pembelinya. Perkara satu selera atau tidak, kita yang membeli makanan tersebut sebaiknya bijaksana dalam menyampaikan pendapat.
Apalagi kalau dapat rating maknyus dari beliau.
Berati nggak buang-buang makanan ya.
Aku kayaknya pernah nonton film yang ceritanya chef bunuh semua customernya di resto yang ada di pulau
Usut punya usut semua customer yang sedang dijamu itu adalah para orang kaya yang tidak menghargai makanan.
Serem deh
Yang katanya rasa kalajengking ama tomat busuk.
Aduuh, kek kalimatnya aha aneh yaa.. menggambarkan sesuatu dengan aroma yang aku gak kebayang kayak apa.
Penting memilih narasi kalimat dan fokus dengan bahan, seperti kata kak Don. Kalau bahasanya mudah dipahami dan gak mengundang kontroversi kan.. semua bisa menikmati yaa.. gak kudu ngendors duluu.. baru dibaik-baikin.
Hey, makanan itu kan soal selera. Di mana selera orang' yang satu dengan yang lain juga tidak sama.
Mending Pak Bondan yang cuma bilang maknyus. Dan itu ternyata ngangenin
Di sisi lain, skrg muncul food reviewer ngeselin itu, yg meras itu. Smg Bang Don tdk meniru food reviewer itu ya. Jadilah spt Pak Bondan yg mereview kuliner dgn ilmu. Mknya yg ngelihat jg mkn paham dan tahu dunia kuliner kita yg kaya.