Menjaga Keseimbangan antara Ulasan dan Apresiasi Kuliner
Membuat ulasan kuliner yang sopan dan jujur adalah tentang menjaga keseimbangan antara ulasan dan apresiasi ala Tukang Jalan Jajan
Kisruh dunia review kuliner sama hebohnya dengan drama perskinkeran. Tukang Jalan Jajan mulai memperhatikan keramaian ini mulai dari nyak kopsah yang diributkan banyak selebgram. Belum lagi kisah ulasanus Codebleu yang dibilang meriview semena mena. Lalu bagaimana posisi netijen? makin memberikan respon yang membuat makin panas atau seperti apa?
![]() |
Menjaga Keseimbangan antara Ulasan dan Apresiasi Kuliner |
Lalu kemana para pengamat kuliner senior. para penulis kuliner terkenal atau chef chef handal Indonesia? apakah mereka terpancing untuk berkomentar? Tidak sama sekali, karena kelas mereka bukan disana. Berseteru dengan liar bahkan berakhir di ring tinju tanpa menghasilkan apa apa. Mereka semua tenang dan tak mau terusik karena semua akan merekam jejak digital seseorang. Almarhum Bondan Winarno tetap dikenang dan tetap menjadi panutan. Bagaimana menurut kalian?
Cara Sopan Membuat Review Kuliner dengan Jujur
Tukang Jalan Jajan yakin, kedalaman ilmu reviewer akan terlihat saat mereka serius menulis dan menyampaikan lewat kata-kata dalam penuh makna. Kekuatannya mampu mempengaruhi isi kepala orang lain dan mempu menyajikan ulasan yang elegan dengan latar belakang ilmu yang kuat.
Ulasan kuliner telah menjadi bagian penting dari budaya makan kita. Dengan banyaknya pilihan tempat makan yang tersedia, ulasan yang jujur dan informatif dapat membantu orang lain membuat keputusan yang tepat. Namun, menyampaikan pendapat secara jujur tanpa menyinggung perasaan pemilik restoran atau pembaca adalah sebuah seni tersendiri. Artikel ini akan membahas cara sopan untuk membuat ulasan kuliner yang jujur, sehingga Kamu dapat memberikan informasi yang bermanfaat sambil tetap menjaga hubungan baik dengan semua pihak.
![]() |
Foodblogger yang baik harus berilmu dan beradab |
Kita mesti ingat, bahwa bisnis F n B akan berhubungan dengan banyak periuk nasi orang lain. Semoga para pemilik usaha juga baik dan tak angkuh menyingkapi masalah ini. Lalu bagaimana yang baik menurut saya? Ingat yah….. ini menurut Tukang Jalan Jajan.
1. Mulai dengan Hal Positif
Sebelum menulis sebuah ulasan, mulailah dengan menyebutkan aspek positif dari pengalaman kuliner Kamu. Apakah suasananya menyenangkan? Apakah pelayanannya ramah? Apakah ada hidangan yang sangat lezat? Dengan memulai dengan hal-hal positif, Kamu menunjukkan bahwa Kamu menghargai upaya yang telah dilakukan oleh pemilik restoran.
2. Fokus pada Fakta, Bukan Opini Pribadi
Ketika menulis sebuah ulasan, usahakan untuk fokus pada fakta daripada opini pribadi. Misalnya, daripada mengatakan "makanan ini tidak enak," Kamu bisa mengatakan "tekstur dagingnya agak keras" atau "bumbunya kurang meresap." Dengan berfokus pada fakta, Kamu memberikan informasi yang lebih objektif dan membantu pembaca memahami alasan di balik ulasan Kamu.
3. Gunakan Bahasa yang Sopan dan Konstruktif
Hindari penggunaan bahasa yang kasar, merendahkan, atau menyerang. Ingatlah bahwa di balik setiap hidangan ada orang-orang yang telah bekerja keras. Sampaikan ulasan Kamu dengan cara yang sopan dan konstruktif, seolah-olah Kamu sedang memberikan saran kepada seorang teman. Misalnya, daripada mengatakan "pelayanannya sangat lambat," Kamu bisa mengatakan "waktu tunggu untuk hidangannya agak lama."
4. Berikan Ulasan yang Spesifik dan Seimbang
Ulasan yang spesifik dan seimbang lebih bermanfaat daripada ulasan yang umum dan tidak jelas. Misalnya, daripada mengatakan "restoran ini buruk," Kamu bisa mengatakan "saya kurang suka dengan hidangan A karena terlalu asin, tetapi hidangan B sangat lezat dan pelayanannya juga ramah." Dengan memberikan ulasan yang spesifik dan seimbang, Kamu memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang pengalaman kuliner Kamu.
5. Pertimbangkan Konteks
Ingatlah bahwa setiap restoran memiliki konsep dan target pasar yang berbeda. Misalnya, restoran cepat saji tidak bisa dibandingkan dengan restoran fine dining. Pertimbangkan konteks ketika memberikan ulasan, dan sesuaikan harapan Kamu dengan jenis restoran yang Kamu kunjungi.
6. Berikan Apresiasi yang Tulus
Jangan ragu untuk memberikan apresiasi yang tulus jika Kamu menikmati pengalaman kuliner Kamu. Pujian yang tulus dapat memberikan motivasi kepada pemilik restoran dan staf untuk terus meningkatkan kualitas mereka.
7. Sertakan Foto atau Video (Jika Memungkinkan)
Foto atau video dapat membantu pembaca untuk lebih memahami ulasan Kamu. Visualisasi dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hidangan, suasana, dan pelayanan restoran.
8. Akhiri dengan Kesimpulan yang Positif
Meskipun Kamu memiliki ulasan, usahakan untuk mengakhiri ulasan Kamu dengan kesimpulan yang positif. Misalnya, Kamu bisa mengatakan "secara keseluruhan, saya menikmati pengalaman makan di restoran ini dan akan kembali lagi untuk mencoba hidangan lainnya."
9. Ingatlah bahwa Selera Setiap Orang Berbeda
Ulasan kuliner bersifat subjektif. Apa yang Kamu sukai mungkin tidak disukai oleh orang lain, dan sebaliknya. Ingatlah bahwa selera setiap orang berbeda, dan jangan menganggap ulasan Kamu sebagai satu-satunya kebenaran.
10. Jadilah Bagian dari Komunitas Kuliner yang Positif
Dengan memberikan ulasan yang sopan, jujur, dan konstruktif, Kamu dapat menjadi bagian dari komunitas kuliner yang positif. Ulasan Kamu dapat membantu orang lain membuat keputusan yang tepat, dan juga membantu pemilik restoran untuk meningkatkan kualitas mereka.
![]() |
Pergi jauh, belajar dan terus bertumbuh. Jangan terlalu banyak melihat kebelakang |
Menjaga Keseimbangan antara Ulasan dan Apresiasi Kuliner
Membuat ulasan kuliner yang sopan dan jujur adalah tentang menjaga keseimbangan antara ulasan dan apresiasi. Semoga dengan apa yang tukang jalan jajan tulis, Kamu dapat memberikan informasi yang bermanfaat sambil tetap menjaga hubungan baik dengan semua pihak. Ingatlah bahwa tujuan utama dari ulasan kuliner adalah untuk membantu orang lain membuat keputusan yang tepat, dan untuk membantu pemilik restoran meningkatkan kualitas mereka.Ingatlah bahwa validasi itu bukan kita yang membuat, tapi orang lain yang menyematkan. Semakin tinggi pohon maka semakin kuat angin menerpa. Ilmu dan pengetahuan ditambah dengan pengalaman menjadi akar kuat yang membuat kita tidak tergoyahkan. Hati hati dengan jejak digital teman teman. Harus berilmu dan juga beradab
37 komentar
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry
Karena enak itu kan relatif ya... Bisa saja menurut seseorang enak, tapi bagi yg lain tidak
Jadi gak bisa disamaratakan,
Tinggal pinter pinter nya kita bagaimana mengemukakan semua fakta dengan tidak menjatuhkan ya...
Dan Saya setuju saat mereview Maka sampaikan dengan indah yang pasti akan lebih mudah diterima di hati.
Cuma memang tidak bisa dipungkiri sih. Kalau reviewnya jelek, bukan tidak mungkin banyak netizen yang terpengaruh.
Haturnuhun masukannya.
Karena aku pribadi seneng ulasan kuliner yang sopan dan gak dasdes nyakitin orang lain. Di pikiranku, mungkin memang faktanya itu makanan kurang enak, tapi viral.. misalnya.
Tapi berarti ada daya tarik tersendiri yang sesuai dengan target market mereka.
Jadi setuju banget kata mas Don kalau memberi ulasan itu ada kaitannya dengan periuk nasi sang pemilik usaha. Jadi gabole seenaknya sendiri.
Padahal menurut saya, mau review organik atau endorse sama-sama bisa jujur. Kuncinya ya dengan mengolah kata lebih baik. Ada keseimbangan yang positif. Bukan asal nyablak tanpa rem yang akhirnya menjatuhkan pihak lain.
Jadi, tetap kudu bijak.
Masih salut dengan alm Pak Bondan yg kalau mengulas pakai bahasa yg sopan dan kalau gak cocok juga gak pakai kata2 yg jelek. Tapi pakai kode khusus
Tapi bagusnya disampaikan dengan bahasa yang indah, sopan, dan enak dibaca. Jadi kalau memang kurang sesuai ekspektasi, bisa menjadi masukan bagus untuk meningkatkan rasa makanan atau minuman itu.
Tapi bagusnya disampaikan dengan bahasa yang indah, sopan, dan enak dibaca. Jadi kalau memang kurang sesuai ekspektasi, bisa menjadi masukan bagus untuk meningkatkan rasa makanan atau minuman itu.
Lalu harus bisa menghaluskan kalimat agar owner atau pemiliknya bisa memperbaiki kemudian. Kalau saya, review secara umum itu perlu, yang detail atau kurang-kurang, langsung saja bisik=bidik ke ownernya