Laksa merupakan salah satu jenis sup dari kuliner Peranakan yang mudah ditemukan di beberapa kawasan di Asia Tenggara. Atlas Obscura menyebutkan jika sajian laksa muncul akibat pertukaran budaya antara para pedagang China yang menetap di Asia Tenggara sejak abad ke-16. Duh! betapa lamanya laksa sudah dinikmati oleh manusia. Sudah melewati beberapa jaman.

Lalu siapa saja yang disebut peranakan ini? Mereka yang merupakan pendatang asli lalu menikah dengan orang-orang lokal dan membentuk komunitas baru yang disebut Peranakan. Para istri yang merupakan orang-orang lokal ini kemudian mengombinasikan sup mi khas China dengan ragam bahan dan bumbu lokal untuk membuat laksa. Tentu asimilasi ini menghadirkan citarasa nikmat yang tak terbantahkan. Makanya, jangan heran jika menu laksa semakin berkembang. Secara umum ada tiga variasi laksa yang dikenal, yakni kari, siam, dan assam. Masing-masing punya resep rahasia yang dihasilkan oleh masing masing keluarga

Ketiga laksa tersebar di beberapa kawasan di Asia Tenggara, yakni di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Masing-masing cukup berbeda satu sama lain, berikut ini perbedaan di antara ketiganya, masing-masing laksa dibuat menyesuaikan lidah makanan lokal dimana mereka menetap. Jadi sulit menjustifikasi mana rasa original dari semangkuk laksa

Laksa adalah hidangan mie khas Asia Tenggara yang memiliki variasi di berbagai negara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Lalu seperti apa perbedaannya? Silakan menambahkan jika kalian menemukan citarasa tersembunyi dari semangkuk laksa yang pernah dicicipi.

1. Laksa Indonesia: Laksa di Indonesia memiliki variasi yang berbeda-beda tergantung wilayahnya. Namun, yang paling terkenal adalah Laksa Betawi. Biasanya menggunakan mie kuning dengan kuah santan kental yang gurih dan bumbu rempah khas Indonesia seperti serai, daun jeruk, dan cabai merah. Toppingnya biasanya berupa telur rebus, ayam suwir, tauge, dan bawang goreng.

2. Laksa Malaysia: Laksa Malaysia terkenal dengan dua jenis utama, yaitu Laksa Penang dan Laksa Sarawak. Laksa Penang menggunakan mie tebal dengan kuah asam pedas yang kaya akan rempah dan dilengkapi dengan ikan geragau atau udang. Sementara itu, Laksa Sarawak memiliki kuah yang lebih kental dengan tambahan belacan (terasi) dan daging kerang.

3. Laksa Singapura: Laksa Singapura yang terkenal adalah Laksa Katong. Mie atau laksa rice noodles dimasak dengan kuah kental berbahan dasar santan, udang, dan rempah khas. Biasanya disajikan dengan telur rebus, tauge, udang, serta belimbing wuluh untuk memberikan rasa segar dan asam.

Ramai sekali rasanya, semuanya nikmat dan tentu menjadi favorit masing masing lidah. Tak ada yang dapat mengekangnya.

Tukang Jalan Jajan sudah mengunjungi beberapa wilayah di kerajaan Malaysia, Laksa jadi salah satu kuliner andalan yang selalu menjadi menu wajib untuk di coba. Hampir sama seperti di Indonesia, karakter rasanya ada yang hampir serupa namun ada pula yang sangat jauh berbeda. Kalau ditanya, mana yang paling enak? Ini kembali masalah selera yang tak bisa dipaksakan.

Meskipun ada perbedaan dalam bahan dan cara penyajiannya, semua varian laksa tersebut memiliki citarasa yang khas dan lezat.

1. Laksam. adalah salah satu hidangan tradisional dari Malaysia, khususnya populer di negara bagian Terengganu. Laksam terbuat dari mi tepung beras yang dipotong panjang dan disajikan dengan kuah santan yang kental dan gurih. Biasanya, laksam disajikan dengan tambahan sayur-sayuran seperti daun kesum, tauge, dan bawang goreng.

Makanan ini memiliki tekstur yang lembut dan rasanya yang kaya. Laksam sering disajikan sebagai sarapan atau makan siang di Malaysia. Hidangan ini juga dapat disesuaikan dengan selera masing-masing, seperti menambahkan sambal atau kuah pedas untuk memberi rasa yang lebih pedas.

2. Assam laksa. 

Assam laksa adalah hidangan mi asam yang populer di Malaysia dan Singapura. Hidangan ini terdiri dari mi tebal yang disajikan dengan kuah asam yang kaya rasa. Kuah asam tersebut biasanya dibuat dari campuran ikan kering, bawang merah, bawang putih, jahe, serai, cuka, biji asam, dan rempah-rempah lainnya.

Assam laksa memiliki rasa yang asam, pedas, dan segar. Biasanya, hidangan ini juga dilengkapi dengan potongan ikan, daun kesum, mentimun, tauge, bawang merah, dan bawang putih goreng. Assam laksa sering kali disajikan sebagai hidangan utama dalam makan siang atau makan malam, dan merupakan salah satu hidangan yang sangat digemari di masyarakat setempat.

3. Laksa Johor. 

Laksa Johor adalah hidangan mi khas dari negara bagian Johor, Malaysia. Hidangan ini terdiri dari mi kuning yang disajikan dengan kuah berbahan dasar santan yang kental dan gurih. Laksa Johor memiliki cita rasa yang unik karena menggunakan bumbu rempah seperti serai, lengkuas, kunyit, dan belacan yang memberikan aroma dan rasa khas.

Selain itu, laksa Johor juga biasanya disajikan dengan potongan ikan parang atau ikan tenggiri yang telah direbus dan diberi bumbu rempah. Topping tambahan seperti tauge, daun kesum, sambal belacan, dan telur rebus juga sering diberikan untuk menambah citarasa hidangan tersebut.

Laksa Johor bisa dinikmati sebagai hidangan utama saat makan siang atau malam. Rasanya yang lezat dan mangkuk mi yang kekenyangan menjadikan laksa Johor sebagai salah satu hidangan yang sangat populer di Johor dan sekitarnya.

4. Laksa Sarawak. 

Laksa Sarawak adalah hidangan mi khas dari Sarawak, Malaysia Timur. Hidangan ini terdiri dari mi bundar yang disajikan dengan kuah berbahan dasar santan yang lezat. Laksa Sarawak memiliki cita rasa yang kaya dan kompleks karena menggunakan rempah-rempah seperti bawang putih, bawang merah, lengkuas, jahe, serai, dan kunyit.

Kuah laksa Sarawak biasanya memiliki rasa gurih dan sedikit pedas. Topping tambahan yang sering digunakan meliputi irisan ayam, udang, telur rebus, tauge, irisan bawang merah, daun seledri, dan sambal belacan untuk memberikan aroma dan rasa yang kaya. 

Kembali pada selera masing masing, tapi ini pilihan Tukang Jalan Jajan, kalau kamu satu selera, silakan mencoba laksa sarawak sesuai rekomendasi ini

Jika ingin datang kesini, siap siap untuk datang lebih awal karena akan antri untuk duduk menikmati semangkuk laksa disini. Walaupun tidak lama berbaris rapi, tapi ada rasa deg deg an jika lasanya habis. Pastikan untuk datang Sarapan pagi pukul 7 pagi - 12 siang, dan laksa ini akan tutup pada hari Selasa

Jangan sampe kesiangan deh kalo kesini, sudah pasti bakalan habis! Jadi kudu cepet sih kalau mau ngerasain nikmatnya kuah laksa berpadu dengan beehon dan udang disini.

Mengapa suka Poh Lam ? Kuah laksa disini tidak bold dengan rempah, aromanya biasa saja tanpa menusuk tajam, santannya bukan tipe yang mlekoh dan berat, saya malah curiga disini dicampur dengan susu. Ukuran beehon #PohLamLaksa lebih besar dan udangnya super segar. Satu lagi, mereka menggunakan coriander yang baru meletek dari biji, rasanya lebih kuat dan segar saat dikunyah.

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Eko Dony Prayudi si Tukang Jalan Jajan (@dodon_jerry)

Sudah kebayang dong nikmat seruputan kuahnya ditambah dengan kunyahan koriander, sempurna! Gurih dari kaldu udang dan santan, seger dari koriander, berempah dari bumbu laksa yang mirip kari. ihhhh apalagi ditambah kucuran jeruk kasturi dan sambal terasinya! jawaraaaaa dunia belahan Borneo

Ada lagi Mee jawa yang tersaji dengan sate. kuahnya yang kenta mirip dengan mie lendir dengan rasa gurih kacang dan rempah tipis, kemudian disiram diatas mie telur yang sudah diberi setengah potongan telur dan irisan cabe merah besar serta seledri

Paduan rasa dan tekstur yang unik dilidah dengan rasa manis gurih berpadu dengan sedikit pedas jika terkunyah cabe. Ini juga pas buat sarapan, mie jawa dengan sate ayam !

Di Chong Choon ini banyak stall makanan lain yang juga bisa kalin pesen buat sarapan termasuk kopi susu ukuran XXXL yang sebenarnya bisa buat dua orang sekaligus! Makan disini siap siap dibunyikan bell berkali kali jika sudah selesai makan oleh pemilik cafe karena kita harus segera minggat karena yang antri sudah mengular panjang!

Laksa Sarawak itu seperti soto di lidah Tukang Jalan Jajan , comfort food yang paling nyaman dilidah, cocok dikonsumsi kapan saja. Walaupun bersantan, berbumbu lengkap dan terihat “berat”, justru makanan ini disantap untuk sarapan. Tempat makan laksa kali ini unik karena berada di depan tempat yang dulunya merupakan sebuah teater terbuka. Tapi sekilas terlihat mirip kelenteng.

Untungnya lidah orang Indonesia seperti saya sudah terlatih makan yang berat berat mulai pagi hari. Mui Xin Laksa sarawak ini memiliki kuah santan yang terbilang ringan dari laksa sarawak lainnya. Keunggulan dlaksa disini, semuanya dibuat fresh ditemapat, kecuali kaldu laksanya dan kuah santannya.

telur dadarnya dikocok hingga tercampur dan mengembang baru kemudian dibuat dadar tipis dan dipotong kecil memanjang untuk topping laksa. begitu kuah laksa diaduk akan tercium aroma rempah yang menyeruak. kuah coklat kemerahan dengan santan yang sedikit berminyak membuat kuah ini terlihat menggoda, seperti wanita yang sudah bersolek dengan lipstik! kuah panas siap disiram kearas mie beras yang sudah dicelor air panas sesaat sebelum disajikan.

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Eko Dony Prayudi si Tukang Jalan Jajan (@dodon_jerry)

topping lainnya adalah Tahu Pong yang dipotong tipis, begitu nikmat saat dimakan karena menyerap kuah gurih yang meledak ketika masuk ke mulut. Ayam rebusnya juga enak lho, walaupun cuman direbus tapi terasa empuk dan juicy. ada aroma dan rasa samar samar dari jahe dan bawang putih saat dagingnya tersobek dan masuk kemulut

Aneka seafood seperti udang dan beberapa jenis kerang seperti kerang batik, kerang bambu dan kerang dara juga tersaji untuk melengkapi. Masih segar dan langsung disiram kuah laksa yang panas! muantep jiwa!

Laksa Sarawak Mr Chua yang ada di Ting Cafe yang agak jauh dari pusat kota. Saya kaget dengan topping laksa yang beraneka ragam dengan ukuran yang lumayan besar. Ini beneran dimanjakan dengan topping yang banyak dan beragam. Harganya lumayan tapi sepadan dengan porsinya yang aduhai!

Walaupun harganya juga lumayan dengan ubo rampai selengkap ini, sungguh kewajaran. Ada aneka kerang, bebek asap, ayam tanpa tulang, udang besar dan cumi yang penyajiannya cantik sekai. Laksa ini seperti sajian bintang lima yang benar benar terlihat mewah. Duh! saya sampai bingung mau mulai dari mana? Apakah saya tim diaduk atau ngga? 

Kuahnya yang tak terlalu pekat menyimpan rasa gurih dengan aneka rempah yang menyempurnakan rasa. Ada rasa santan yang gurih dengan aroma rempah kari yang menggoda saraf kenikmatan. Ini pas semuanya dengan paduan aneka topping yang dieksekusi dengan cakep. 

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Eko Dony Prayudi si Tukang Jalan Jajan (@dodon_jerry)

Aneka toppingnya dibuat khusus, walaupun sebagai pelengkap tapi rasanya benar benar juara, bebeknya empuk dengan daging yang sedikit masir. Entah bagaimana Mr Chua mengolahnya, namun ini bener bener perfectly yes yes yes! Semua seafoodnya juga ciamik, tak ada bau amis dan begitu nyaman dikunyah. Kalian bisa lihat tampilannya digambar genks! Rapi dan ciamik

Jangan lupa dengan kucuran jeruk kasturi dan sambel belacannya yang ngebuat rasa semakin kaya dan nikmat. Hayo! Siapa yang sudah ngga sabar untuk menyeruput?

Ada yang penasaran seperti apa rasa kuah Laksa Sarawak ? Laksa ini memiliki kuah kaldu berwarna merah yang terbuat dari udang dan ayam juga belacan atau terasi memberikan aroma khas yang nikmat. tentu saja bumbu dasarnya menggunakan bumbu kari dan santan. ketebalan rasanya tergantung siapa yang membuatnya. Bumbu karinya bukan India atau Arab ya karena makanan ini adalah kuliner peranakan.

Tapi apapun itu, semuanya kembali pada selera kita. Kamu suka laksa sarawak yang seperti apa?