Rainforest World Music Festival 2022. Tahun yang Memukau

penggemar musik sudah tidak tahan untuk melampiaskan hasrat mereka menikmati pagelaran musik kelas dunia, Rainforest World Music Festival 2022
Tak disangka, tahun ini mencapai lebih dari 14 ribu penonton selama tiga hari, padahal acara ini sempat tertunda 2 tahun secara offline. Rupanya penggemar musik sudah tidak tahan untuk melampiaskan hasrat mereka menikmati pagelaran musik kelas dunia, Rainforest World Music Festival 2022

Walaupun berjarak 25 kilometer dari pusat kota Kuching, Sarawak Cultural Village sudah dipadati pengunjung sejak siang hari. Tak hanya mengusung konser musik dunia tapi juga berbagai workshop musik dan berbagai bazaar yang membuat festival ini makin meriah. Seperti "festival" pada umumnya, tak sekedar mata yang dimanjakan tapi juga kepuasan jiwa dan raga, Rainforest World Music Festival 2022. Tahun yang Memukau

Rainforest-World-Music-Festival-2022-Tahun-yang-Memukau
Rainforest World Music Festival 2022. Tahun yang Memukau

Tukang Jalan Jajan merangkum beberapa hal yang menjadi poin penting mengapa festival ini menjadi wajib tonton dan dikunjungi setiap tahunnya. Mari ikuti beberapa fakta menarik disini


Musik Dari Berbagai Belahan Dunia dalam Satu Panggung

Tukang Jalan Jajan sangat setuju jika musik jadi bahasa universal yang bisa menyatukan dunia. Kalau kamu bertanya, siapa artis terkenal yang datang ke sini? Artinya kamu harus memahami hakekat dari RWMF.

Rainforest World Music Festival adalah festival musik tahunan selama tiga hari untuk merayakan keberagaman musik dunia, yang diselenggarakan di Kuching, Sarawak, Malaysia, dengan lokakarya, pertunjukan budaya, pameran kerajinan, dan kios makanan di mana mana serta konser di panggung utama pada malam hari.

Penonton RWMF 2022 memenuhi lapangan SCV
Penonton RWMF 2022 memenuhi lapangan SCV

Festival Musik Hutan Hujan Dunia menampilkan beragam jenis musik, mulai dari musik tradisional, fusion, dan kontemporer dunia. Festival menekankan pada pemakaian alat musik tradisional dunia, meskipun alat musik elektrik sebagai pendamping juga biasa digunakan.

Jadi perhelatan ini memunculkan bagaimana musik tradisional yang ada di banyak belahan dunia ditampilkan dalam satu panggung. Poin pentingnya adalah, apa yang kamu tonton saat festival ini tidak akan kamu temukan di lain waktu walaupun artisnya sama karena kolaborasi unik yang mereka buat antar musisi.


Puluhan Workshop selama Tiga Hari

Disetiap penyelenggaraan RWMF selama 3 hari selalu ada workshop yang digelar mulai siang hingga sore hari. Akan ada banyak artis pengisi acara yang melakukan kolaborasi. Tentu, hal ini tidak akan terulang lagi dan hanya terlihat saat itu saja, seperti Tukang Jalan Jajan katakan, inilah yang menjadi keunikan dari RWMF setiap tahunnya.

workshop-permainan-gendang-dari-berbagai-artis-RWMF
Workshop alat tabuh oleh berbagai band RWMF 2022

Workshopnya bermacam ragam dan menarik. Secara garis besar, terdiri dari beberapa jenis seperti workshop alat musik (tiup, petik, tabuh atau banyak lagi alat musik tradisional yang unik), workshop menyanyi, workshop menari hingga yang berhubungan dengan budaya dan sejarah. Bahkan ada workshop untuk permainan tradisional, kerajinan, menggambar dan banyak lagi lainnya.

Workshop tidak hanya diikuti oleh orang dewasa, namun juga bisa diikuti anak anak. Setiap informasi tentang workshop (waktu, tempat dan peserta) bisa dilihat di selebaran yang dibagikan dan di website. Rata rata workshop ini gratis jikalau harus berbayar, untuk penggantian alat yang digunakan dan produk yang dibawa pulang.

workshop-pembuatan-kue-tradisional
Workshop pembuatan kue capi ala rumah Melayu

Workshop ini diadakan di berbagai titik di dalam Sarawak Culturak Village , biasanya berada dirumah rumah adat yang ada disekitaran tempat ini, Pastikan melihat jadwal dengan seksama dan cari tahu workshop mana yang benar benar ingin diikuti karena waktu pelaksanaannya bersamaan.


Festival dengan konsep Hijau

Rainforest World Music Festival sudah mulai menerapkan eco green dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari melakukan kampanye sadar lingkungan dengan melakukan penghijauan dibeberapa kawasan hutan mangrove di Sarawak Wetland yang merupakan sebuah kawasan hutan mangrove. Penanaman pohon ini sudah berlangsung sejak 2011 dan paling tidak ada 1000 pohon yang sudah di tanam. Tempat yang menjadi rumah bagi banyak hewan seperti ikan, udang, kepiting bahkan buaya dikelola dengan menanam banyak bakau sebelum pelaksanaan RWMF

suasana-pittstop-rainforest-world-music-festival
Tukang Jalan Jajan selalu bawa botol minuman kemana mana

Hal lain yang dilakukan adalah memberikan merchandise kepada artist dan jurnalis berupa tas yang dibuat dari bekas spanduk RWMF. Tas ini terlihat unik karena desainnya tidak ada yang sama. Tas yang dibuat oleh tangan tangan terampil dari perupa yang ada di Kuching terlihat sangat ekslusif

Selain itu di Festival ini ada volunter yang khusus mengumpulkan sampah dan langsung memilah milah sesuai jenisnya termasuk disediakan beberapa titik pembuangan sampah yang sudah dibagi jenisnya. Ada volunter yang akan membantu kita memilah sampah yang kita bawa kesana.

Pengunjung festival juga dapat berkontribusi dengan membawa botol minuman kosong (tumbler) sendiri karena didalam sudah disediakan banyak stasiun pengisian air minum gratis yang disediakan oleh panitia. Bagaimana? tertarik untuk ikut berkontribusi?


Craft Bazaar Dunia

Saya selalu suka dengan bazaar produk kerajinan lokal yang ada disini. Beberapa tahun lalu sebelum pandemi, ada beberapa negara yang ikut serta. Salah satunya adalah negara dari Asia Tengah yang memiliki kebudayaan unik, setengahnya Eropa namun masuh terasa Asia, selain membeli beberapa tas dari beberapa Kirgizstan, saya juga membeli kopiah yang penuh warna warni unik khas negara-negara Asia Tengah.

Selain itu, sehelai kain dari serat daun nanas yang dibuat oleh pengrajin suku Yakan dari filipina membuat saya tertarik untuk membelinya. Barong Tagalog memadukan eleman dari gaya pakaian asli Filipina dan Spanyol. Secara tradisional, Barong Tagalog terbuat dari serat nanas dan kayu yang ditenun tipis.Walaupun terbuat dari bahan dan pewarna alami. Tampilannya tetap ciamik dan super rapi karena dikerjakan dengan tangan secara manual dengan alat tenun

Selain itu, daya juga membeli beberapa tas dari Jogja yang dibuat dari tanaman eceng gondok. Lhoooo kok beli produk Indonesia? saya support produk lokal, lagi pula mereka sudah jauh jauh membawa produk ini kesini, sayang kalau tidak dibeli.

Terakhir saya membeli beberapa hasil bumi yang diolah oleh UMKM yang ada di Kuching seperti minyak dari beberapa tanaman yang memiliki aroma harum dan mempunyai khasiat, juga beberapa sabun wajah yang dibuat dari kandungan nabati dan alami, bagus bagi kulit


Bazzar Makanan Dunia

Setiap tahun, ada banyak spot lokasi makan yang tersebar diberbagai titik di Rainforest World Music Festival bahkan ada yang terpusat jadi satu. Tahun 2019 sungguh berkesan karena ada bazaar makanan Asia yang mendatangkan chef dari berbagai negara di Asia.

Laksa-Sarawak-dengan-Topping-udang-kerang-bebek-panggang
Laksa Sarawak aneka Topping

Jepang menghadirkan sushi berbagai jenis, Indonesia menghadirkan Gudeg lengkap, Malaysia, Filipina, Korea dan Thailand tak mau kalah menghadirkan aneka makanan lokal yang saya tidak ingat namanya karena banyak dan beragam. Tak hanya makanan, ada minuman dan aneka cemilan yang dihadirkan disana.

Saya sendiri tak mampu mencoba semua makanan yang dijual dalam tiga hari disini. Selain menghabiskan aneka sushi, saya juga menikmati gudeg, tomyam, nasi lemak, manuk pansoh, laksa sarawak, ulat sagu, linut, halo halo, dan ramyeon. Hayooooo kalau kalian suka yang mana genks?


Lokasi Yang Menyenangkan

Menurut tukang jalan jajan, Sarawak Cultural Village merupakan lokasi yang sangat tepat. Jauh dari keramaian dan hiruk pikuk ibukota sehingga membuat fokus untuk menyaksikan festival ini. Berada di kaki gunung Santubong dan langsung berdampingan dengan pantai dan laut! Sungguh perpaduan yang sempurna

SCV juga luas banget, didalamnya ada banyak miniatur rumah berbagai macam suku yang mendiami Sarawak. Mulai dari Melayu, Cina, hingga berbagai sub suku Dayak. Semuanya ada disini, kita bebas mengunjunginya dan masuk kedalam setiap rumah, bahkan ada beberapa rumah yang bisa digunakan sebagai homestay.

Rumah-orang-ulu-Sarawak-Cultural-Village
Rumah orang ulu Sarawak Cultural Village


Setiap rumah juga memiliki kegiatan, mulai dari workshop, aneka permainan tradisional, pameran sampai aktifitas aneka pembuatan kue tradisional yang hasilnya bisa langsung dibeli. Menarik banget kan?


Selain itu kita juga bisa menikmati sunset di Damai Central sembari menikmati berbagai makanan di foodcourt yang tersaji lengkap dan bebas untuk dipilih. Saya tak melewatkan sepiring mie jawa dan mie tomat serta semangkuk ABC yang menyegarkan.


Rainforest World Music Festival 2022. Tahun yang Memukau

Seperti yang Tukang Jalan Jajan tulis diatas, selalu ada kejutan yang luar biasa setiap penyelenggaraan RWMF. Tahun ini ternyata pengunjung hari ke dua dan ke tiga memenuhi lapangan panggung utama. Keseruan interaksi antara pemusik dan penonton baik selama workshop dan panggung utama sangat memukau.

panggung-rainforest-world-music-festival-2022
Panggung RWMF 2022 yang gegap gempita


Riuh rendah tepuk tangan serta suara penonton yang ikut bernyanyi memenuhi lapangan RWMF 2022. Semuanya larut dalam lantunan musik yang menghentak keras dengan irama yang nyaman untuk membuat tubuh bergoyang. Semuanya hanyut dalam euforia kegembiraan. 

Saya yakin, semua festivalgoers yang ada di pertunjukan rainforest world music festival ini akan setuju kalau perhelatan tahun ini benar benar ajang balas dendam untuk rindu yang tertahan selama 2 tahun terakhir!

Jadi tidak sabar, menunggu RWMF 2023 digelar! Kamu sudah siap?

Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.