Perjalanan di Tanjung Pinang ini menyisakan banyak hal menarik terutama kulinernya yang menyisakan
kenikmatan. Tukang Jalan Jajan baru mendapat pelajaran tradisi minum kopi ala
raja, rupanya ada pula tradisi yang mengalahkan upacara minum teh ala Jepang.
Kopi Sekanak adanya di Dapur Melayoe, sebenarnya tempat ini tidak hanya
menghadirkan kopi, ada berbagai makanan Melayu lezat yang terhidang disini.
kebetulan saya punya kesempatan untuk mencicipi sajian nikmat di dapur Melayoe.
Supaya berimbang, tidak hanya kopi, makanannya pun akan saya tulis disini.
Tempatnya berada
dipinggir Jalan Sultan Machmud, Tanjung Unggat, Tanjungpinang. Tukang jalan
jajan tidak sendiri datang kesini bersama dengan teman teman Tim Liputan Pesona Pulau Penyengat. dari jauh, Teja Alhabd atau yang biasa disapa Bang Teja
menyapa dan menyalami kami dengan hangat. Beliau adalah sosok di balik Dapoer
Melayoe. Budayawan sekaligus penyair yang kembali memperkenalkan budaya kuliner
melayu dan kopi sekanak ini. Semua dipersilakan duduk dan langsung disuguhkan
minuman Sepang hangat. Jika di budaya Melayu kalimantan Barat, minuman ini
disajikan terakhir, tak sama dengan di Tanjung Pinang ini.
Menikmati Makanan Melayu
dalam Kehangatan
“Kalau Tak Berkeringat
artinya makan tak sedap”. Makan harus lahap dan nikmat, filosofi yang selalu
tukang jalan jajan pegang. Aroma makanan mulai menyeruak di sela sela
perbincangan kami. Bang Teja bilang, sebelum minum kopi sebaiknya makan dulu,
biar perut kenyang, walaupun sebenarnya kopi sekanak bisa diminum kapan saja.
Sudah beberapa kali menikmati air merah dari batang serpang dan sudah minta
tambah berkali kali.
Minuman Secang hangat ala Dapoer Melayoe |
Kayu Secang sendiri digunakan luas diberbagai daerah di Indonesia, namanya
pun bisa berbeda beda sesuai wilayahnya. Kayu secang
memiliki khasiat sebagai pengelat (astringensia). Kandungan utamanya
adalah brazilin, yakni zat warna merah-sappan, asam tanat, dan asam
galat. Simplisia kayu secang berupa irisan atau keping-keping kecil kayu ini
dikenal sebagai Sappan lignum dalam sediaan FMSo (Formularium
Medicamentorum Soloensis). Brazilin dari kayu secang teruji secara ilmiah
bersifat antioksidan, antibakteri, anti-inflamasi, anti-photoaging, hypoglycemic (menurunkan
kadar gula darah), vasorelaxant(merelaksasi pembuluh darah), hepatoprotective (melindungi
hati) dan anti-acne (anti jerawat). Ekstrak
kayu secang juga ditengarai berkhasiat anti-tumor, anti-virus, immunostimulant dan
lain-lain.
Makanan Melayu Bikin
Makan Lahap
Perut saya makin
keroncongan, Sudah tidak fokus dengan cerita Bang Teja. Aroma ini terlalu
menggoda, mata mulai jelalatan melihat ayam cabe hijau yang keluat dari
peraduannya, dilanjutkan dengan rendang ayam kampung dan ayam kampung goreng
yang dilengkapi sambal tumis.
Untuk melengkapi ada tumis sayuran kacang panjang
dan wortel serta sambal ulek teri. Tidak sempat lagi menoleh, Tukang jalan
jajan sudah fokus untuk mengambil nasi hangat saja.
Mari mencicipi! terlihat
makanan ini semuanya baru selesai dimasak karena asapnya masih mengepul. saya
mengangkat sepotong dada ayam sambel ijo ini. Tampilannya mirip ayam pop, sudah
tak berkulit lagi dan sepertinya dimasak didalam santan, apakah ini opor ayam
tanpa kuah? daging ayam kampung ini begitu gampang disobek, artinya ayam sudah
melalu proses pematangan yang baik, Aroma bumbunya tak terlalu tajam tapi rasa
gurih ayam kampung tak bisa tertutupi walaupun dibagian atasnya dimandikan
sambal ijo. Tetap lezat dan membuat saya tak berhenti makan.
Ayam Kampung rendang ala Dapoer Melayoe |
Lanjut ke ayam rendang
melayu yang merah membara. Nafsu makan kembali bangkit, sepotong paha saya
pindahkan kedalam piring.Cukup dengan gerakan perlahan, daging ayam ini sudah
lepas dari tulangnya, bumbunya yang merah terlihat berada diserat daging.
Begitu dilahap, aroma rempah langsung berpendar didalam mulut. Gurihnya santan
berpadu dengan cabe menciptakan keajaiban sendiri dimulut. Menu ini sungguh
kaya rempah dan nasi adalah penyeimbang yang pas. Sedap nian makanan ini.
Ayam gorengnya juga enak,
lidah saya kembali merasakan manis, hampir mirip seperti ayam kalasan. Gurihnya
dipadu dengan sambal tumis merah yang tersaji dimeja membuat dada ayam tanpa
kulit ini ludes dalam waktu kurang dari 10 menit. dagingnya krispi diluar namun
lembut dan juicy didalam. Saya juga mencoba perpaduan nasi hangat, tumisan
sayuran dan sambal teri, inipun sudah enak tanpa lauk. Pantas saja baunya
menggoda sekali, rupanya semua makanan ini memang enak.
Kepulauan Riau dikenal sebagai akar kebudayaan Melayu. Di sinilah dahulu kerajaan besar Melayu bertahta dan melahirkan budaya yang terjaga hingga sekarang. Tepatnya di Kabupaten Lingga, Kerajaan Melayu Riau pernah berjaya selama 120 tahun lamanya. Tempat lahirnya akar budaya Melayu ini kini disebut sebagai Bunda Tanah Melayu. Rupanya tak hanya budaya, makanannyapun juara.
Mari
Ngopi Dengan Cara Melayu
Bang Teja kembali muncul
setelah kami semua selesai makan dan semua menu tadi dibereskan. Seperti biasa,
candaan dan peribahasa yang tak henti terlontar. Memasak kopi sekanak membutuhkan
waktu, setelah kopi diseduh maka akan disajikan. Ternyata untuk menikmati kopi
inipun tak sembarangan, tergantung tingkat kedewasaan, mulai dari level 7, 9
hingga 11. Ini artinya rempah dan bumbu rahasia serta tambahan yang dimasukkan
kedalam kopi juga berbeda. Kabarnya mampu mengobati sakit pinggang dan menambah
stamina.
Kopi Sekanak level 9 |
Tukang Jalan Jajan
mencoba pertengahan, level 9. Jadi apa saja yang saya dapat? secangkir kopi
plus creamer, segelas espresso, sepotong kayu manis dan sepotong batang burok.
Batang burok adalah kue yang terbuat dari kacang hijau dan sangat rapu.
Tersimpan didekat cangkir kopi. Aroma dan warna kopi ini sangat menggoda dan
sepertinya memanggil untuk diminum segera selagi hangat.
Tapi saya selalu
diingatkan oleh Bang Teja. “Kopi sekanak ini nyatanya
memiliki filosofi, si kopi mencerminkan watak orang melayu, yang harus dihadapi
dengan alon-alon atau pelan-pelan janganlah terburu-buru”. Sembari
mempersiapkan diri, Bang Teja terus menjelaskan sedikit demi sedikit. Termasuk
sebuah tulisan besar di tembok, “Inilah secangkir kopi Sekanak. Hiruplah ! Dan
gelegak kopi Sekanak, kemudian mengarak darah pengembara mereka menuju Temasik.
Menuju Melaka, Johor, Riau, Lingga dan sekolah negeri di semenanjung Melaka.
Dan dengarkan bisik Sang Nila Utama menghunjam rindunya pada Wan Sri Beni, di
cangkir-cangkir porselin Cina: Adinda, biarkanlah darah sang Nila Utama
berjejak dan membangun sejarahnya sampai ke Arafura, sampai ke Madagaskar
sampai ke Okinawa, sampai kepaterakna Batara Majapahit, Ratu Sahina. Sesaplah!
Tata Cara Meminum Kopi
ala Raja
Hirup dulu aromanya,
inilah permintaan Bang Teja. Rasakan aroma nikmat kopi dan rempah yang
memberikan rasa rileks.
Saya tetap harus dalam
keadaan tenang, mengaduk kopi dengan kayu manis warna putih mulai berubah
menjadi lebih coklat dan gelap saat saya masukkan kopi kental berwarna hitam. Perlahan kopi
tercampur rata, kemudian Bang Teja meminta untuk menghirup kopi dari kayu
manis. Gurihnya susunya, pekatnya kopi bercampur dengan rempah yang kaya, aroma
kayu manis ini juga semakin menambah kenikmatan ngopi Sekanak ala Raja.
Bang Teja menjelaskan secara bertahap tentang tata cara minum kopi sekanak |
Wah sedap! Saya bergumam
dalam hati, minum dari kayu manis ini memang butuh perjuangan menghisapnya.
Saya masih menyisakan espresso dalam gelas kecil, dan pahit langsung terasa
meledak, “sekarang coba nikmati batang burok itu, makannya sekaligus!”. Saya
melempar kue rapuh ini kedalam mulut dan langsung lumer dimulut, sekitika rasa
kopi menjadi berbeda. Sedap benar kopi ini.
Bang Teja kembali
berseloroh Perbedaan antara kopi Sekanak siang dan kopi
Sekanak malam adalah campuran dari rempah- rempah yang membangun citra rasa
kopi Sekanak tersebut. Kopi Sekanak yang dikonsumsi untuk siang hari diolah
dengan tujuh macam rempah seperti akar
bakawali, asam limau purut, cengkeh, dan kayu manis., sedangkan kopi Sekanak
yang dikonsumsi malam hari diolah dengan 9 macam rempah unggulan. Selain itu, keunikan lainnya dari Kopi Sekanak
ini adalah, Kopi Sekanak siang, dapat di minum di malam hari, namun Kopi
Sekanak malam tidak dapat diminum pada siang hari. Ada keunikan tambahan
lainnya yang disampaikan oleh Bang Teja, yakni rasa kopi Sekanak ini akan
lengket di belakang lidah kita, di pangkal tenggorokan saat kita mencicipinya.
Semua menikmati kopi sekanak dengan santai dan bahagia |
Ada rasa yang berkecamuk di mulut, lalu turun melewati tenggorokan, campuran rempah dan kafein kian memenuhi
rongga tenggorokan dan penciuman. Saya belumpernah merasakan kopi yang
bertubrukan rasa seperti ini. perlahan saya teguk terus sampai benar benar
tandas. Jika ingin menghilang rasa pekat saya tinggal meminum kempali air
Sepang diatas meja. Kopi Sekanak, menurut sang tuan pemilik kedai dapat membuat
perasaan tenang, tidur nyenyak, dan bangun tidur dengan tubuh yang akan semakin
segar.
Penjaga Budaya, Penjaga
Rasa
Teja Alhabd adalah sosok di balik Dapoer Melayoe. Budayawan sekaligus
penyair yang menjadi Ketua Dewan Kesenian Tanjungpinang 2013-2017 ini
mengenalkan kembali kopi sekanak, tradisi yang jelang punah, di rumah sekaligus
kedai miliknya. Di Dapoer Melayu, kopi sekanak disajikan sebagai hidangan
utama. Ada beberapa penganan lain untuk cemilan ringan seperti roti prata,
kirai, lopis, untuk menemani.
Kopi Sekanak Dapur Melayu, Tradisi Ngopi ala Raja |
Tak mudah menjaga Budaya Melayu dalam citarasa Melayu dalam setiap jamuan ini. Tak banyak pula orang paham filosofinya. Menjelaskan berulang kali bukan perkara mudah. Bang Teja tetap menjaga cerita nikmat masa lampau dalam setiap cecapan kopi Sekanak dan aneka rempah dan bumbu Masakan Melayu. Sajian para raja yang sayang dilewatkan jika mampir ke Tanjung Pinang
Dapoer Melayoe
Alamat: Jl. Sultan Mahmud No.11,
Tj. Unggat, Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau 29122
Telepon: 0812-7006-0098
Jam buka: 07.30–20.00
Kopi Sekanak Dapur Melayu, Tradisi Ngopi ala Raja
Reviewed by Tukang Jalan Jajan
on
4/14/2019
Rating:

Hanyut dan luruh dalam tulisan aku membacanya Abang. Semakin jatuh cinta dengan budaya tanah kelahiran, budaya Melayu. Sajian tulisan yang lumer dalam pikiran. Sampai beliur.
BalasHapusMantappppppp pisannnnn bos,saya jadi ngiler liat makanannya ��������,jangan lupa mampir di blog saya juga ya www.kudujalan.com hatur nuhun terima kasih ��������
BalasHapuskopi dengan cara melayu unik juga ya, apalagi kopinya itu ada bahan campuran kayu manis bikin kita makin seger aja dan dapat menikmati kopi dengan cara yang berbeda dari biasanya.
BalasHapusTukang jalan jajan pandai sekali mendeskripaikan setiap rasa makanan dan minuman hingga rasanya seperti ikut menikmati setiap hidangan yang disajikan, apalagi saat deskripsi kopi sekanak terasa ikut menikmati kopi raja
BalasHapusDuhh duuhh kenapa aku jadi gagal fokus sih ini mas ehehee
BalasHapusBener2 detail banget jelasin makannya, sampai2 pengen maem juga itu makanannya heee
JAdi, di Dapoer Melayoe banyak yg bisa dinikmati selain ngopi, ngeteh juga bisa mencicipi aneka makanan yg tersedia yah mas. Uhh lengkap sekalii
Makasih sharingnya mas ^_^
Kalau sajian para raja pasti enak tuh, jadi ingat film-film kerjaaan
BalasHapusMenarik. Jadi pingin coba, tapi aku lagi hamil, apakah semua rempahnya aman buat bumil? Ada level2nya juga ya ternyata kopi nya
BalasHapusaku mau kopinya. itu campuran kayu manisnya pasti bikin semakin wangi semerbak.
BalasHapusBaiklah, semakin banyak maunya, aku semakin harus kerja keras cari modal main
aduhhh jadi pengen minum kayu secang ini haha..khasiatnya banyak, keknya perna minum waktu main dirumah temen yg orang melayu sih tapi orang Riau.
BalasHapussambal terinya mantabb..
Cangkirnya asa lebih mungil dari ukuran normalnya yaa...?
BalasHapusAKu kalau minum kopi Sakanak, dijamin gak bisa tidur kali yaa...
Senangnya..
Indonesia yang kaya ini memungkinkan keragaman tanaman kopi dan cita-rasanya.
Aku paling tertarik sama secang yang warna pink itu. Keliatan wow ala-ala restoran. Sama sambal teri cabe ijo. Mancing banget minta di colet
BalasHapusUwaw. Ini kopi mewah. Kopi budaya. Kopi sejarah. Kopi berkelas. Kopinya para raja.
BalasHapusUwaaaaah pengen nyobaiiiin
Aku tertarik sama ayam rendang melayu, kayaknya menggoda gitu mas kuahnya. Hehehe
BalasHapusIndonesia memang unik, kaya akan kopi. Ada ya Kopi Sekanak siang malam. Walau bukan pecinta kopi, tapi kusuka lihat macam2 kopi
BalasHapusEny pernah tau kue itu bang. Temen2 pernah asik waktu camping minum kopi pake cara itu hhe
BalasHapusMaaf saya ngakak liat foto mbak-mbak yang pada bertopang dagu, kayaknya mereka ngantuk dan gak sabar mengikuti langkah demi langkah menyesap Kopi Sekanak. Hahaha. Lama banget kayaknya, kudu sabarrr menikmatinya :D
BalasHapusBtw selalu menarik membaca tulisan Bang Dodon. TFS :)
Aku kira, kopi Aceh udah yang paling unik dan asik...ternyata ada kopi sekanak, duh ngiler bayangin kopi dan busanya. Wajib cobq
BalasHapusSudah lama tidak nyeruput kopi, dan jadi pengen ngopi... Hehehe kira-kira kopi sekanak ini ada yang jual dalam bentuk kemasan kah? ingin tahu rasanya gimana, mas :D
BalasHapusApa?!? Di Pangkal Pinang ada tradisi yang mengalahkan Jepang??
BalasHapusBagus deh! Aku suka dengan pihak-pihak yang masih mempertahankan tradisi seperti ini. Semoga potensi kopi Indonesia bisa dikenal oleh dunia*
Daripada mengangkat yang kebarat-baratan, jauh lebih baik kita mengangkat budaya asli Indonesia, semisal budaya melayu, makanan melayu juga contohnya, ayo kita galakkan warung makan melayu, warung kopi, cemilan, street food dan lain-lain dengan tema asli Indonesia. terlalu jauh membanggakan orang, apa yang kita punya malah berkarat. Nice buat tukangjalanjajan yang turut membantu. muantapp.
BalasHapusMakanan khas melayu ini sangat menggugah selera, padahal aku aja belom pernah coba. Pernah ke pulau penyengat, tapi belum pernah kuliner melayunya
BalasHapusMakanan khas melayu ini sangat menggugah selera, padahal aku aja belom pernah coba. Pernah ke pulau penyengat, tapi belum pernah kuliner melayunya
BalasHapusUuu menarik penasaran sma minuman merah itu gmn rasanya ya trs menu" makannya jg bikin ngiler semua
BalasHapusPanasaran banget sama rasa kopinya. Btw demi apa jam segini aku nengok makanan di atas.. duh 😅
BalasHapusHihi berarti makan saya selalu sedap donk soalnya selalu berkeringat. Apalagi kalau pedas ...wah ngucur keringatnya
BalasHapusJadi pingin icip deh kopi sekanak itu kaya gimana rasanya?
BalasHapusSuka filosofinya. Kalau ngga keringetan, artinya makan tdk sedap. Iya juga sih ya ahaha..
BalasHapusBtw, yg aku penasaran adalah Kopi nya. Aku penggemar Kopi. Tapi bukan kopi hitam. Penasaran bangeet sama Kopi Sekanak ini yg ada campuran Susu, Kayu manis..ngebayangin saja sdh berasa sedap nya apalagi caranya kita hirup dulu..
kopi sekanak ni disajikan sebagai hidangan utama ya, berarti yang ditunggu-tunggu
BalasHapusbelom pernah nih aku coba kopi melayuu. aku pecinta kopi jadi penasaran bangettt. ditambah makanan makanan melayunyaa
BalasHapusTerbuai aku dengan picture maknannya sekita aku laper banget huhu sukaaa liatnyaa
BalasHapusGulai rendangnya ternyata berkuah banyak yah dan ayam goreng nya seperti ayam bakar, wah cukup unik yah. Tapi penasaran dengan rasa kopinya yang campur aduk dgn rempah itu, unik banget sih.
BalasHapuslangsung ngiler liat makanannyaa, apalagi kopinyaaa hmm nyam jadi pengen cobaa
BalasHapusAku pecinta kopi, tetapi dengan cara minum yang terburu-buru
BalasHapusKayanya asik sekali-kali berkunjung ke sini menikmati secangkir kopi sambil merasakan rasa rempah didalam kopinya
Wuah itu warna minuman secang nya beda sama secang yg biasa ak minum d Jogja kak Don. Duh pengen banget ke Tanjung Pinang dan icip-icip ini.
BalasHapusMakanannya bikin ngileeeer! Aku juga pengen cobain kopinya. Kayanya enak yaaa :)
BalasHapusdi sediakan dengan kayu manis ya itu? nanti kayu manisnya di jadiin sedotankah?
BalasHapusBaiklah. Lagi-lagi postingan ini menyiksaku. Kopi sekanak level 9??? Kudu ya ada kopi senikmat itu di dunia, hiks. Perpaduan kopi & kayu manis itu nyandu banget memang. Sumpah, ngileeerr, Kak Dodooon. Jahat lahhh
BalasHapusya ampun kepengen cobain kopi nya banget. ngopi ala ratu aku mah :D makanannya mantap jiwa, auto lapar nih kak :D
BalasHapusAstagaaa jauuh banget yah tapj kak... entah kapan bisa ke tanjung pinang ini.. nanti klo ada kesempatan liburan ke riau deh ku cobain
BalasHapusItu enak gak sih kopi dicampur kayu manis? Kaya kopi Arab kayaknya rasanya
BalasHapusya ampun mas, tdnya aku pikir ini restoran yg deket daerah sudirman jakarta. namanya dapoer melayu juga hahahah. ternyata di riau. aku penasaran bangettt ama rasa kopinya. dengan aneka rempah gitu, dan pake dihisap kayu manis pula. kebayang aroma kayu manisnya sih :D. Kalo utk makanannya , krn aku org sumatra menu makanan melayu udh ga asing. dan aku yakin rasanya itu enak2 :).
BalasHapusMupeng neeh ayam kampungnya sama kopinya jd pengen nyruput neeh
BalasHapusJika kelak kau rindu, datanglah dan aku menunggu hingga lelap membujuk kantuk
BalasHapus