Selamat Hari Radio Nasional
Setidaknya dalam 16 tahun terakhir ini saya sudah bersiaran di Radio. Hampir dua dekade saya lewati dengan pelantang dan mixer didalam studio. Mulai dari menggunakan kaset, pemutar CD hingga komputer sudah saya pernah pakai.
Setidaknya dalam 16 tahun terakhir
ini saya sudah bersiaran di Radio. Hampir dua dekade saya lewati dengan
pelantang dan mixer didalam studio. Mulai dari menggunakan kaset, pemutar CD hingga
komputer sudah saya pernah pakai. Pasti
penyiar "tua" seperti saya merasakan perubahan yang signifikan.
Penurunan prestise seorang penyiar radio makin terhempas menuju titik nadir.
mungkin previlage yang didapat jauh lebih WAH dan SPESIAL namun sekarang?
"kamu bisa hidup kerja di radio?" Pertanyaan yang mungkin terdengar
tidak sopan tapi paling sering ditanyakan. Tapi percayalah, taraf hidup saya
diatas rata-rata tapi kembali ke teori ekonomi bahwa tingkat kecukupan orang
berbeda-beda.
![]() |
Selamat Hari Radio Nasional |
Berbagai pekerjaan di Radio pernah
juga saya tekuni, mulai dari Music Director
yang dulu pekerjaannya mulai dari me rename
penyanyi dan judul lagu, hunting
musik di grup MiRC, hingga menyusun playlist
lagu dan membuat tangga lagu. Gampang? ngga banget! Saya harus berdarah-darah
mempertahankan musik radio tetap dijalurnya, berseteru dengan penyiar sampai head-to-head dengan Program Director pernah dilakukan. Tapi pekerjaan yang paling sulit
adalah meramal lagu apa yang jadi next
Bomb dalam satu album setelah single
di release.
Script Writer saya kerjakan duluan
sebelum jadi penyiar, kerjaan saya mengumpulkan semua tips di koran atau
majalah lalu dibuat kliping dan saya menikmati sekali pekerjaan menggunting dan
menempel sepenuh hati. Setelah kliping dibuat maka mengetik ulang dikomputer
sesuai dengan Bahasa telinga. Dijaman copy writer belum semarak sekarang,
script writer di radio sudah melakukannya dan harus “bagus” karena semprotan
penyiar dan produser sungguh panas di telinga.
Saya menjadi Penyiar hanya kebetulan
saja. saat radio kampus memutuskan untuk memulai siaran pagi hari. Mencari
penyiar pagi sama susahnya mencari jarum dalam jerami karena semuanya sibuk
berkuliah. Saya yang berleha-leha diberi “cobaan” siaran pagi bersama penyiar
sungguhan. “Nama Dony kurang menjual, ganti dong biar keren”. ujar produser
program pagi waktu itu. Saya ingat jelas suara itu, dulu saya sakit hati namun
sekarang saya bersyukur karena nama “Jerry” jadi properti melekat yang membawa
keberuntungan. Partner siaran pagi
saya dulu adalah Tamara yang sering dipanggil “Tam” hingga tercetuslah untuk
membuat program pagi berjudul “Tam and Jerry, Morning Show”. Tidak ada yang
kebetulan tak terencana di dunia ini.
![]() |
Selamat Hari Radio Nasional |
Setelah saya “matang” memberanikan
diri melamar di Radio Swasta pun saya lakukan, saat itu radio ini adalah salah
satu radio anak muda yang cukup diperhitungkan namun sayang beberapa tahun lalu
saya dengar bahwa radio ini sudah kolaps dan tutup. Di sini saya mengenal
bagaimana jadi penyiar yang di puja-puja dan di “Tuhan” kan fans nya. Yey! saya
punya fans! sampai akhirnya sebuah tantangan datang tiba-tiba. Sebuah radio AM
yang sudah melegenda ingin merubah program siarannya menjadi radio “anak muda”
dan pimpinannya meminta saya menjadi Program Directornya. Ini kejutan dan
berkah. Umur saya 22 tahun saat itu dan saya adalah PD termuda untuk sebuah
radio siaran swasta berpengaruh di Malang kala itu.
Inilah salah satu pembuktian yang
saya janjikan untuk tentor dan teman-teman yang pernah menertawakan saya! ilmu
bertambah dan terus mengembangkan sayap. belajar dari semua pengalaman.
menekuni semua bidang sampai saya mendapatkan pola. Darah radio ini terus
mengalir sampai sekarang dan membuat saya tetap ada di dunia radio. Di radio
yang saya kelola saat itu pernah juga memainkan karakter lain karena sudah
sampai titik jenuh saya. Karakter Madam Winona seorang peramal dengan kartu
tarot pernah saya lakukan. Tarot adalah permainan kartu yang sudah lama saya
tekuni sebelum di radio. dan BOOOM “Tarot Teller with Madam Winona” jadi
favorit luar biasa. saya masih ingat taglinenya “Come to the future, come my happiness”.
Saya masih di Radio sampai sekarang
walaupun nanti saya tidak lagi di radio tapi darah radio saya akan terus
mengalir dan pemikiran tentang radio akan terus saya curahkan. Broadcaster
bukan perkara mudah, asal nyeblak dan
ngecap. Tetap harus cerdas, tetap
harus berpikir dan mengikuti zaman yang terus berubah. Selamat Hari Radio
Nasional #HariRadioNasional
36 komentar
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry
eh btw radio apa mas (eh klo g salah yg AM cuma senaputra sama TT77) #kepo
jangan2 pas itu saya denger suara mas
radio kampus dulu yg saya inget Bhiga FM sama MFM
salut banget sama penyiar radio, klo di Malang saya ngefans sama mas Yoyok (Gita FM)heboh beud
salut sama penyiar2 radio kok bisa ya gak kehabisan kata2 gitu.
saya dulu sering banget nelpon diradio
padahal masih esempe, ya Allah.
jempol buat mas.
Wuah..Mas nya penyiar tho,pasti empuk suaranya.saya sempat berkeinginan siaran,tp ga PD
Hehehehe
Oh ternyata dari situ toh awal mulanya nama "Jerry". Akhirnya aku tau. :/
Setiap dengerin penyiar radio siaran, rasanya pengen jadi penyiar juga, terus pengen ikut ngobrol gitu hahaha...
Dulu sempet kepikiran mau jadi penyiar, tapi gak jadi karena galau takutnya kayak di tv. Gak bisa libur pas hari besar nasional. Aku lemah banget pemikirannya :(
Dan di eranya, radio kan memang hits banget, Mas. Saya itu sampai abwa tidur radio. Mulai dari sandiwara radio sampai tangga lagu populer Indonesia tiap minggu, saya pantengin hahaha.
Dan memang, saya pun sering ditanya, apa cukup hasil menulis untuk biaya hidup?
Dan benar, kalau cuma dari menulis cerita anak, jelas tidak cukup, makanya harus mengembangkan diri juga ke lainnya. Sama seperti yang Mas Don tuliskan di atas.
Eh bener juga sih, jangan terkungkung dengan satu bidang aja yak, kudu belajar yang lain juga sehingga bisa keluar dari zona nyaman untuk lebih kreatif lagi
Selamat hari radio yaaa
Akupun super hepii dengerin radiooo
Aku juga masih suka banget dengerin radio. Berasa bercerita lewat suara.
aku dulu tiada hari tanpa radio, klo sekarang dengerin radio pas lagi di mobil dalam perjalanan
dulu sukanya kirim salam lewat radio
Saya dulu suka penasaran ama para penyiar radio pingin liat aslinya kek gimana. Maklum cuma denger suaranya aja
Ternyata jadi penyiar radio gak gampang ya. Penuh perjuangan. Biar bisa membawa acara dengan suara yang oke punya. Terus ada fans.
waktu smp-sma saya juga anak radio, alias tukang angkat telepon nyatetin rekues, hahahaa....
saya punya banyak sekali kenangan dengan radio, bisa dibilang menemani masa remaja saya sampai dewasa. Selamat Hari Radio!!
Aku selalu membayangkan makanan kalau lihat blog TJJ ini
Baru tahu kalau kak DJ ini penyiar
Wow...
Happy menjalani profesinya ya Kak
Dan memang tak ada yang tidak direncanakan-Nya, ya