Mengintip Sehari
Sebelum Holi Festival
Tukang Jalan Jajan putuskan untuk menyusuri pasar di Jaipur.
Bangunannya ada yang permanen, semi permanen sampai lapak pinggir jalan.
Bangunan disini berbeda secara arsitektur namun warnanya seragam dan terlihat
penuh dengan hirup pikuk yang beragam. Saya sempat menyambangi lapak bunga yang
bertebaran di pinngir trotoar pasar. Harum mawar jaipur sudah sangat
terkenal sehingga membuat beberapa
perusahaan minyak wangi langsung jatuh cinta dan mengambil ekstraknya, sayapun
tidak ketinggalan untuk membeli kalungan bunga mawar dan melati yang harum dan
segar, bahkan saat keringpun masih ada jejak aroma yang tertinggal. Menurut
penjual bunga selipkan saya kuntum mawarnya di antara buku sehingga harumnya terperangkap
disana.
Festival Holi di Jaipur, India |
Sembari berjalan, saya juga melihat banyak sekali
sepeda gerobak dan gerobak sapi yang lalu lalang mengangkut kayu dan bambu yang
akan dihunakan membuat api unggun saat pergantian hari. Tidak lupa lempengan
kotoran sapi kering juga disiapkan untuk ditambahkan kedalam api unggun. Hirup
pikuk mempersiapkan perayaan festival holi. Setiap langkah dan degup sudah terasa aroma
festival ini.
Tukang Jalan Jajan di Festival Holi di Jaipur, India |
Holika Bonfire, Festival Holi di Jaipur, India |
Menjelang sore, saya
melihat banyak tumpukan kayu dan bambu serta kotoran sapi yang ditumpuk di tiap
sudut kota. Ada ritual sebelum holi yang akan dilaksanakan. Ritual ini dikenal
dengan nama Holika Bonfire. Legenda bercerita. Holi
sendiri berasal dari “Holika”. Dia adalah saudari dari Dewa kejahatan
bernama Hiranyakashipu. Seorang Dewa yang kuat lagi perkasa. Kekuatan dan
keperkasaan telah membutakan mata hatinya. Dia meminta semua orang untuk tunduk
dan hanya memujanya. Dikisahkan pula,
Hiranyakashipu mempunyai seorang putra bernama Prahlada. Dia
tidak setuju dengan sifat arogan dan tindakan semena mena yang diperbuat oleh
bapaknya. Secara terang terangan dia menentangnya.
Holika Bonfire, Festival Holi di Jaipur, India |
Kemeriahan Festival Holi di Jaipur, India |
Suatu ketika Hiranyakashipu
berniat membunuh anaknya dengan cara membakarnya. Dia meminta saudarinya Holika
untuk menjebaknya. Holika kemudian mengajak Prahlada untuk duduk diatas
perapian. Holika sendiri menggunakan Shawl untuk melindungi dirinya. Tapi
kejahatan tak pernah mengalahkan kebaikan. Justru Holika lah yang terbakar
sementara Prahlada masih Hidup. Kemudian datang Dewa Wisnu dan membunuh
Hiranyakashipu. Oleh sebab itulah Holi juga dikenal sebagai perayaan kemenangan
atas kebaikan mengalahkan kejahatan.
Kemeriahan Festival Holi di Jaipur, India |
Sejak itulah sebelum
perayaan Holi berlangsung, selalu diadakan ritual membakar Holika. Berupa
tumpukan kayu dengan patung Holika diatasnya. Tumpukan kayu diberi minyak dan
juga kotoran sapi kering yang dibentuk lempeng. Holika diletakkan diperempatan
atau persimpangan jalan. Setelah matahari terbenam, Holika mulai dibakar.
Jadilah Negeri Mahabharata penuh dengan kepulan asap yang membumbung tinggi.
Saya menuju ke City Palace untuk melihat bara api dengan hiasan tulisan warna
warninya dibakar. Saya mencintai kota ini.
Warna Warni
Holi di Pink City
Saya terbangun saat matahari masih malu-malu untuk
menampakkan wajahnya. Saya tidak sabar melempar tepung warna-warni. Saya belum
membeli bubuk warna-warni karena membeli pada hari H pasti lebih murah. Saya
menyiapkan diri dengan baju putih dan celana putih, tidak lupa membawa tas
kedap air untuk menyimpan kamera, dompet dan smartphone. Saya bergegas turun
dari tangga menuju pintu keluar hostel begitu siap. Dengan gagah berani siap
untuk menikmati holi.
Tukang Jalan Jajan and friends di Festival Holi di Jaipur, India |
Kaki kanan baru melangkah melewati pintu tiba-tiba
tangan petugas hostel sudah menyapukan tepung warna merah muda diwajah saya.
Holi sudah dimulai saya terkejut lalu tersenyum, sudah terlihat beberapa orang
lain penghuni hostel ini sudah menjadi korban. Teman baru yang sudah tercoreng
moreng ini langsung saya ajak untuk ketengah kota merasakan sensasi lemparan
tepung warna-warni dan tentu semaraknya holi festival. Festival yang diadakan
untuk menyambut musim semi dan dirayakan oleh mayoritas umat Hindu di India dan
seluruh dunia. Akan ada lemparan tepung warna-warni, air dan tarian, di Jaipur
sendiri biasanya ada yang khas dimana gajah akan di lukis dan diberi gelang
yang bergemericik. semua orang yang terkena bubuk
warna tersebut akan berteriak senang dan melumuri warna yang
ada di tubuhnya ke tubuh orang lain yang ada di dekatnya.
Ritual ini disebut dengan istilah Dhulheti, Dhulandi,
atau Dhulendi.
Tukang Jalan Jajan di Festival Holi di Jaipur, India |
Pada
ritual tahunan ini, bubuk warna - warni ini dianggap
sebagai media penyuci dosa oleh umat Hindu. Warna bubuk yang
paling sakral atau suci adalah warna merah muda yang
melambangkan keramahan. Semua orang akan berkumpul di jalan –
jalan dan saling melempar bubuk
warna dan kemudian berdoa. Dalam acara ini, semua orang dapat ikut berpartisipasi, tidak
ada batasan kasta atau jabatan. Semua sama, satu dalam doa dan kebahagiaan
murni. Setelah acara saling melempar bubuk warna,
kemudian mereka akan saling menyiram air. Saling siram
air ini bertujuan untuk menghapus dosa.
Savika di Festival Holi di Jaipur, India |
Saya sudah bersiap dengan membeli berbagai warna
tepung seharga Rs 20 sekantong, saja juga tidak sendiri lagi, ada beberapa
orang yang saya temui dijalan, dua orang wanita dari Bangkok dan Hongkong serta
dua orang pria dari Gujarat dan Bangladesh. Tiba di kerumunan masyarakat India
yang tiba-tiba menyerang dengan brutal, mengoleskan semua bubuk warna-warni
keseluruh tubuh. Jangan pernah membuka mata, mulut atau berkata tidak karena
tepung tersebut bisa masuk kedalam mata dan mulut. “Happy Holi” merupakan
kalimat permohonan maaf sekaligus izin untuk mengoleskan tepung. Biasanya
mereka akan langsung menyalami dan memberikan pelukan.
Tukang Jalan Jajan di Festival Holi di Jaipur, India |
Tukang Jalan Jajan di Festival Holi di Jaipur, India |
Biasanya saat merayakan holi akan ada titik-titik
tempat berkumpul masyarakat. Sembari melempat tepung akan ada musik yang keras
dan masyarakat menari-nari bahagia. Kita juga perlu waspada karena biasanya
juga ada beberapa yang mabuk. Kita juga mesti awas dengan lemparan air
tiba-tiba. Entah itu langsung atau dari pengendara kendaraan bermotor.
Terkadang anak-anak dari gang sempit akan datang menyerang bergerombol dengan
tepung dan tembakan senapan air. Pengambilan gambar dengan kamera dan
smartphone sebenarnya cukup sulit. Saya mesti berhati-hati kalau tidak mau
tersiram air atau tepung dan kemudian rusak. Dalam perayaan holi, cukup sulit
menemukan perempuan lokal ikut festival holi.
Kemeriahan Festival Holi di Jaipur, India |
Saya sendiri selalu mengambil foto dari jauh, tidak
berani terlalu mendekat. Saat menemukan wanita lokal bersari dengan penuh
tepung membuat saya bersorak gembira dan meminta untuk mengambil gambar. Satu
hal lagi, tidak semua orang merayakan holi, kita mesti melihat terlebih dahulu
dengan seksama sebelum melempar tepung warna-warni karena tidak semua orang
India beragama Hindu. Jika sudah lelah, lari saja menuju kuil karena disana biasanya
akan dilarang melempar tepung warna-warni. Kelima orang dari berbagai negara
ini terus menyusuri jalan raya dan titik-titik keramaian hingga lelah dan
lapar. Saat itulah kami mengakhiri semuanya dengan senyuman dan bahagia. Lalu
membayar rikshaw untuk mengantar ke tempat makan dan kembali menuju hostel.
Holika Bonfire, Festival Holi di Jaipur, India |
Saat selesai mandi tidak semua warna akan hilang
diwajah, biasanya ada beberapa warna yang melekat kuat hingga 2-3 hari di
kulit. Baju dan celana yang digunakanpun sudah pasti susah dibersihkan karena warna
akan terus melekat. Tapi semua itu terbayar dengan kebahagian. Impian saya
beberapa tahun untuk merasakan langsung festival ini lunas. Apapun yang sudah
saya lewati semuanya menghadirkan kenangan indah.
Penuh Warna di Holi Festival, Jaipur. India
Reviewed by Tukang Jalan Jajan
on
3/13/2017
Rating:
festivalnya oke bangeeet ya...aku belum kesampaian nih main ke India :)
BalasHapusmudah mudahan bisa kesampaian ke India dan merasakan sendiri keseruan Holi festival
Hapusmungkin bahasa jawa ndulet dari india ya, diolesin ke orang lain, hehe
BalasHapuskalo di indonesia bakar2 ntar diamanin satpol pp
hahahaha jadi inget temenku yang ngga suka pedes.... klo dia beli pecel, buuu... lombok e ojo akeh akeh, nak ndulet ae :p
HapusAaakh kok seru sih. Tapi aku jadi keingetan colour run hihihi.. cemong warna warni
BalasHapusini lebih seru lagi dari color run. lebih berwarna dan lebih heboh lagi hehehe
HapusWah unik sekali festivalnya ya. Kalau saya pasti tidak terlalu berani memdekat karena takut terkena warna warni itu. Ada banyak budaya India yg baru saya tahu setelah mmbaca blog ini.
BalasHapussemoga menambah informasi berguna ya mbak. dan jangan lupa ke India biar bisa ngerasain serunya
HapusMembaca secuplik mitologi di awal tadi sangat menarik. Di samping mitologi dan kemeriahan acaranya, ada satu lagi yang menurutku menarik. Yaitu istilah "Dhulheti". Entah itu dibaca bagaimana di sana, tapi sebagai rakyat jawa yang suka tertawa, akalku langsung menyergap kata itu seperti istilah bahasa jawa: "duleti", yang berarti mencolek. Jangan-jangan...
BalasHapusseperti temenku yang orang jawa klo pesen makan, sambele ojo okeh okeh... sak ndulet ae :p
HapusSebelum baca sampai selesai, saya lihat dulu kolom komentar, memastikan apa saya pernah komen sebelumnya. Eh, tulisan baru ternyata.
BalasHapusJadi keingetan, pertama mampir ke blog mas dodon, perasaan tentang holi holi juga deh ya?
waktu berjalan dengan cepat.
ini tulisan terbaru dengan rasa yang fresh dan menyenangkan hehehe. jadi gimana komentarnya?
HapusAku tau sejarah Holi pas kemarin nonton Anandi. Semua pakai baju putih. Tp dicerita Mas Dodon, ternyata baju apa aja tetep hepi ngerayain holi
BalasHapusklo pake baju putih lebih nampak warnanya sih tapi aslinya ngga pake baju lhoooo
HapusHoli warna warni. India byk bgt perayaan, dan selalu wah
BalasHapuspokoknya India penuh keerian, semuanya heboh dan bikin semarak
HapusWah festivalnya asyik banget. Pengen kesana duuuhhh, nabung ahhh...
BalasHapusmudah2an segera bisa merasakan sensasi holi di India
HapusBagusnya pas festival jangan pakai baju kaos putih kali ya biar warnanya ngga merusak baju. Atau, memang sengaja pakai kaos putih biar warnanya jadi kenang2an ^^
BalasHapusiya pak, buat kenang kenangan supaya ada warna yang masih tersisa dan jadi baju jimat hehehe
HapusJadi keinget beberapa hari lalu jg dikirimi email sama salah satu provider hosting India, katanya libur karena perayaan Holi.. akhirnya tau tentang Holi disini
BalasHapusiya Pak. klo holi semua pada pulang kampng. ada yang libur 3 hari sampai 1 minggu. tergantung negara bagiannya sih
HapusDi tengah padatnya jadwal pekerjaan yang menumpuk minta dikejar target, pas baca tulisan ini rasanya-rasanya tuh hati bilang gini "kamu butuh piknik nak"..
BalasHapusTulisan tentang hari tabur warna ini sukses membuat saya ingin tertarik dan sedikit iri, untuk merasakan sensasi ikut acara tabur warna ini, ah sekiranya acara diadakan di jonggol mungkin bisa ikut tiap tahun, tapi sayangnya diadakan di India, jauuuuhhh :')
jangan di Jonggol mas, sensasinya berbeda dong. yuk ke India aja biar berasa. *Anda butuh piknik*
Hapusbah baru kemarin kayanya keluar negeri sekarang udah pergi ke india aja nih wkwkkw tapi makanannya mana ya? kagak keliatan don wkkw keren juga budaya di india sana
BalasHapusmakanannya udah entaran aja. maen lempar lemparan bubuk warna warni dulu biar asoy!
HapusMas Don,
BalasHapusKalau di India, gak ada kendala komunikasi yaa..?
Rasanya senang melihat cerita mas Don beserta foto dengan teman baru.
Jadi terbayang, bagaimana kehidupan di sana lengkap dengan cerita yang mas Don sampaikan.
Sangat detil.
Makasih kak, apalagi kalau kak Lendi beli buku #TheBestOfIndia nya sekalian ehehehe. karena jajahan inggris jadi ngga ada kendala
HapusPernah melihat festival itu di TV, lempar2an serbuk warna gtu ya? Oalah gtu to sejarahnya.
BalasHapusMas kena lempar tepung jg gak? Atau langsung ke kuil? hehehe
tujuan aku emang mao maen lempar lemparan tepung kak, lihat deh mukaku penuh warna warni
HapusMau ikutan :(
BalasHapusKeren nih holinya.
Semoga suatusaat bs jalan2 ke india.
Aamiin.
amin.... semoga bisa ke India suatu saat yak
Hapusteman fb aku pernah posting foto mukanya diwarnai mukanya, kukira dia lg ikut colour run.
BalasHapusaku bukan mas?
HapusWah, seru yaa... Lemparin orang tepung, tapi dilarang marah. Hahaha.. Kok wanita lokal enggak ada yg ikut kenapa ya? Banyakan cowok-cowok lokal doang ya?
BalasHapuskarena sebenarnya versi ekstrimnya ngerobekin baju sama rogoh sana sini kak
Hapusrencana bulan depan ke india, sayang banget ga tepat tanggalnya sama festival holi :(
BalasHapustahun depan bisa di ulang lagi dan disesuaikan jadwalnya hehehe
HapusAku sudah baca ceritanya di buku dan baru kemarin nonton serial India lg festival holi hehehe
BalasHapusbuku #TheBestOfIndia?
Hapus