Apa yang harus dilakukan jika hanya punya waktu liburan hanya satu hari di Pontianak? Apakah bisa mendapatkan ciri khas kota ini dalam 24 jam? Saya punya solusi bagi wisatawan yang tidak punya waktu banyak menikmati kota yang di belah oleh sungai Kapuas dan dilewati garis Equator ini. Sebagai Blogger di Pontianak dan Tukang Jalan Jajan. Saya akan mengajak teman jalan jajan melihat banyak hal menarik dari Pontianak Kota Bersinar ini.
Apa yang harus dilakukan jika hanya punya waktu liburan hanya satu hari di Pontianak? Apakah bisa mendapatkan ciri khas kota ini dalam 24 jam? Saya punya solusi bagi wisatawan yang tidak punya waktu banyak menikmati kota yang di belah oleh sungai Kapuas dan dilewati garis Equator ini. Sebagai Blogger di Pontianak dan Tukang Jalan Jajan. Saya akan mengajak teman jalan jajan melihat banyak hal menarik dari Pontianak Kota Bersinar ini.
Pontianak tidak hanya tugu khatulistiwa 0 derajat dengan festival titik kulminasi atau sensasi menikmati kuliner wajib seperti kwetiaw goreng dan kesegaran air lidah buaya. Kota equator ini menyimpan sensasi panorama berbalut budaya serta kuliner lokal masyarakat yang menarik untuk di coba dan pantang untuk dilewatkan terutama yang tidak punya waktu banyak saat liburan. Cobalah menikmati Pontianak dalam satu hari walaupun sejenak namun banyak cerita dan rasa yang akan sulit untuk dilupakan.
Cerita Rakyat Asal Mula Pontianak
Pontianak, Kota yang terbelah oleh sungai dan garis Khatulistiwa, berasal dari kata Kuntilanak. Hantu perempuan berambut panjang berwajah seram, menggunakan baju putih panjang dan suka mengoda pria. Suara tawanya sangat khas, cekikian dan nyaring membuat banyak orang bergidik ngeri. Menurut cerita orang tua, jika tawanya terdengar dekat maka kuntilanak masih jauh tapi jika suaranya terdengar jauh maka kuntilanak tidak berada jauh dari yang kita. Begitulah kota ini dulu, penuh cerita mistis yang membuat kita penasaran. Dari cerita rakyat yang beredar mulut ke mulut mengatakan bahwa sultan pertama Pontianak, Syarif Abdurrahman Alkadrie baru saja hijrah dari kerajaan Mempawah dan bermaksud ingin mencari daerah baru untuk dijadikan kerajaan. Namun ditengah perjalanan Ia diganggu oleh kuntilanak dan untuk mengusirnya maka ditembakkanlah meriam sehingga kuntilanak itu pergi.
 |
Pelabuhan Kapal feri di Kota Pontianak |
Kuntilanak berhasil di usir dengan tembakan meriam dari atas kapal dari pinggir sungai Kapuas. Setelah itu Syarif Abdurrahman Alkadrie masuk kedalam hutan rimba bersama prajuritnya untuk mencari dimana peluru meriam itu mendarat. Lalu diputuskan oleh beliau dimana peluru itu jatuh disanalah akan dibagun kerajaan baru. Demikianlah cerita rakyat ini berakhir dengan berdirinya Keraton Kadriyah Kesultanan Pontianak dan Masjid Jami. Berdiri kokoh pada tahun 1778 hingga saat ini sebagai penanda berdirinya Kota Pontianak dan menjadi perlambang berdirinya kesultanan Pontianak
 |
Matahari sore di Sungai Kapuas di Kota Pontianak |
Untuk mengenang kejadian ini, maka diadakanlah tradisi menembak meriam karbit. Dulu permainan ini bisa dilakukan kapan saja, namun sekarang difokuskan disepanjang bulan puasa dan puncaknya di malam takbiran hingga satu minggu setelah lebaran.
Buka Pagi dengan Segelas Kopi
Susurilah Pecinan di Jalan Tanjung pura No 17 tidak jauh dari pasar parit besar. Carilah Warkop Suka Hati yang sudah ada sejak 70 tahun lalu dan sangat terkenal dengan home made selai srikayanya yang terkenal hingga mancanegara. Teman saya dari Jakarta bahkan suhu-suhu kuliner pasti menyempatkan diri untuk mampir dan membeli selai srikaya ini. Pusaka kuliner yang sangat sayang dilewatkan. Makanan manis dan gurih dari bahan sederhana, telur bebek dan gula. Di buat tanpa mesin dari generasi pertama hingga ke tiga. Rasa dan kualitas yang tidak lekang oleh zaman
 |
Warung kopi suka hati, salah satu legenda kopi pontianak |
Pisang goreng pontianak yang nikmat harus menggunakan pisang Nipah dari Sungai Duri dan Jungkat. Dibentuk seperti kipas, dicelupkan kedalam tepung dan digoreng dengan minyak panas kemudian dioleskan dengan selai serikaya. Nikmat sekali dinikmati dengan kopi pahit. Tidak Hanya itu di Warkop Suka Hati, mereka mengoleskan selai serikaya di keladi goreng. Keladi goreng srikaya suka hati lah yang menurut saya paling patut dicoba. Keladi empuk dan gurih, dibalut dengan tepung goreng dan diolesi selai srikaya. Disajikan hangat dan dipotong seukuran sekali suap. Selai srikaya yang super manis berpadu gurih telur bebek! Cocok! Gurih karbohidrat dan gurih protein sudah jadi kesatuan rasa yang dicintai Indonesia.
 |
Selai Serikaya |
 |
Pisang goreng dan keladi goreng WK Suka Hati |
Datanglah kesini pagi hari, nikmati suasana hirup pikuk pagi, dengan tempat yang sempit hanya 3 x 8 meter, tapi dengan inilah nuansa keakraban terjadi, menikmati setiap perbincangan dan interaksi pagi. Aroma kopi bercampur aroma roti dan srikaya, menguap bersama perbincangan ngalor ngidul. Tidak ada sudut privasi. Semua membaur menjadi satu, dalam meja kecil dan bangku sempit.
 |
Warung kopi suka hati, salah satu legenda kopi pontianak |
Menikmati suasana disini, daerah pecinan tua yang selalu ramai. Segelas kopi hitam hasil olahan sendiri. Tercium aroma harum yang membangkitkan setiap inspirasi, kopi ini terlihat hitam dengan aroma yang keluar menembus hidung. Selera penikmat kopi di Pontianak kebanyakan menyukai kopi yang dipanggang sedikit hitam dan pahit. Sengaja dipanggang sedikit gosong. Tingkat keasaman hampir hilang bahkan tidak terasa disisa kecapan, cenderung meninggalkan rasa manis. Tapi inilah yang dicari penikmat kopi ala Pontianak
 |
Kopi dan pisang goreng serta kue selai serikaya suka hati |
 |
pisang goreng serta kue selai serikaya suka hati |
Tentu saja suasana yang tidak bisa dibeli walaupun susah payah mencari tempat parkir. Disinilah kita bisa merasakan Suka Hati yang sebenarnya.
Menikmati permainan Rakyat Meriam karbit
Jika anda datang di waktu yang tepat saat Ramadhan dan 1 bulan setelah Lebaran, permainan tradisional meriam karbit ini akan sangat mudah dijumpai hampir disepanjang sungai kapuas. Cari saja di sepanjang jalan Tanjung Raya 1 hingga Tanjung Raya 2 hingga Parit Mayor. Paling tidak ada 22 titik permainan meriam. Dimana masing-masing titik terdapat 5 buah meriam sedangkan dibagian seberang sungai sepanjang Jalan Tanjung Pura, Jalan Imam Bonjol hingga Jalan Adi Sucipto terdapat 21 titik yang rata-rata tiap titiknya juga berjumlah 5 meriam. Untuk tahun 2016 ini ada 300an meriam yang akan ditembakkan secara beruntun sepanjang hari.
 |
Meriam Karbit di Tepian sungai Kapuas |
Meriam karbit terbuat dari kayu glondongan, dimana sebatang pohon utuh kira kira sepanjang 4-7 meter dengan diameter kurang lebih 1 meter, sebelum dilubangi, biasanya pohon akan direndam 2-3 minggu didalam dasar sungai Kapuas yang penuh lumpur hingga serat kayu menjadi rapat dan juga membunuh serangga pemakan serat kayu. Kemudian dinaikkan keatas panggung dari kayu nibung, inilah proses yang paling berat dan memerlukan tenaga yang banyak. Pohon kemudian dibelah menjadi dua kemudian bagian tengah dibuat lubang dengan diameter 60-70 cm meter. Kemudian pohon disatukan kembali dengan cara diikat dengan rotan setelah itu baru batang tersebut diberi lubang dibagian atas untuk hulu ledak.
 |
Meriam Karbit di Tepian sungai Kapuas |
Bagaimana agar bisa menggelegar?. Sebelum di sulut, meriam terlebih dahulu diisi dengan air dengan jumlah tertentu. Kemudian, dimasukkan karbit melalui lubang kecil yang juga berfungsi sebagai hulu ledak. Karbit yang bereaksi dengan air akan menghasilkan gas yang jika disulut dengan api akan mengakibatkan ledakan. Untuk satu kali permainan paling tidak dibutuhkan sekitar 3-5 ons karbit. Suara ledakan yang di hasilkannya mampu menggoyangkan bangunan di sekitarnya bahkan tidak jarang memecahkan kaca jendela.
 |
Meriam Karbit di Tepian sungai Kapuas |
Suara meriam karbit yang bagus adalah yang gelegar suaranya terdengar sampai dengan 4-5 kilometer dari panggung serta menimbulkan gema yang berulang. Bagi pengunjung yang gemar akan tantangan, mereka dapat merasakan sensasi yang luar biasa saat menyulut meriam karbit. Bagi yang tidak terbiasa sebaiknya berhati-hati untuk mendekat. Apalagi yang punya riwayat sakit jantung bahkan teman saya yang latah sangat menghindari lokasi permainan meriam karbit. Kata-kata tidak senonoh akan meloncat tanpa terkontrol sepanjang waktu.
 |
Meriam Karbit di Tepian sungai Kapuas |
Mau yang lebih berani? Kenapa tidak mencoba menembakkan meriam itu sendiri. Beberapa lokasi akan mempersilahkan pengunjung untuk menembakkan meriam dengan membayar Rp 20.000,- kita tinggal menyulut dan rasakan sendiri bagaimana roh yang seperti tersedot kedalam lubang pemicu dan ikut meledak bersama karbit yang terbakar.
 |
Meriam Karbit di Tepian sungai Kapuas |
Pilihan tempat yang bisa dinikmati salah satunya di Gang Mursyid, disebelah jembatan tol Kapuas satu di Jalan Imam Bonjol. Selain meriam karbitnya super besar, lukisan meriamnya juga cantik, ditambah dengan pengelolanya sangat membantu saat kita butuh informasi atau ikut menembak meriam.
Lanjutkan baca tulisan berikutnya di sini dan jangan lupa beli oleh oleh di sini
23 komentar
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry
Itu pisang gorengnya dari pisang Nipah, pisang nipah tu kaya gimana ya?
tapi bener atau nggak cerita nya, nggak tahu juga...hihih..tapi lumayannya lah ya..urban legendnya masih dikenal orang
Btw, makanannya bikin ngiler deh. Wajib dicoba ah kalau ke Pontianak! :9
Duhh, jadi kepengen.
Klo ngomongin Kalimantan, keinget juga lidah buaya dan Choi pan
itu pisangnya bikin penasran rasanya nih, dioles sama selai srikaya, baru tau juga makan pisang sama selai. Next temeni ya kalo kesana hehehe