Ya, saya memang jurnalis tapi kali ini saya tidak
mendaftarkan diri ke Panitia untuk mendapatkan kartu pers. Pengalaman saya saat
RI 1 masih Bapak SBY saya harus melewati pendaftaran yang berbelit-belit sampai
harus berfoto di Kodam untuk sebuah kartu pers yang sebenarnya tidak juga
terlalu berfungsi banyak saat kegiatan peliputan kedatangan beliau di
Pontianak.
 |
Jakarta punya cerita |
 |
Suku Dayak |
Oh ya, saya sedang membicarakan karnaval khatulistiwa
yang perhelatannya di kota Khatulistiwa Pontianak tanggal 22 Agustus 2015. Kota
yang dilewati garis khatulistiwa ini memang tidak terlalu besar dibadingkan
kota di Pulau Jawa tapi cukup berpengaruh di Kalimantan. Sebenarnya banyak
kegiatan kepariwisataan yang ada di Pontianak seperti Perang meriam karbit,
hari tanpa bayangan, pawai taaruf, perayaan Cap Go Meh sampai pawai ulang tahun
kota Pontianak namun semuanya bersifat lokal saja berbeda dengan perayaan
karnaval khatulistiwa. Proyek ini merupakan gotong royong pemerintah pusat
melalui kementerian Pariwisata dan Pemerintah daerah Kalimantan Barat dan Kota
Pontianak dan merupakan rentetan perayaan 70 kemerdekaan Republik Indonesia.
Apalagi di buka oleh RI 1 Bapak Jokowi. Jadilah perayaan yang baru pertama kali
dilaksanakan ini sudah pasti didatangi banyak orang dari seluruh Indonesia.
 |
Batak |
 |
Sulawesi |
Saat semua mata kamera dan mata pena jurnalis
mengabadikan momen ini saya justru tertarik memposisikan saya sebagai orang
Pontianak yang ikut berpanas-panas dan berhimpitan di pinggir jalan untuk
menyaksikan karnaval yang luar biasa besar untuk ukuran Pontianak.
 |
Kalimantan |
 |
Putri Pariwisata Indonesia |
 |
Melayu Pontianak |
 |
Keramaian Kota |
Dari informasi yang saya dapat, karnaval ini bertema ‘optimisme
menatap masa depan Indonesia' akan
melakukan dua perarakan, yang pertama adalah karnaval darat dengan mobil hias
dari berbagai instansi dan perusahaan lalu yang kedua adalah karnaval air tentu
dengan 250 kapal hias dan kapal tradisional. Diikuti oleh kurang lebih 1500
orang dan 50 an sanggar seni dari Kalimantan Barat. Ada 24 provinsi yang
berpartisipasi. Sungguh ramai dan sangat semarak.
 |
Akpol dan Akmil |
 |
Akpol dan Akmil |
 |
Seru |
Sebelum turun menikmati pertunjukan, saya sudah
mempelajari rute karnaval ini, dimulai dari Rumah Radakng (rumah adat dayak)
hingga Alun Alun Kapuas jaraknya sekitar 5 kilometer. Saya memilih dititik
akhir Alun Alun Kapuas, jam 2 siang dijadwalkan akan mulai bergerak. Saat saya
datang orang sudah tumpah ruah menutupi jalan Tanjungpura yang merupakan jalan
utama di kota pontianak. Suhu berkisar 38 derajat siang ini, sepertinya panas
sudah tidak diperdulikan lagi oleh masyarakat yang ingin menyaksikan karnaval khatulistiwa,
termasuk saya. Umplek-umplekan begitu
lebih tepatnya!
 |
Tumpah ruah dijalan tanjungpura |
 |
Ramai |
 |
Pak Jokowi lewat |
Saya sempat mengintip tepian sungai kapuas dengan
susah payah. Tidak mungkin seperti melihat karnaval ini untuk berkelanjutan.
Karena susah melihat kapal dari pinggir sungai saya memilih untuk melihat dari
pinggir jalan saja. Lebih puas mata ini melihat dengan seksama kendaraan maupun
arak-arakan. Pukul 3 sore sudah terlihat beberapa parade parade manusia lalu
berlanjut dengan penampilan marching band dari Gabungan beberapa SMU. Tampak
bersemangat namun terlihat lelah. Kemungkinan rute cukup jauh serta panasnya
cuaca.
 |
Parade Mobil |
 |
Perarakan terus berlanjut |
 |
Berasa Jember Fashion Carnival |
 |
Menari dan menghibur |
Dari jauh sudah terlihat beberapa iringan kendaraan
dan dibagian depan terlihat barisan rapi drumband dari AKPOL dan AKMIL berbaris
rapi dan menunjukkan kemampuan akrobatiknya dengan berbagai macam atribut yang
digunakan sebagai penunjuk kesatuannya. Sayang sekali hanya melewati selintas
saja. Tiba tiba setelah itu Paspampres bergerak membuat barikade dan ternyata
Pak Jokowi turun bersama Giubernur dari mobil yang sedianya sebenarnya tidak
ada dalam agenda. Semua orang diminta untuk minggir tapi pak jokowi malah
berusaha untuk menghampiri masyarakat yang tumpah ruah. Terlihat paspampres
bekerja ekstra keras dengan kegiatan dadakan ini. Setelah lewat maka orangpun
berhamburan mengikuti dibagian belakang. Setelah itu mobil keduapun yang
membawa Ibu iriana dan istri pak Gubernur setelah puas melambaikan tangan
sembari melempar kaos. Terlihat istri pak Gubernur kesulitan turun dari mobil
yang cukup tinggi.
 |
Iring-iringan berlanjut |
 |
Pemain kendang |
 |
Kakak Cantik |
Setelah itu presiden langsung membuka karnaval air
tapi saya tidak mampu bergerak menuju tepian sungai terlalu padat. Saya hanya
bisa stagnan di pinggir jalan melihat banyaknya kendaraan hias serta parade
orang dengan pertunjukan seni yang bermacam-macam. Tapi sayang saya tidak bisa
melihat semuanya karena hari sudah beranjak gelap. Paling hanya ada 10 mobil
hias dari berbagai provinsi dan badan yang bisa terlihat. Jalanan pun terasa
sangat macet dan kendaraan tidak bisa bergerak. Terakhir saya lihat beberapa
kendaraan akgirnya memilih berbelok untuk keluar arak-arakan karena sudah
terlalu sore dan masyarakat sudah banyak yang bubar.
 |
Mobil hias |
 |
6 agama berama |
Dari segi dampak acara memang terasa sangat positif
namun disayangkan acara ini berjalan terlalu lambat dan kemacetan menjadi
masalah sehingga perarakan sulit bergerak. Apalagi ada karnaval air yang
membuat konsentrasi terpecah. Harus menonton yang mana? Sayang sekali perarakan
ini idak semuanya mencapai finish karena kemalaman. Karena pukul 7 malam masih
ada acara panggung hiburan yang tentu memecah keramaian. Saya sendiri
memutuskan pulang saat hampir magrib. Ada masalah lain yang muncul seperti
sampah yang berserakan dimana – mana dan taman serta separator jalan yang rusak
karena diinjak – injak. Ini pasti menjadi PR besar bagi panitia pusat dan
daerah untuk pelaksanaan berikutnya. Semoga ini menjadi bahan evaluasi sehingga
menjadi lebih efektif kedepannya.
Gabung dalam percakapan
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry