Sushi Sassi Ala Lidah Pontianak

Warung, cafe atau restoran banyak yang berlomba-lomba menyajikan makanan Jepang. Jenisnyapun bermacam macam. Mulai dari Ramen, takoyaki, udon, okonomiyaki, sushi sampai bento box dan masih banyak lagi jenisnya. Tidak aja hanya jenis makanan, dekorasi sampai ornamen yang ditambahkan untuk menyemarakkan kedaipun ditambahkan agar semakin berasa seperti makan makanan Jepang dan sedang berada di Jepang. Seperti makanan negara ini sudah makin akrab dilidah orang Indonesia terlepas bahwa kita pernah dijajah 3,5 tahun.

Remang remang
Kota Pontianak juga tidak mau kalah. Kedai makanan Jepang bermunculan bahkan jualannya sangat spesifik. Misalnya hanya ramen saja atau bahkan hanya menjual sushi dan cemilan saja. Tinggal bagaimana kita mau memilih makan apa dan dimana. Kali ini saya tidak sengaja mlipir ke Sushi Sassy yang berada di perpempatan lampu merah jalan Dr Soetomo. Tempatnya sangat gampang di temui karena tepat menempati bagian pojok ruko yang berjejer disini. Meja dan kursi dijejerkan didepan halaman dan ada sebuah gerobak penuh hiasan aksesoris Jepang berupa lampion dan beberapa bendera.

Lokasi Sushi Sassi
Parkir motor masih bisa disiasati di bagian halaman sebelah kiri, walaupun tidak luas tapi bisa menampung beberapa motor sedangkan untuk mobil, cobalah untuk mencari posisi terbaik. Karena posisi tetap menentukan prestasi. Saya tetap menganjurkan menyimpan helm sebaik mungkin dan tidak meninggalkan barang berharga didalam mobil. Kalau saya lebih memilih menikmati malam hari supaya udara agak adem dan tentu saja kendaraan sudah tidak terlalu banyak melewati jalan ini.

Begitu datang saya menunggu beberapa lama untuk dihampiri kemungkinan saya tidak terlalu tampak dalam keremangan malam. Sebuah sudut yang cukup gelap dan lumayan banyak nyamuknya, berkali kali saya harus klepak... klepak beberapa kali. Pramu saji datang dengan tergesa-gesa dan mencatat semua menu yang saya pesan dengan teman saya. Sushi Tamago, Dynamite Roll, dan sushi dengan toping dori serta Takoyaki. Saya menambahkan teh tawar hangat sebagai penetral rasa. Saya menunggu dengan sabar dan tawakal.

Sushi Tamago
Sayang sekali pesanan saya yang muncul adalah teh hangat manis, padahal berulang kali saya meminta teh hangat tawar, sudahlah! Saya kembali memesan teh hangat tawar dan berharap tidak salah. Menu saya perlahan-lahan keluar satu persatu. Sewaktu saya datang kesini saya tidak melihat bahwa disediakan wasabi (ternyata setelah datang berikutnya saya baru tahu tahu wasabi by request). Ah sayang sekali saya hanya bisa menggunakan kecap asin (bukan soyu) dan cabe yang rasanya mirip merk kaisar. Memang terasa kurang cocok tapi saya berpositif thingking bahwa ini saudah disesuaikan dengn kondisi lidah lokal.

Sushinya datang dan hatipun senang. Saatnya icip icip, sumpit ditangan kanan sudah tidak sabar menjepit potongan sushi dan segera memasukkan kedalam mulut. Suski tamago ini bentuknya cantik dengan taburan telur ikan terbang yang memenuhi permukaan sushi yang terbalut nori sementara Dynamite roll sushi dibalut crispi nori dengan isian seperti californian roll. Sedangkan sushi yang lain dengan toping ikan dori yang dipanggang sejenak kemudian ditambahkan dashi dan cuka.

Sushi dengan Ikan Dori
Untuk ukuran sushi penampilannya sudah menarik cuman kemungkinan sushi ini sudah dibuat sebelumnya. Sayang juga kalau itu benar adanya, karena biasanya sushi dibuat pada saat dipesan untuk menjaga kesegarannya bahkan ada yang membuat didepan pemesannya lalu disimpan di rel berjalan. Tapi untuk tempat makan seperti ini tentulah tidak mungkin. Sebenarnya rasa sushi disini sudah cukup sesuai dengan harga dan juga tipe dari kedai sushi, nasi yang digunakan cukup baik walaupun beberapa item isian masih kurang beragam. Cuman saya merasa ikan dorinya terlalu banyak cuka sehingga membuat gigi geligi menjadi nyilu. Satu hal lagi yang saya sayangkan adalah kecap asin dan sambal cabe yang digunakan. Bagi saya pribadi, ini merusak rasa.

Sushi Tamago
Sensasi menyenangkan saat makan sushi adalah saat menggigit sushi yang ada telur ikan terbang nya. KRESSS NYESSS. Sensasi di mulut yang bikin happy!

Takoyaki
Takoyakinya juga menurut saya boleh tahan, isiannya cukup beragam harga 10 bola seharga 15 ribuan boleh dibilang cukup murah. Sushinya sendiri mulai dari harga 20-30ribuan, cukup sesuai mengingat bahan yang dipakai juga pasti tidak murah. Untuk porsi makan malam ini saya menghabiskan 100ribuan. Kedepan saya berharap pramu saji bisa menulis dan mengulang pesanan dengan tepat dan mengkomunikasikan dengan baik ke koki dan peracik minuman. Nyamuk disini juga tidak terlalu banyak. Untuk yang mau mencoba makan sushi silakan mampir ke sini. Nilai 7 dari 10 saya lekatkan disini. Selamat menikmati makanan Jepang ala Pontianak!
Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.