Ngemil Piinatsu Yuk!


Siapa yang suka nyemil? Saya suka! Apalagi yang ada sensasi kunyahan, krispi, renyah dan gurih berbalut jadi satu. Mata bersinar dan jantung kembang kempis sembari menikmati sensasi tiap rasa.
Pas di Kantong
Dulu hampir semua cemilan saya libas, mulai dari yang manis, tawar, asin, crunchy  lembek, apapun! Selama lidah masih mengidentifikasi dengan baik dan saya masih bisa merasakan ‘rasa’ maka dapat dimasukkan kedalam perut. Tapi berbeda dengan sekarang, pengaruh tingkat kedewasaan (tua) membuat lidah dan perut agak cerewet memilih makanan, tapi bukan bearti jadi kurus. Tetap aja bulet unyu-unyu dan pelukable.

Yummy Piinatsu
Pada dasarnya saya lebih suka cemilan yang gurih, tidak manis atau juga asin. Ingatkan klo lidah bisa merasakan 5 jenis rasa diantaranya gurih alias umami. Cemilan saya mulai dari kacang tanah, kedele, kacang ‘ketawa’/pistacio, kacang mede, kacang toro dan berbagai macam olahannya. Sensasi kunyah dan rasa gurih selalu membuat saya ketagihan. 250gr sekali makanpun tidak berasa. Kamu juga punya kebiasaan sama?

Memang cemilan atau camilan merupakan digunakan sebagai pelengkap minum teh atau kopi. Dulunya orang Belanda menyiapkan kue kering sebagai cemilannya. Biasanya cemilan juga dihidangkan saat kumpul keluarga atau sahabat dekat, sambil mengobrol sambil memasukkan makanan kemulut. Ukurannya disesuaikan dengan ukuran sekali masuk kedalam mulut, Makanan yang dijadikan cemilan biasanya bukan makanan yang repot dimakan dan tidak membuat berlepotan. Jadi sekarang tahukan kenapa kue tarr bukan cemilan?

Satu ngga pernah cukup
Nah, temen saya sedang memperkenalkan Piinatsu, kacang tanah berselaput tepung gurih dan sedikit asin dan manis. Makanan ini digoreng dengan sehingga krunchi, gurih dan berpadu rasa asin dan manis yang berimbang. Memang sekilas mirip kacang molen tapi ini berbeda. Modifikasi pintar antara kacang goreng bersalut chakwee goreng untuk tauswan. Saya sendiri sudah membuktikan rasanya beberapa tahun lalu, namun baru kali ini teman saya berani memproduksinya untuk dijual kepada khalayak ramai.

Bungkusan yang digunakan sangat menarik perhatian. Bentuknya lucu dan unik serta kemasannya kantongable sehingga gampang dibawa kemana-mana karena ukurannya cuma 150gr. Ngga hanya itu. Harganya juga kantongable, cukup Rp 13.000,- Piinatsu bisa dibawa piknik, menemani nonton bioskop (gampang diselipin) atau dijadikan teman ngobrol. Bahkan tahun ini saya memesannya untuk dijadikan buah tangan buat dikirim ke teman saya yang merayakan idul fitri.

Kemasan Kacang Piinatsu
Piinatsu saya rekomendasikan bukan karena usaha yang dijalankan sahabat tapi karena rasanya yang menyenangkan dan kemasannya yang pas untuk dibawa kemana-mana. Saya juga mendukung kreatifitas dan usaha putra daerah. Kenapa tidak didukung supaya bisa menjadi industri yang membanggakan Kalimantan Barat. Mari cintai cemilan lokal!

Mau coba? Silakan hubungi Merry 089693971800
Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.