Nongki Nongki di Warung Kopi Kota Kita


Akibat ada teman yang membuat janji di warung kopi “Kota Kita” coffee n’ friends, tukangjalanjajan tidak pernah tahu sebelumnya. Lokasinya tepat dibelakang restoran Gajah Mada. Ada ruko berderet disana, salah satunya warung kopi ini. Konsepnya memang warung kopi, bukan café. Desainnya dibuat seperti warung kopi, meja-meja kecil dengan kursi yang mengelilinginya, tapi untungnya jalannya jauh lebih lebar sehingga masih nyaman untuk dilewati. Walaupun tidak terlalu besar tapi dari tempat parkir saya melihat didalam cukup penuh.
Logo
Masuk kedalam akan terlihat meja peracik kopi berbentuk L dengan pojok melengkung. Terlihat beberapa biji kopi didalam toples kaca yang sudah terpanggang dan berwarna lebih hitam. Jika tersedia biji kopi bearti mereka mempunyai mesin grinder. Wow! sekelas warung kopi dan memiliki grinder? ini mewah dan luar biasa. Silakan cek sendiri harga grinder kopi.

Setelah memilih tempat duduk, saya segera dihampiri oleh pelayan warung kopi berpakaian super seksi. Sepertinya hal ini sudah cukup lazim di Pontianak. Daftar menu juga dibuat rapi, beberapa pilihan kopi standar dan cemilan tersedia disini. Pilihan saya jatuh kepada kopi hitam saring tanpa gula dan tahu goreng isi. Mengintip harganya tang tidak terlalu mahal, 1 cangkir kopi seharga Rp 5000,- dan Tahu goreng isi Rp 10.000,- Nah sekarang mari kita lihat pembuktian rasanya.

Kopi hitam saring tanpa gula
kopi datang tidak lebih dari 10 menit, sepertinya bubuknya sudah jadi, tapi saya juga mengintip setelah pesanan saya datang, terlihat mesin grinder dinyalakan untuk membuat bubuk kopi, tidak besar kapasitasnya, saya tebak sekitar 250gram sekali giling. Tapi sayangnya, saat membayar saya lupa mengintip merk mesin grinder ini. Ah, sudahlah penyesalan selalu datang terlambat.

Sebenarnya saya ingin mencium aroma kopi ini sebelum diseduh tapi sepertinya tidak tercapai, saya hanya bisa mencium aroma saat sudah diseduh. Kopi ini aromanya tidak terlalu kencang, seperti aroma , rasanya mirip dengan rasa kopi kebanyakan, memang sedikit hitam tanpa ada crema. Perlahan saya menyeruput menggunakan sendok kecil yang tersedia. Rasa pahit dan ada  meninggalkan rasa asam dibagian akhir walaupun tidak begitu kencang.
Suasana didalam
Kopi ini bukan favorit saya, tapi ini jauh lebih baik dari beberapa kopi yang pernah saya rasa diwarung kopi sebelumnya. Penilaian ini saya buat berdasarkan penilaian lidah saya sendiri. Jadi setiap orang mungkin punya penilaian berbeda. Tidak ada yang salah atau benar dalam cup tester kopi. Semua tergantung dari lidah masing-masing.

Makanan pendamping yang saya pesan adalah tahu goreng isi. Hanya 1-2 potong saja dn dipotong kecil-kecil dan digoreng kering dan disajikan dengan saus sambal cair yang pedas, asam dan bawng putih yang kencang. Untuk rasanya biasa saja namun rasanya terlalu mahal jika dihargai Rp 10.000,-
Tahu Isi Goreng
Mencicipi kopi merupakan hal yang menyenangkan. menikmati aroma dan rasa serta sensasi akhir kecapan memberikan cerita berbeda setiap peminumnya. Sensai ini diiringi dengan perbincangan hangat yang mengalir tentang berbagai macam cerita. Ngalor-ngidul bersama teman dan kopi adalah kesatuan yang sempurna. Tapi siap-siap terganggu dengan tukang ngamen yang berseliweran 2-3 x kali. Semakin lama, keberadaan mereka semakin mengusik apalagi ditambah tawa kencang anak-anak alay!

Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.