Pintu masuk hari kedua Borneo Jazz Festival sudah dibuka
pukul enam sore. Orang berbaris rapi berjejer untuk menikmati sajian dunia
musik Jazz di Borneo. Untauk kawasan Kalimantan ini merupakan yang terbesara. Satu
decade terlaksana, tahun lalu berkisar tiga ribu orang tumpah ruah memadati
lokasi. Tahun ini penjualan tiket online saja sudah hampir mencapai empat ribu
orang dalam satu malam. Hari ini semua menggunakan gelang merah jika kemarin
menggunakan gelang hijau.
|
Anthony Strong |
Seperti
hari kemarin empat musisi dunia sudah siap menunjukkan aksinya. Waktu
menunjukkan pukul tujuh, suasana smakin ramai. Semuanya sepertinya tidak sabar
untuk menikmati. Jikalau datang lebih awal kita bisa memilih berbagai macam
handycraft termasuk makanan dan minuman ringan. Semuanya tersedia dalam satu
area, tidak perlu khawatir haus atau kelaparan.
|
The Dooddadies |
|
The Dooddadies |
|
The Dooddadies |
|
The Dooddadies |
|
The Dooddadies |
Lampu panggung menyala, pembawa acara sudah memulai menyapa penonton yang
hadir, tepuk tangan kencang sudah terdengar riuh rendah. Waktunya The
Dooddadies sudah bersiap, nuansa Chicago Blues menghentak kencang. Penikmat
blues langsung beraksi, bergoyang ala rock and roll bahkan melakukan headbang
ala rocker. Kalau sudah begini siapa yang bisa menahan diri untuk tidak larut
dalam suasana? The Dooddadies tidak hanya menunjukkan bagaimana akar musik
blues tapi bagaimana musik blues kekinian. Semuanya menikmati pertunjukan
pemanasan ini.
Rehat Sejenak, penonton segera menyebar menuju ke
tenda-tenda sekitar yang banyak menyediakan segala-macam-ada. Beberapa personil
pendukung Anthony Strong sudah muncul. Begitu pembawa acara menyebutkan nama
Anthony Strong, penonton kembali menyemut ke depan panggung. Anthony langsung
menuju pianonya, beberapa lagu gubahan sendiri serta lagu popular mengalun,
termasuk lagu “spiderman”. Beberapa penonton muda sangat menyukai musik Anthony
Strong. Nuansa jazz baru ala Inggris terasa disemua kombinasi musiknya.
|
Anthony Strong |
|
Anthony Strong |
|
Anthony Strong |
Sepertinya semua orang yang berkumpul dilapangan tepi pantai
Everly Park Hotel menikmati semua penampilan. satu jam setiap musisi tampil
sepertinya tidak cukup memenuhi semua dahaga penikmat musik jazz. Line-up
ketiga dari Jerman, Mo’Blow juga sudah terbakar dari awal. musiknya terdengar
kencang dan cepat kombinasi jazz dan funk selalu mampu membuat penonton tidak
mampu menahan diri untuk bergerak. Terlihat beberapa kelompok penonton
bergoyang bersama membentuk gerakan serupa bahkan ada yang membetuk lingkaran.
Mo’Blow tahu benar bagaimana menciptakan ledakan-ledakan di panggung. grup ini
benar-benar memanjakan dan memaskan hasrat penonton untuk berpesta. dari awal
sampai akhir penampilan mereka seluruh penonton tak bisa diam.
|
Mo' Blow |
|
Mo' Blow |
|
Mo' Blow |
|
Mo' Blow |
Penampilan terakhir yang paling ditunggu. “safe the last for
the best”. Band yang sudah eksis dari tahun 1977 ini benar-benar punya
kemampuan luar biasa. membawa tradisi New Orleans ke Malaysia. Dirty Dozen
Brass Band dengan berbagai jenis terompet dibalut dengan raungan gitar melodik
dan hentakan drum bertenaga. setiap personil punya kemampuan yang luar biasa,
tidak hanya dalam hal tiup meniup termasuk membagi suara dalam bernyanyi. Bebop
dan gaya funk benar-benar membuat semua terpukau. Saya sempat melihat
penampilan luar biasa, meniupkan dua buah terompet sekaligus. Atraksi lainnya,
mengajak salah seorang penonton wanita menari bersama diatas panggung.
|
Dirty Dozen Brass Band |
|
Dirty Dozen Brass Band |
|
Dirty Dozen Brass Band |
|
Dirty Dozen Brass Band
|
Sembari menutup acara, seluruh musisi dipanggil untuk menuju
panggung, merayakan bersama akhir acara. merayakan semangat bersatu dalam musik
bersama seluruh penonton yang datang dari berbagai Negara dan wilayah.
Penontontidak berhenti memberikan tepuk tangan sebagai bentuk sokongan dan
musisi pun beberapa kali menunduk memberikan hormat karena sudah bisa
mendapatkan tempat di hati festivalgoers.
|
Dirty Dozen Brass Band |
Inilah bagian paling penting dimana musisi dan festivalgoers
dapat saling berinteraksi dan menikmati setiap kegiatan yang ada disini. semua
nya terlihat puas dan bahagia tapi ternyata Jam session masih terus berlanjut
hingga pukul empat dini hari, sepertinya selain ajang lebih intim dengan
penonton festival tapi juga ajang lebih intim dengan sesama musisi. sungguh
mengesankan Borneo Jazz Festival hari ke dua ini.
Gabung dalam percakapan
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry