Catatan Hari ke 2 @dodon_jerry di Borneo World Music Expo


Hari kedua diisi dengan Trade Fair, conference dan showcase. Sesi pertama dimulai pukul 08.00 dan diisi dengan sarapan pagi yang luar biasa banyak dan dengan pilihan yang berbeda, mau yang rasanya lokal atau internasional, silakan pilih dan nikmati semuanya. Makan pagi kali ini diisi dengan tawa dan canda riang para jurnalis yang semakin akrab termasuk dengan beberapa panitia yang sudah mulai akrab dengan keberadaan kami. Paling tidak ada 2 jam waktu yang dihabiskan hanya untuk sarapan pagi saja. Yah, sarapan yang cukup panjang karena harus menyapa satu sama lain atau sekedar hanya tersenyum dengan wajah super ramah khas pagi hari


Hari ke dua diisi dengan pameran barang dan alat musik yang digunakan oleh para musisi di dua hari sebelumnya. Tentu saja memang ada beberapa alat musik yang terlihat aneh tapi begitu dibunyikan memiliki suara yang hampir mirip. Disini juga dipamerkan beberapa peralatan untuk ekspose yang cukup canggih dan biasa digunakan untuk membuat konser musik. Memang kesederhanaan alat musik juka diberi sentuhan seni tampil menjadi lebih menarik bagi masyarakat Eropa. Apalagi jika dipadukan dengan teknologi canggih maka bisa menghasilkan pertujukan yang luar biasa. Suara musik yang aslinya hanya diperdengarkan untuk kalangan terbatas bisa diperdengarkan dalam konser kapasitas penonton super besar.
 
Setelah semua selesai, para awak media dipersilakan untuk meliput konferensi yang berlangsung di Mendu Ballroom dan dibagi dalam beberapa sesi, untuk hari pertama konferensi diisi dengan tema “New Asian Network & Local Markets : Who they are, How they work and how to approach them” sedangkan tema ke 2 adalah “Profesionalize : How Artist should present themselves to labels, journalist, venues and festivals”. Untuk sesi berikutnya dilanjutkan selepas makan siang. Untuk sesi ke 3, topic yang dibahas “Saving Local Cultures : How Malay and Sarawak people’s rescue their traditions and pass them on to new generatios”. Dan tema terakhir yang juga dibahas disini adalah “Programmers Presentations : Our invited programmers talk about their events”.

Setelah itu diberikan waktu untuk bersantai menikmati Kuching dan area waterfront yang berada tepat didepan hotel Hilton dan tidak lupa saya juga harus menikmati Kopi kesukaan saya. Di mall dekat Padang Merdeka sekalian mencari makan malam yang sesuai dengan selera. Kembali lagi ke hotel Hilton, membersihkan diri dan kemudian menikmati pertunjukan yang akan mulai digelar di ballroom 2 dan 3. Malam ini kami akan menikmati penampilan dari Korphai (Thailand), Aue Su Kyaw (Myanmar), Tuku’ Kame’ (Sarawak). Penampilan hari ini juga mempunyai nuansa berbeda, ada beberapa cirikhas yang bisa dilihat dan cukup mencolok. Saya menikmati semua kegiatan di Borneo World Music Expo. Hal pentingnya saya bisa belajar bagaimana Malaysia sangat menghargai karya seni dan budaya serta bagaimana pemerintah memberikan jalan agar pemusik ini dapat maju kekancah Internasional memajukan musik dan budayanya.
Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.