Menikmati Pempek ala Dini, Yumz!

Siapa yang tidak kenal dengan kuliner khas Palembang yang satu ini, terbuat dari olahan ikan yang dicampur dengan tepung dan dibumbui, setelah itu melalui proses pemasakan, baik yang dikukus, direbus maupun digureng. Semuanya memiliki rasa yang pasti nikmat dan memberikan kenikmatan tersendiri bagi penggemarnya. Kebetulan kali ini saya mendapat undangan langsung dari sang Pemilik Pempek Dhini, cukup penasaran juga karena istri sang pemilik adalah orang Palembang.



Walaupun dengan lokasi yang cukup jauh dari rumah saya diPurnama tapi saya tetap bergerak kesungai raya dalam untuk menikmati makanan ini, boleh dibilang Sungai Raya yang dulu sepi sekarang berubah menjadi food lover killer karena banyaknya makanan enak yang dijual disana. Mungkin sudah tepat untuk membuka gerai pempek disana karena menurut teman saya yang tinggal disana, hanya ada 2 pempek yang mantep untuk makanan khas Palembang yang satu ini.

Gerainya sendiri terdapat didaerah Sungai Raya Dalam, diantara nasi Goreng Abu dan Persekolahan Imanuddin. Menempati Ruko dibagian pojok dari 4 ruko baru yang ada disana, karena masih baru plang namanya belum terpasang, namun diseberang jalan terdapat minimarket “Pesona”. Kesulitan mencari lokasinya akan terbayarkan jika sudah mencicipi beberapa jenis pempek dan tekwannya yang mempunyai rasa yang bisa dibanggakan.

Ada pempek Kapal selam, lenjer dan adaan disini, ditambah dengan tekwan, cukup beragam walaupun belum lengkap, disajikan dengan kuah cuko, potongan timun segar dan ditambah dengan taburan ebi diatas pempeknya. Saya sendiri tidak mau menyia nyiakan kesempatan untuk mencoba semuanya karena sudah susah payah untuk mencari lokasi ini.
 
Yang dihadirkan pertama kali adalah tekwan yang disajikan dengan kuah kaldu udang bening yang sangat menggugah selera, bola bola ikan udang, jamur kuping, su’un dan bengkuang, bolaeh dibilang kaldu udang yang digunakan sangat baik dan satu lagi yang membuat saya suka adalah tidak amis, jarang sekali kaldu tekwan yang tidak amis, pemasakan bengkuang juga pas, tidak lembek dan masih kresnyes. Sayang ada beberapa elemen yang kurang seperti sedap malam, taburan daun bawang dan bawang goreng. Kalau ada pasti tambah jempol lagi.

Selanjutnya datang makanan berikutnya Pempek yang terdiri dari kapal selam, lenjer dan adaan dengan kuah cuko dan pelengkap lainnya. Cukup menarik disini adalah, anda bebas untuk menambah kuah cuko jika kurang. Untuk lenjer dan kapal selam cukup enak namun bukan masih ada yang lebih mantap. Adaan disini sangat cocok dilidah saya, rasa  gurih dengan konsistensi lembut namun membal, cukup menarik dan penasarankan? Saya merasa ada sedikit aroma udang diadaan ini dan potongan daun bawang sangat menambak rasa.

 Elemen lain yang mendukung dan tidak bisa dianggap remeh temeh adalah kuah cuko, menurut beberapa perbincangan saya dengan teman yang lumayan expert dibidang kuliner, kuah cuko ini ditentukan oleh gula merah yang digunakan, biasanya gula batok Palembang memiliki karakter rasa manis dan sedikit pahit dan inilah yang membuat kuah cuko jadi berbeda, sebaiknya kuah cuko juga difermentasi 1 hari dulu sebelum disajikan. Yang special disini, kita bisa menambah kuah cuko sepuasnya.

Pempek Dhini sudah memiliki kuah cuko yang nyambung dengan rasa pempeknya, sangat menunjang rasa dan cukup pedas dan pas dilidah saya. Ditutup dengan segelas es jeruk nipis membuat saya puas dengan pempek disini dan dengan pelayanan yang ramah dan cepat saya bisa memberikan nilai 7,5 untuk pempeknya dan 8 untuk tekwan disini dari nilai 1-10, cukup terbayar jika sudah bersusah payah mencari alamatnya. Selamat mencoba dan maju terus kuliner asli Indonesia.

Penulis Dony Prayudi , Penikmat dan Kuliner Traveler (@dodon_jerry)
Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.