Kenapa Ribet Kalau Bisa Mudah?

Banyak hal yang mudah dilakukan dimuka bumi ini namun sering dibuat susah oleh manusia dimuka bumi ini, saya sendiri suka aneh dan kadang ngga habis pikir. Apakah hanya karena ingin terlihat beda atau keren sehingga beda dari yang lain? Sementara SDM dan Kemampuan tidak ada. Bukankah ini akan merepotkan? Banyak yang bilang kita harus bergerak dari berbagai kekurangan sehingga kita bisa menunjukkan point lebih kita. Tapi pernahkah berpikir berapa banyak tantangan yang akan kita hadapi? Berapa banyak waktu yang harus diluangkan dan tenaga yang diperas? Sementara pekerjaan lain kita masih banyak?
Manusia sering memudahkan sesuatu yang sulit dan menyulitkan sesuatu yang mudah, karena intinya manusia ingin menunjukkan kemampuan sekaligus kelemahannya. Menunjukkan kemampuan agar mendapat pujian dan menunjukkan kelemahan agar banyak yang kasihan dan membantu. Kalau dulu banyak yang bilang, hidup punya dua sisi, sekarang telah bergeser menjadi 3 sisi. Hitam, putih dan abu-abu. Yup, evolusi manusia tidak hanya fisik tapi juga otak dan perilaku, makin hari makin susah ditebak karena setiap orang akan mempunyai banyak topeng untuk dipasang disetiap waktu.
Lama deh saya ngga menulis yang seperti ini, bukan sok mau kelihatan hebat terus ngomongin yang berat-berat. Saya cumin ingin share ama para bloggers, siapa tahu ada yang lebih bagus, dan kadang saya juga merasa saat membaca tulisan orang lain, ada beberapa point yang terkadang pada saat diawal membaca terasa aneh dan mengganjal, tetapi setelah direview berulang kali serta dipahami akan terasa lebih dalam manfaatnya. Saya pikir setiap menuangkan tulisan, pasti ada beberapa tujuan. Mudah-mudahan sih tujuan mulia, ingin mencerdaskan semuanya

Banyak hal yang sedikit banyak kita sadari namun sering dilupakan, hal simple dan sederhana namun sangat memberikan efek serius jangka panjang. Apalagi manusia jaman sekarang punya kesibukan yang terkadang luar biasa, banyak orang mengeluhkan waktu yang hanya 24 jam. Saya sendiri merasakan bahwa 24 jam itu sangat tidak cukup, terkadang ada saja yang lupa saya kerjakan dan terkadang yang jadi permasalahan adalah waktu istirahat yang menipis, dimana tubuh sendiri sudah berontak. Capek, letih, lemah, lesu selalu jadi hal yang sangat sering menerpa.
Ohhh saya mulai ngelantur, mari kembali pada judul tulisan saya, Kenapa harus pilih yang ribet tapi menyusahkan dan tidak dimengerti banyak orang? , dimana kita biasa menemukan hal ini? , kebanyakan ditempat kerja mungkin yah, dimana banyak orang menginginkan sesuatu yang “wah” namun apa daya tangan tak sampai. Memang saya sendiri merasa hal yang sama, namun menginjak ke project 3, jika sudah berupaya semaksimal mungkin namun tidak mampu maka saya akan menurunkan target tanpa menurunkan kualitas, caranya bagaimana? Tentu saja jika kita mengurangi sesuatu harus menambahkan hal lainnya agar tampilannya menjadi bagus dan enak dilihat serta dirasakan.
Kesalahan pemikiran yang sering terjadi adalah, dimana banyak orang yang mengatakan jika terjadi pengurangan akan terjadi penurunan kualitas, ini memang benar. Tapi ingat kita masih bisa menambahkan hal lain untuk mengganti pengurangan yang sudah kita lakukan sehingga tampilannya menjadi bagus dan mungkin saja malah lebih menarik. Yah, wajar saja kalau beberapa orang memang tidak setuju tapi menurut saya kenapa harus selalu berpikir lawas dan berurutan ketika hal tersebut tidak memberikan efek signifikan memajukan? Saya yakin itu akan justru jadi boomerang dan membosankan. Kehidupan statis bukan sesuatu yang menyenangkan, kenapa tidak menjadi dinamis yang selalu berkembang dan bergerak sesuai kemajuan zaman? Tidak salah mempertahankan prinsip namun jauh lebih baik kalau terus berkembang sehingga dapat menyesuaikan, yang perlu dijaga dari prinsip adalah akar pemikirannya. Teruslah berkembang agar menemukan kebijaksanaan dan keseimbangan dalam hidup

Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.