Merry Christmas dan Happy New Year

Sering sekali mendapat ucapan berupa tulisan, gambar, kartu dan SMS yang bertemakan seperti ini. Akan sangat laris sekali pada saat tanggal 24 Desember. Saya sendiri bisa mendapatkan lebih dari 100 ucapan seperti ini setiap tahunnya. Menyenagkan sekali, masih banyak yang perduli. Saya selalu berpikir untuk menulis dan meriew fenomena ini.
Jangan dianggap serius para blogger dan mengutip ungkapan Gusdur “Gitu aja kok repot....!”. Saya bahas santai saja, silakan mengikuti dan sedikit menyimak. Tidak perlu berpikir keras untuk mengasumsikan tulisan ini. Banyak hal yang sudah dilakukan dan mungkin terlihat biasa saja namun sebenarnya tidak biasa. Ide pemikiran ini mudah-mudahan jadi refleksi 2009 menuju 2010. Mari kita lanjutkan tulisan ini.



Yahhh saya sudah beberapa lama melihat tulisan ini sejak beberapa tahun terakhir Tulisannya begini “ Selamat natal dan tahun baru 2010” dengan tambahan blaaa blaaa blaaa..... Saya berpikir kenapa tulisan ini harus di gabung? Padahal masih 6 hari lagi untuk sampai ke pergantian tahun. Kecuali ditambah kalimat “......... dan menyambut tahun baru....” apakah ini karena faktor kebiasaan saja? Ini juga berlaku untuk kalimat “memasak nasi” dan sebagainya. Tapi intinya saya tidak akan membahas kenap, bagaimana dan apa. Karen saya bukan ahli bahasa.

Oh ya, mungkin kita ingat fenomena mengenai budaya kirim kartu ucapan. Sekarang dari 10 orang, kemungkinan hanya 1 sampai 2 orang saja yang masih melakukan kebiasaan ini, itupun kemungkinan hanya dilakukan orang tua saja. Saya pun menyadari hal ini dan juga sudah meninggalkannya, tapi untuk beberapa orang tertentu, masih saya berlakukan hal ini. Memberikan kartu ucapan adalah sesuatu yng sangat personal, mulai dari merancang tulisan, menulis sendiri menggunakan pulpen, menandatangani sampai mengirimkannya atau memberikan langsung.

Sangat personal kan? Bahkan penerimanya sendiri pasti akan merasa terhormat dan bangga menerimanya. Beda dengan kiriman sms yang bisa langsung dihapus seketika itu juga karena memenuhi inbox. Belum lagi terkadang sms ini hanya forward dari sms sebelumnya. Bisa saja anda mendapatkan sms yang sama dari berbagai orang. Belum lagi e-card, facebook.friendster dan lain-lain. Namun kemungkinan ikatan emosi yang terbentuk tidaklah begitu kuat. Tidak terlalu bisa dikenang dan tentu saja mudah hilang. Saya masih merindukan susana itu kembali.

Mari kita berpindah suasana dulu. Satu moment yang penting lainnya dan penting adalah tahun baru, moment pergantian tahun sekaligus tanggal dan bulan. Banyak hal yang dilakukan masyarakat Indonesia ataupun dunia untuk menyambutnya. Ada yang menyambutnya dengan hura-hura atau pun lebih ke arah berintropeksi. Banyak hal yang bisa dilakukan di malam pergantian tahun baru ini. Cukup miris beberapa tahun ini, banyak hal yang menurut saya tidak terlalu baik dilakukan, seperti berpesta pora, menikmati minuman keras dan lebih parahnya lagi, angka penjualan kondom meningkat, ada apa ini? Fenomena apa ini?

Indonesia mesti mulai mengilirik masalah ini, siapa penggunanya? Apakah mereka yang sudah sah berstatus menikah? Bukan saudara-saudara, kebanyakan yang membeli adalah remaja. Tidak perlu dijelaskan kenapa dan untuk apa? Saya yakin kebanyakan orang sudah paham dan mengerti. Kita harus mulai respon dengan permasalahan ini. Kita tidak bisa melarang produsen untuk memproduksi kondong. Yang perlu diawasi adalah pendistribusiannya. Penjual harus menseleksi para pembeli kondom. Bagaimana caranya? Regulasi dan aturan harus jelas untuk semua produk rentan seperti ini. Hal yang paling gampang adalah dengan menggunakan Kartu Tanda Pengenal, disana bisa terlihat dengan jelas status perkawinan si pembeli, atau pemerintah bisa merumuskan aturan lain yang lebih baik. Saya yakin banyak ahli yang lebih mengerti tentang ini.

Fenomena yang cukup menyedihkan untuk diikuti tiap pergantian tahun, diantara fenomena lain seperti pesta minuman keras, konvoi jalanan tidak beraturan, permainan petasan dan masih banyak lagi hal lain yang sepertinya kurng baik untuk dilaksanakan diakhir pergantian tahun. Sebenarnya masih banyak cara yang lebih baik yang dibisa dilakukan untuk mengisi tahun baru menjadi lebih bermakna. Bumi ini sudah semakin tua dan kita tidak pernah tahu kapan bumi ini berkhir masanya.

Banyak hal yang bisa dilakukan dan lebih bermakna, intropeksi adalah hal yang paling sering dilakukan banyak orang. Menelisik hal yang sudah terjadi satu tahun kebelakang, mengecek resolusi tahun kemarin dan melihat seberapa besar pencapaian kita. Membuat dan mempersiapkan resolusi baru untuk satu tahun kedepan. Banyak hal baik dan buruk yang sudah kita lakukan, dan perlu evaluasi mendalam. Jangan sampai kesalahan – kesalahan kembali terulang di tahun berikutnya.

Sebagai manusia, pasti pernah melakukan kesalahan dan melakuakan banyak hal dengan banyak orang. Untuk itu memang perlu sekali-kali menjadi kan tahun baru sebagai moment untuk berbenah diri dan mulai memperhitungkan semua yang akan kita lakukan. Semoga semua resolusi yang dirancang, bisa menjadi sesuatu yang berguna untuk perkembangan berikutnya. Sukses untuk semua Blogger, semoga menjadi sesuatu yang berguna buat kita semua........... HAPPY GREAT TIME... ENJOY IT PALS....!!!!
Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.