Kangen ama Rujak

Kangen dengan rujak
Sudah beberapa waktu ini saya kangen banget untuk menikmati beberapa jenis rujak, nah diantaranya ada beberapa nih, saya masukan beberapa referensi. untuk hunting tempatnya bakal saya masukin di catatan berikutnya. Kapan yah…. bisa menikmati lagi dengan cita rasa original

Di Jawa rujak adalah salah satu unsur penting dalam upacara tujuh bulanan. Ketika seorang wanita hamil dan usia kandungannya sudah memasuki usia tujuh bulan maka akan diadakan upacara tujuh bulanan. Salah satu makanan yang ada dalam upacara itu adalah rujak. Berbeda dengan rujak biasa, rujak yang dipakai dalam upacara ini menggunakan bahan berupa buah-buahan yang sedang musim dan temu (umbi-umbian yang biasanya digunakan untuk jamu atau bumbu masak dan rasanya pahit).Selesai upacara rujak ini dibagikan kepada tamu yang hadir. Ada kepercayaan bahwa apabila kebanyakan dari tamu mendapatkan temu dalam rujaknya maka anak yang sedang dikandung adalah seorang anak laki-laki. Sedangkan apabila rujak itu berasa segar sebagaimana rujak biasa maka yang dikandung itu adalah anak perempuan.

Rujak manis
Rujak manis adalah semacam salad. Terbuat dari buah-buahan segar dengan saos manis pedas. Buah-buahan yang dipakai antara lain: mangga muda, bengkuang, salak, pepaya yang hampir matang, kedondong, jambu, mentimun, belimbing, dan lain-lain. Saus yang dipakai terbuat dari gula jawa, kacang tanah, asam, garam, jeruk nipis, dan cabai.
Tradisi berkaitan dengan rujak

Penyajian
Buah dikupas, dicuci lalu diiris tipis-tipis. Bahan untuk saos dihaluskan lalu diberi sedikit air agar kental. Saos kemudian disiramkan ke atas buah-buahan sebelum disantap.




Rujak petis
Rujak petis adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah timur pulau Jawa. Rujak petis biasanya terdiri dari irisan timun, bengkuang, mangga muda, kedondong, tahu, kecambah/ tauge, dan kangkung. Semua bahan tadi disajikan dengan siraman resep saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng, garam, gula merah, pisang muda, dan air.
Di daerah Jawa Timur, selain petis yang biasa digunakan untuk bumbu Rujak petis, ada juga yang menggunakan petis Madura yang berwarna kemerahan.
Rujak petis biasa disajikan dengan tambahan kerupuk, dan dengan alas pincuk (daun pisang) atau piring.


Rujak cingur
Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur, terutama Surabaya. Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah-buahan seperti ketimun, krai (sejenis ketimun khas Jawa Timur),bengkoang, mangga muda, nanas, kedondong dan ditambah lontong, tahu, tempe, bendoyo dan cingur serta sayuran-sayuran seperti kecambah/tauge, kangkung dan kacang panjang. Semua bahan tadi dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng dan garam.


Makanan ini disebut rujak cingur karena bumbu olahan yang digunakan adalah petis udang dan irisan cingur. Hal ini yang membedakan dengan makanan rujak pada umumnya yang biasanya tanpa menggunakan bahan cingur tersebut. Rujak cingur biasa disajikan dengan tambahan kerupuk, dan dengan alas pincuk (daun pisang) atau piring.


Rujak Soto
Rujak Soto adalah masakan khas dari daerah Banyuwangi, Jawa Timur. Masakan ini merupakan paduan unik antara Rujak Cingur dengan Soto Babat.
Biasanya rujak disajikan terlebih dahulu, kemudian disiram dengan kuah soto berikut babatnya. Rasanya juga khas, ada unsur soto sekaligus rasa rujak dengan aroma terasinya. Rujak Soto kadang disajikan dengan Es Temulawak.

Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.