Bahagia Menikmati Makanan Pembuka dan Penutup yang Otentik

Otentik! Itu kata yang sering didengarkan dari si tukang makan. Makin otentik makin dicari ketimbang terlalu banyak makan kuliner fusion sehingga tidak pernah tahu seperti apa rasa aslinya. Akhirnya tidak sedikit pengusaha makanan yang mengangkat nama daerahnya di belakang jualannya ditambah dengan tagline asli dari daerah tertentu, misalnya rumah makan padang “Terang Bulan” asli Padang Pariaman atau Makanan asli Kapau dan sebagainya. Saya jugapaling suka mengunjungi tempat makan yang otentik apalagi kalau saya tahu pemiliknya asli dari daerah menu itu pertama kali ada.
 
Tanggooe
Our Table

Saya pernah punya kesempatan ke Italia. Saat itu ada acara World Youth Day. Selama 1 bulan berkumpul dengan seluruh orang muda di dunia dalam rangka pembukaan pintu Basilika Santo Petrus merayakan millenium. Banyak makanan yang sudah saya rasa, mulai dari yang aneh sampai yang enaknya bikin merem melek. Salah satu favorit saya adalah pizza dengan roti yang krispi diluar namun tetap lembut didalam. Saat saya tahu ada bule dari Italia yang punya gerai makanan Eropa di Pontianak nafsu makan saya menderu debu ingin mencoba. Saya terlalu kangen dengan banyak makanan. Ekspektasi saya sudah tinggi sekali.

Fusian Mix
Tanggooe Pizzeria lokasinya agak jauh dari pusat kota, berada di Dangau Resort di sebelah kiri belakang restoran Dangau. Dangau Hotel Kubu Raya Jalan Arteri Supadio KM 7.5 Kubu Raya   Ruangan tidak terlalu besar namun disediakan kursi-kursi seperti berada di cafe dengan sofa yang empuk dibagian pinggir ditambah meja kursi makan di bagian tengah. Meja bartender juga tersedia. Jika ingin merokok, pilihlah meja kursi dibagian luar. Saat saya datang musik terputar dengan video klip musik Urban kesukaan saya. Saya sungguh menikmatinya namun beberapa teman saya sedikit terganggu karena suaranya yang terlalu kencang sehingga harus berbicara cukup kencang.

Cream Brûlée
Pesanan beragam mulai dari makanan pembuka, utama sampai penutup. Saya sendiri sangat ingin mencoba makanan penutup disini. Tampilannya yang menarik dan menggugah selera atau sebenarnya ini akibat sugesti dan ekspetasi dari awal saya menginjakkan kaki disini. Menu cream brulee membuka selera.  Custard yang lembut dan sangat creamy membuat lidah saya menari-nari. Telur, krim kental dan vanili berpadu cantik dengan tekstur cantik. Semuanya lumer dimulut. Dari beberapa referensi yang saya tahu, bagian topping yang membentuk karamel karus pecah cukup dengan ketukan sendok. Memang sedikit tebal namun ini tidak mempengaruhi rasanya. Disajikan dengan es krim vanila yang semakin memperkaya rasa.

Pizza Tanggooe Signature BBQ
Makanan kedua yang saya nikmati adalah pizza tanggooe signature BBQ. Kulit pizza yang tipis dan kering namun masih lembut didalam ditambah dengan topping ayam panggang, krim asam, daun bawang, saus BBQ dan tentu dengan keju mozarella. Saya merasa sangat senang mencicipi setiap potonan pizza ini. Perlahan masuk kemulut dan potongan ayam terasa cukup banyak menari dalam lidah. Karena ini rasa ayam panggang kemungkinan saus tomat tidak digunakan sebagai dasar pizza. Keju mozarela yang bertabur baur dimana mana membuat rasa semakin kaya. Namun sayang penggunaan sour sauce tidak berfungsi apa-apa justru daun bawang yang sangat menyempurnakan rasa.

Spagetti Chicken Grill Cacciatore
Makanan penutup saya Apple Crumble yang benar benar menggugah selera dengan bahan dasar pie dan kemudian ditambahkan dengan apple hijau yang dimasak terlebih dahulu dengan gula. Saya suka rasa manisnya, tidak terlalu berlebihan tapi lebih menyenangkan jika ada rasa dan aroma kayu manis dan cengkeh. Remahan crumble menghiasi bagian atas dan menetupi rata seluruh apel. Mereka tersembunyi didalam dan akan menyeruak saat terpotong. Jika ingin menambahkan rasa vanila langsung saja suapkan ice cream yang menjadi pendampingnya.



Apple Crumble
Side dish lain juga banyak. Beberapa sempat saya icip dari piring teman saya seperti sayap ayam banggang berbumbu, rasanya juga enak. Ada juga menu nanchos yang sayang sekali tidak menggunakan bumbu salsa. Ada beberapa makanan lain seperti berbagai macam pasta yang juga sempat saya icip-icip. Walaupun rasanya sering saya temui tapi tingkat kematangannya sampai di level aldente. Menurut saya makanan yang paling rendah levelnya dari makanan yang dipesan adalah Chicken Snitzel. Kenapa? Daging ayamnya terlalu kering dan saus tartar nya kurang nendang di lidah. Tapi tumis sayurannya bagus sekali.

Chicken Snitzel
Menurut lidah saya, makanan pembuka dan makanan penutup disini membuat saya betah berlama lama menikmtai suap demi suap tapi beberapa teman saya cukup terganggu dengan suara musik yang terlalu kencang. Mungkin untuk acara pesta tertentu suara musik boleh saja diperdengarkan lebih keras dari biasanya. Lampu yang sedikit temaram juga membuat suasana menjadi nyaman. Beberapa sudut juga bisa di pilih untuk mendapatkan sensasi makan yang berbeda. Memang lokasinya agak jauh diluar kota tapi saya pikir banyak makanan enak yang bisa dinikmati disini. 8-10 bisa saya sematkan. Ditutup dengan ahagia dan di tutup dengan ceria. Selamat menikmati makanan enak. Salam yumcez!
Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.