Sop Ayam Klaten kini hadir di Pontianak

Siang hari setelah hujan enaknya makan apa ya? Pasti langsung kepikiran sesuatu yang berkuah, hangat dan berbumbu ringan. Bakso? Terlalu sering dan biasa. Bagaimana kalau ekspansi makanan lain yang tidak berhunbungan dengan mie sama sekali. Mau mencoba menikmati hal berbeda dulu ah.....

Yeayyyy!!!!
Kebetulan beberapa hari yang lalu saya sempat melihat banyak t-banner yang tersusun rapi di beberapa jalan utama. Terpampang nyata kalau akan ada lokasi makan baru yang bertemakan sup Ayam. Judulnya Sup Ayam Yu Sum khas klaten. Lalu apa yang ada dipikiran anda? Pasti ada yang langsung membandingkan head-to-head dengan sop ayam Pak Min Klaten. Mau bagaimana lagi. Itulah konsekuensi membawa panganan tradisional ang sudah lebih dahulu melegenda dengan brand lain.
Harga menu, abaikan pria disebelah menu

Hangat dan sedap ditambah gurih
Menuju ke Jalan Veteran No 88 sembari melihat spanduk yang berkibar memudahkan saya menemukannya, Ruko 2 pintu dengan parkir yang lumayan luas membuat kita gampang untuk meletakkan kendaraan. Tempat ini juga lumayan luas namun saat jam makan akan penuh dan mesti bersabar. Deretan bangku dan kursi panjang muat untuk 4 orang dan dimeja sudah ada tempe kemul lengkap dengan cabe utuh. Kunyah tempenya dan ledakkan cabenya dimulut. Sensasi ini yang selalu saya cintai sepenuh hati.

Tempe kemul dengan cabe nyes!
Saya memesan nasi dengan sop pechok dada. Artinya saya memilih potongan dada yang dipotong-potong ukuran sedang lalu disiram kuah sop yang panas lalu ditaburi daun seledri dan bawang goreng. Sembari menunggu, tempe didepan mata dismbar secara sengaja. Sepotong tempe ukuran sedang dihabiskan bersama dengan 3 potong cabe kletus! Nyes! Lidah saya mengatakan tempe ini sedikit kurang berbumbu begitu pula dengan tepung yang digunakan untuk membalurinya. Sayang banget yah! Tapi untunglah, pedes cabenya tetap bikin happy slurpy.

Sibuk memechok ayam
Nasi ngebul dan asap lembut sop ayam menyeruak hidung begitu sampai didepan meja. Saya minta tambah daun seledri dan bawang goreng karena suka dengan aroma dan rasanya. Asap tipis membawa aroma segar seledri dan sedap bawang goreng menggelitik hidung dan meminta saya untuk menyeruput kuah coklat yang bersih. Terasa sekali kaldu ayam melalui rongga mulut dan menyentuh syaraf lidah. Soft.... gurih dan nyamleng, tidak meninggalkan amis dirongga mulut. Bumbu njawani ini terasa di menu ini, biasanya untuk urusan sop di tanah melayu, rempah arab seperti adas, merica, cengkeh dan kayu manis begitu mendominasi. Tapi ini tidak! Halus dan lembut walaupun jujur bahwa Pak Min lebih muantep tenan citarasanya.

Suka pechok dada
Saya tidak menambahkan apa-apa lagi kedalam sop ini. Saya sengaja memilih dada karena seratnya paling bagus saat dimasak dengan metode slow cooking. Seratnya masih terasa dan bumbunya merasuk disetiap serat daging. Lemaknya juga tidak banyak hanya ada dibawah lapisan kulit tapi jangan dibuang. Inilah dia bomnya. Selain gurih maksimal juga lembut dan nyaman dilidah serta tenggorokan. Oh ya, saya juga menambahkan potongan cabe untuk menambah rasa pedas. Lebih sreg dengan potongan potongan tomat. Saya bisa membayangkan betapa sedap jiga ditambahkan potongan wortel atau kentang didalamnya!

Gank Makan ceria
Makanan ini memang cocok dengan lidah kebanyakan orang, menu yang bisa dibilang mudah diterima dan tidak gampang membuat bosan karena citarasanya yang ‘ringan’ dimulut. Dari nilai 1-10 maka nilai 7,5 boleh disematkan di tempat ini. Pelayanan cepat, tempatnya lumayan bersih dan harganya masih dapat diterima kantong. Selamat menikmati kejayaan kuliner Indonesia. Salam Yumcez berjamaah!
Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.