Rasa Lapar VS Rasa Ingin Makan

Saya sempat bersurfing ria. Kebetulan saya menemukan ini , saya sajikan buat pembaca blog saya agar bisa sama-sama menurunkan berat badan, selamat membaca semoga dapat membantu dan memberikan efek terbaik, selamat mencoba

Apakah Anda termasuk orang yang suka ngemil saat merasa bosan atau saat bekerja di kantor? Jika jawabannya adalah ya, mari pikirkan sejenak. Apa sebenarnya yang mendasari niat Anda untuk ngemil? Apakah Anda benar-benar merasa lapar ataukah hanya sekedar karena Anda memang menginginkan makan makanan tersebut?
Ada dua alasan utama yang membuat seseorang memutuskan untuk makan. Alasan yang pertama adalah karena merasa lapar (Hunger), sedangkan alasan yang kedua adalah karena selera makan atau keinginan untuk makan makanan tertentu (Appetite). Seringkali seseorang mungkin tidak mampu membedakan keduanya sehingga konsumsi makanan menjadi berlebihan dan akhirnya dapat memicu berbagai komplikasi kesehatan.
Hunger Hunger atau rasa lapar adalah kebutuhan untuk makan. Saat merasa lapar, Anda membutuhkan makanan, karena otak memang menyuruh Anda untuk makan. Otak akan mengirimkan sinyal sehingga Anda dapat merasakan suatu sensasi seperti perut yang keroncongan atau bahkan nyeri lambung ketika Anda lapar. Lapar tidak bisa dihindari, dan bagi sebagian besar orang, tidak makan saat merasa lapar dapat menyebabkan masalah serius seperti rendahnya kadar gula darah sehingga kepala terasa pusing ataupun badan terasa lemah, bahkan dapat terkena penyakit maag.
Appetite Appetite atau selera makan adalah hasrat/keinginan untuk makan. Selera makan sangat berkaitan erat dengan apa yang Anda lihat, cium, atau pikirkan tentang makanan. Saat Anda melihat makanan yang ditata dengan apik dan menarik atau saat Anda mencium aroma masakan yang lezat, Anda mungkin tidak mampu menahan air liur untuk segera mencicipi makanan tersebut. Tidak hanya itu saja, selintas pikiran tentang makanan, dapat memaksa Anda untuk segera menyantap makanan sekalipun Anda tidak merasa lapar. Walaupun demikian, tidak seperti rasa lapar, appetite bisa dicegah atau bahkan dihindari. Oleh karena appetite sangat dipengaruhi oleh otak dan kebiasaan, Anda dapat belajar untuk mengontrol selera makan tersebut.
 
Why Controlling Appetite is Important?
Saat Anda mulai tidak bisa membedakan apakah Anda benar-benar merasa lapar atau tidak, konsumsi makanan bisa jadi makin berlebih sehingga berbagai masalah kesehatan dapat timbul. Asupan kalori yang berlebihan dapat mengakibatkan kegemukan atau obesitas. Terlalu banyak makan makanan yang manis atau berlemak dapat menimbulkan penumpukkan lemak tubuh sehingga obesitas pun terjadi. Saat seseorang sudah mengalami obesitas, berbagai masalah lain pun dapat muncul misalnya hipertensi, diabetes tipe-2, penyakit jantung, stroke, gangguan pernapasan dan tidur, dsb. 
How to Manage Appetite?
Nafsu makan yang berlebih bisa dikontrol! Caranya pun mudah asalkan Anda memang punya niat untuk melakukannya dari sekarang. Beberapa tips untuk mengontrol nafsu makan Anda adalah:
  • Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung serat seperti sayur dan buah. Tidak hanya baik untuk membantu menurunkan nafsu makan, makanan kaya serat juga kaya air sehingga membantu Anda untuk tetap merasa kenyang.
  • Konsumsi susu atau produk susu rendah lemak. Protein kasein dan whey pada susu merupakan komponen yang efektif untuk mengurangi nafsu makan.
  • Konsumsi makanan dengan kombinasi karbohidrat kompleks namun tetap rendah lemak (low fat). Lemak tetap diperlukan untuk merangsang hormone leptin yang berfungsi untuk mengontrol nafsu makan namun tidak sampai berlebihan.
  • Konsumsi kedelai dan kacang-kacangan yang lain dalam porsi terkontrol. Selain tinggi protein, kedelai juga mengandung lemak dan karbohidrat yang cukup sehingga mampu untuk mengontrol nafsu makan lebih baik daripada sebagian besar sumber nabati lain. Sementara itu, kacang-kacangan juga dapat membantu Anda merasa kenyang karena kandungan protein dan seratnya.
  • Terakhir, makan dengan perlahan. Otak memerlukan waktu paling tidak 20 menit untuk merasa kenyang. Oleh karena itu dengan makan secara perlahan, saat otak menerima sinyal bahwa lambung telah penuh terisi, lebih kecil kemungkinan seseorang untuk makan secara berlebihan.
Tetaplah kontrol nafsu makan Anda untuk hidup sehat lebih lama karena “Eating to live not living to eat.”

Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.