Merasakan Imlek di Kota Seribu Kuil, Singkawang

Tahun Baru Imlek adalah festival terpenting bagi orang Tionghoa di seluruh dunia. Perayaan Imlek dimulai pada hari pertama hingga Cap Go Meh
Jujur banget! tahun ini Tukang Jalan Jajan tidak ada rencana sama sekali untuk datang ke Singkawang menikmati meriahnya Imlek tahun ini. Tadi ndilalaaaaah ada kerjaan di Singkawang selama dua minggu dan bertepatan dengan Imlek. Kebetulan deh! Tahun Baru Imlek adalah festival terpenting bagi orang Tionghoa di seluruh dunia. Perayaan Imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama imlek dan berakhir pada Cap Go Meh (Capgome) yang perayaannya lebih heboh.

Merasakan Imlek di Kota Seribu Kuil, Singkawang
Merasakan Imlek di Kota Seribu Kuil, Singkawang

Ada yang pernah merasakan pengalaman Imlek di luar negeri, seperti di China atau Beijing? kalau sudah pernah, coba bandingkan kemeriahannya saat berada di Singkawang. Kalau belum tahu dimana Singkawang, kota ini berada di Kalimantan Barat, 3 jam perjalanan darat dari ibu kota provinsi, Pontianak. 

Kota yang dijuluki Hongkongnya Indonesia ini memang selalu meriah saat Imlek dan Cap Go Meh. Kota dengan tingkat toleransi tertinggi di Indonesia ini, menyajikan atraksi wisata yang sungguh luar biasa mencengangkan. Beberapa kali memecahkan rekor MURI dengan festival Imlek dan Cap Go Meh nya.


Merasakan Imlek di Kota Seribu Kuil

Di kota yang dikenal sebagai "Kota Seribu Kuil", Anda dapat melihat langsung ornamen, replika, dan dekorasi lainnya, seperti di negara besar lainnya dengan populasi Tionghoa yang besar. Ada juga banyak tempat Instagramming yang indah.

Imlek dan Tukang Jalan Jajan
Imlek dan Tukang Jalan Jajan

Fakta menarik Kota Singkawang berikutnya adalah julukan Kota Seribu Kelenteng. Hal ini tak bisa lepas dari banyaknya tempat ibadah umat Buddha yang tersebar di Singkawang. Berdasarkan data 2014, ada sekitar 704 ada klenteng, wihara, dan cetiya yang ada di Singkawang

Vihara Tri Dharma Bumi
Vihara Tri Dharma Bumi

Salah satunya dapat ditemui di pusat kota. Ada kelenteng tua atau Vihara Tri Dharma Bumi. Lokasinya persis di tengah-tengah kota dan tak jauh dari Masjid Raya Singkawang. Di kelenteng ini, pasti ramai dikunjungi warga Tionghoa setiap kali ada perayaan. Ada yang datang dari jauh-jauh untuk sembahyang di kelenteng tua ini. Daya tarik wisatanya selalu mampu menarik wisatawan mancanegara untuk datang dan kembali berkunjung. Jangan ditanya harga kamar hotel di Singkawang saat Imlek dan Cap Go Meh ya :)

Tempat ini bolehh dijadikan pusat imlek di Kota SIngkawang. Tukang Jalan Jajan sendiri sampai rela menunggu hingga pukul 12.00 tengah malam untuk melihat seperti apa Singkwang meriah saat imlek. Selain jalan yang penuh sesak dengan orang  yang berlalu lalang, juga dipenuhi oleh keluarga yang sengaja menyewa odong odong untuk menikmati seputaran jalanan utama Singkawang sebagai salah satu tradisi imlek. Tidak hanya itu, langit singkawang dipenuhi warna warni kembang api serta riuh rendah ledakan petasan. Sungguh semarak!

Vihara Tri Dharma Bumi Malam Imlek
Vihara Tri Dharma Bumi Malam Imlek

Keesokan harinya saya kembali mengunjungi vihara Vihara Tri Dharma Bumi yang semarak dikunjungi umat yang beribadat. Hio dan lilin raksasa dipajang didepan kelenteng. Aroma hio yang berhamburan kemana mana, asapnya yang ramai hingga mengaburkan pandangan. Tukang Jalan Jajan hanya memandang dan tak juga mengambil foto karena khawatir mengganggu. Di lapangan luar kelenteng ini juga disediakan sebuah pentas yang dihiasi ornamen imlek dan kelinci raksasa yang bisa digunakan pengunjung untuk berfoto. 

Melihat riuh suasana membuat saya terasa ada di negara Tiongkok. Apalagi hampir semua tempat makan dipenuhi pengunjung yang kebanyakan orang Singkawang tapi sudah berdomisili di luar kota seperti sedang melepas kangen dan membangun memori lama. Bahasa Khek terdengar sangat gahar dengan dialek kental yang membuat saya seperti berada di film kungfu. Pengalaman ini benar-benar menarik, apalagi kalau ini adalah pengalaman pertama


Kuil Indah Lainnya yang wajib dikunjungi di Singkawang

Kuil lain juga bertebaran di seluruh Singkawang, tidak hanya kelenteng besar yang megah ada pula kelenteng yang berdiri diantara rumah warga Tionghoa. Tak mau kalah dengan kelenteng besar, semuanya bersolek dengan lampion merah dan lilin lilin besar serta hio raksasa yang terpancang didepan kelenteng

Singkawang penuh Lampion
Singkawang penuh Lampion 

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak kelenteng megah yang baru dibangun serta banyak kelenteng tua yang direnovasi besar besaran sehingga tampil lebih menarik dan kaya warna. Bagi yang ingin bertandang, beberapa kelenteng bisa jadi acuan untuk didatangi, selain unik dan cantik, petugasnyapun dengan ramah melayani semua pertanyaan wisatawan yang datang bertandang

Kelenteng yang bisa dikunjungi

Vihara Tri Dharma Bumi Raya
Kelenteng Thai Pak Kung
Kelenteng Dewi Kwan Im
Kelenteng Thai Cu Shin Ti
Kelenteng Thai Jim Thai Jong
Vihara Dharma Suci Mulia (Vihara Surga Neraka)


Tentu yang paling gampang dikunjungi adalah Vihara Tri Dharma Bumi Raya , di lokasi ini juga ramai disambangi setiap orang dari berbagai kalangan yang berkunjung ke Kota Singkawang. Ada daya tarik bagi warga untuk mengabadikan momen di lokasi ini. Selain kelentengnya tua, background Masjid Raya Singkawang juga dapat terekam dalam frame kamera. 


Imlek berasa di Tiongkok

Saat imlek, pusat Kota Singkawang akan bersolek dengan pernak pernik imlek, salah satunya adalah lampion. Lokasi lainnya yang mirip dengan luar negeri juga dapat ditemui di pemukiman dimana terkadang disekitarnya juga banyak vihara kecil milik keluarga. Seperti di Jalan Natuna, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat. Ada permukiman di lingkungan vihara Yayasan Fab Zhu Kung Singkawang. Sepanjang pemukiman ini, dihiasi ornamen dan hiasan seperti di Tiongkok. Lampion-lampion dan replika bunga Mehwa menemani perjalanan menuju pemukiman ini.

Imlek di Singkawang
Imlek di Singkawang

Tahun 2023 ini merupakan tahun kelinci air, perubahan dari tahun macan air menuju tahun kelinci air. Dalam budaya China, Kelinci adalah simbol umur panjang, kedamaian, dan kemakmuran. Perayaannya masih berpusat di Lapangan Kridasana di Singkawang. Nah, di lokasi ini banyak terdapat ornamen dan hiasan seperti di Tiongkok. Kalau masuk ke lokasi ini, berasa di Tiongkok apalagi didalamnya disuguhi tata lampion yang ciamik.


House Of Tjhia Singkawang

Melewati Jalan Budi Utomo di Desa Condong, Kecamatan Singkawang Barat, akan langsung bisa merasakan suasana kuno Negeri Tirai Bambu. Terdapat sebuah bangunan bergaya bergaya China dengan sentuhan Eropa kuno yang masih berdiri hingga sekarang.

kelenteng di Rumah Marga Thjia
Pintu masuk kelenteng di Rumah Marga Tjhia

Rumah megah ini dibangun langsung oleh Xie Shoushi atau Tjhia Siu Si pada tahun 1902. Rumah yang kini dikenal dengan Rumah Keluarga Tjhia atau Rumah Marga Tjhia ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Kota Singkawang. Jauh sebelum dibangunnya bangunan unik dan indah ini, Xie dan rombongan harus mengalami pasang surut kehidupan sebagai imigran Tionghoa.

Bunga MeiHwa mekar di Singkawang
Bunga MeiHwa mekar di Singkawang

Rumah ini sendiri didirikan diatas tanah yang dihibahkan oleh pemerintah Hindia Belanda karena keberhasilan Xie dalam memperdagangkan komoditi lokal untuk ekspor. Setelah saat itu Singkawang mulai didengar dan dilirik oleh para orang lain untuk berdagang dan bertransaksi karena perekonomian yang pesat dikala itu. Xie Shou Shi menjadi salah satu orang yang sangat berpengaruh kala itu hingga sampe sekarang kemegahan rumahnya masih bisa kita lihat.


Yuk Ke Singkawang!

Bagaimana, apakah Anda tertarik mengunjungi Kota Singkawang? Tenang, suasana ini masih akan berlangsung hingga Capgome nanti. Yakni hari ke-15 setelah Imlek. Banyak seni budaya yang bakal disuguhkan ke warga. Ada Pawai Lampion, Naga, Tatung dan atraksi serta penampilan multi etnis.
Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.