Pasar Pagi adalah favorit sepanjang
waktu. Banyak Jajanan enak berseliweran dan minta di beli. Lapar mata jadi
budaya karena tangan penuh dengan jajanan klasik yang mengusik untuk ditelisik.
Ada rasa kangen saat menginjakkan kaki ke pasar.Ada sejuta hangat dan senyuman
orang yang tidak dikenal. Minimal, senyuman dari yang punya dagangan. Mereka
setia menawarkan apa yang tersaji diatas meja.
Aneka daging, sayur mayur,
bumbu, penganan, makanan siap santap sampai warung kopi ada di pasar pagi. Tua
muda hilir mudik mencari apa yang diingini, semua ada disini. Interaksi terasa
lebih manusiawi dalam pasar pagi. Wajar kalau saya mencari happy di Pasar Pagi
Gg Bangau.
Kenangan Kecil Kembali Lagi
Dulu nenek selalu rajin membawa saya
ke pasar. Beliau memiliki warung nasi yang beroperasi hampir setiap hari. Jika
sudah akhir minggu atau hari libur saya berusaha bangun subuh supaya tidak
ditinggal berbelanja ke pasar. Ada banyak ilmu yang saya dapat dari ikut ritual
pagi ini. Mulai dari cara memilih ikan dan daging segar, mengenal aneka bumbu
dan rempah, mengenal aneka sayur sampai berkenalan dengan para penjual di
pasar.
Kenangan pasar pagi gang Bangau Gang Bunga |
Keramahan pagi memang terasa berbeda
saat sudah jadi pelanggan sejak lama. Tidak datang sehari saja sudah ditanya.
Berbagai gossip hangat mluncur diantara tawar menawar. Tidak hanya itu aneka
pertukaran informasi terjadi. Mulai dari aneka resep masakan, tips kesehatan,
olahan jamu sampai aneka tumbuhan berkhasiat pun ikut diperbincangkan. Entah
mengapa, ada banyak hal berbeda dengan pasar modern masa kini, tak ada tawar
menawar, tak ada senyuman manis, dapaan dan candaan. Ambil barangmu, bawa
sendiri lalu bayar di kasir.
Pasar Pagi Gang Bangau (Gang Bunga)
Pasar pagi Gang Bangau atau juga ada
yang menyebutnya Pasar pagi Gang Bunga selalu ramai dipagi hari terutama saat
akhir pekan. Banyak yang pergi berbelanja karena tempat ini menjual berbagai
kebutuhan sehari hari seperti sayur mayur dan juga daging. Aneka bumbu dapur
dan seafood juga ada disini.
Saya menemukan tengkuyung/siput nenek sampai ketam
yang diasinkan. Semuanya dijual diatas lapak lapak seperti meja. Adapula yang
dihamparkan di jalan. Saya sendiri tidak tahu seperti apa jalan ini ketika
lengang. Apakah bersih atau dipenuhi tumpukan lapak pedagang.
Pasar pagi Gang Bunga bisa dibilang pasar
dadakan karena bukan pasar resmi yang dibuat Pemerintah, namun barang yang
dijual disini lengkap. Selain jalan-jalan menikmati kuliner, wisata
budaya dan lingkungan setempat, saya dan teman menikmati belanja di pasar tradisionil,
merasakan betapa kaum perempuan (rata-rata pedagang di pasar tradisionil adalah
kaum perempuan) bergelut dalam usahanya, untuk meningkatkan taraf hidup
keluarga. Saya sendiri tertarik dengan hunting
kuliner ala pasar yang beragam. Saya sengaja datang jam 7 pagi untuk sekedar
tahu apa yang terjadi disini. eksplorasi jajanan pasar dari yang ringan sampai
yang berat.
Menemukan Kuliner Tradisional
Memang pasar ini terbuka untuk siapa
saja, artinya penjual bebas darimana saja begitu pula pembeli. Tak ada batasan.
Namun diini saya menemukan beberapa penjual dari etnis Tionghoa yang menjual kuliner spesifik seperti Ki Cang, Lok Kue, Bakmie, Bakso Ikan dan aneka
bahan pangan hasil fermentasi khas Tionghoa. Bahkan saya menemukan warung kopi
dipelataran rumah jadul yang berjualan bubur ayam dan soto klasik yang membuat
saya singgah dan menikmati sarapan disana.
- Ki Cang
Makanan yang biasanya hanya ada pada
perayaan Ng Ngiat Ciat (bahasa Hakka/Khek Bangka artinya Hari Raya Bulan
ke-5 ) dirayakan setiap tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek oleh orang Tionghoa
Bangka. Dalam bahasa Mandarin dikenal dengan Duan Wu Jie, sedangkan dalam
dialek Hokkian Peh Cun (Pa Chuan) yang
berarti mendayung perahu. Dalam perayaan Ng Ngiat Ciat, terdapat tradisi
membuat kue Nyuk Cung- (Ba Cang - Hokkian;
Zong Zi -). Nyuk Cung secara
harafiah berarti isi daging.jadi tidak sepanjang waktu ada, namun di pasar pagi
gang Bunga ini ada dijual dengan harga 25K untuk 10 pieces nya. Saya tidak akan
membahas tentang Bak Cang yang sudah sering ditulis tapi tentang Ki Cang,
kudapan yang sama sama enak dan punya ciri khas tersendiri.
Ki Cang terbuat dari beras ketan tanpa isian, dilengkapi dengan cocolan
manis dari campuran gula kabung (aren) dengan pati (santan) kelapa, namun yang
di jual kali ini hanya dengan kinca saja alias gula merah yang sudah dicairkan.
Dibungkus dengan daun bambu, diikat tali puar
dengan hasil-pun berbentuk limas segitiga , kemudian dikukus selama 7
jam. Saya pun tak tahu, kenapa bentuknya seperti piramida. Sui Cung tidak dapat
dibungkus dengan daun pandan. Karena bahan beras ketan yang belum matang, Ki
Cang ini ukurannya lebih kecil dari Bak Cang. bertekstur kenyal dan memiliki
warna kuning mengkilap.
penjual gorengan pasar pagi gang bunga |
Tekstur kenyal berasal dari penambahan air abu ( air ki
atau lye water ). Secara tradisional air abu dihasilkan dari pencampuran air
dengan abu hasil pembakaran merang. Air abu bersifat basa dan mengenyalkan
tekstur bahan yang mengandung karbohidrat. Secara kimiawi, air abu dikenal dengan
potassium karbonat ( K2Co3) namun teman saya bilang ada pula yang menggunakan
kapur sirih. Oh ya, saya juga mendapatkan cara baru memakannya, menggunakan
gula pasir.
- Luok Pan
Kue tradisional yang langsung menggoda saya untuk membeli. Kue yang dalam
bahasa harfiahnya digoreng diatas namseng dengan minyak sedikit. Terbuat dari
tepung ketan yang kenyal untuk menjadi kulit kemudian diberi isi pasta kacang
hijau kupas atau unti kelapa gula merah. Diceperkan lalu dikukus dan saat akan
dijual baru kemudian dipanaskan diatas teflon yang sudah diberi sedikit minyak.
Jadilah kue bertekstur kenyal dengan kulit sedikit garing. Diberi alas daun
pisang sehingga menjadi harum. Begitu dikunyah langsung terasa paduan gurih,
manis, sedikit asin dan isian yang gurih. Satu tak pernah cukup dan paling
sedap dinikmati dengan kopi pahit dipagi hari.
Agar Agar Telur
terlalu sederhana namun penuh kenangan. Saya selalu senang dibelikan
kudapan ini. Entah kenapa, agar agar yang dimasukkan kedalam kulit telur ini
rasanya jadi berbeda. Mungkin saja karena sugesti. Namun setelah saya ingat
kembali, sebenarnya ada yang lebih asik dari menikmati rasanya yaitu mengupas
kulit telur sebelum agar-agarnya dimakan. Rasanya? ya manis..... apalagi yang
bisa didapat dari rasa agar agar.
- Soto Ayam dan Bubur Ayam
Sarapan pagi ini ada di warung kopi tak bernama. Hanya ada selembar spanduk
bertuliskan “menyediakan bubur ayam dan soto ayam”. Tempatnya gampang ditemui
karena sudah agak keluar pasar. Buburnya terlihat “hancur” namun masih
berbentuk bulir nasi, teksturnya lembut dengan aroma gurih, saat dicicipi,
bubur putih ini sudah tak perlu ditamhkan apa apa lagi karena sudah berasa.
Toppingnya beraneka ragam, chakwe goreng yang dipotong kecil kecil, potongan
ayam kecap dan potongan telur dadar. diatasnya sudah ada potongan daun bawang
berwarna hijau terang yang membuat tampilannya ciamik. Terserah, kamu mau tim
diaduk atau tim makan dipisah. Yang jelas menikmati bubur sambil melihat hiruk
pikuk pasar sungguh menyenangkan.
Soto ayam dengan kuah kaldu kuning ini juga menggoda. Dibalik “bersih” nya
kuah menyimpan rasa kaldu, rempah dan kunyit yang menggoda syaraf di lidah. Ada
karbu berupa so’un dan potongan kentang rebus lalu diberi topping suwiran ayam,
cacahan kol dan tauge mentah, ada potongan tomat segar dan taburan bawang
goreng serta seledri yang menambah nikmat rasa. Tapi ada yang mencolok
perhatian saya, sebuti telur pindang berwarna coklat tua, begitu kontras
memberi warna, begitu dicicipi, terasa aroma dedaunan serta bumbu khas yang
tajam namun mendukung citarasa soto ayam klasik ini. Tekstur saat dikunyah juga
berbeda, antara semua bahan dan topping serta emping melinjo membuat soto ini
semakin kaya dan bercita rasa. Saya menyelesaikan semuanya hingga sendokan
terakhir.
Pasar Pagi selalu Bikin Happy
Kenapa Happy? Kehangatan yang tercipta dari sapaan lisan maupun gesture
terasa memanusiakan semua menjadi setara. Melihat orang lalu lalang, melihat
dagangan dan menawar menjadi objek foto menyenangkan. Wisata di pagi hari
seperti ini sudah jarang dilakukan karena kesibukan sehingga menjadi berharga
saat dijalankan.
Pasar pagi tak hanya tempat bertemu penjual dan pembeli namun ada interaksi manusia sebagai makhluk sosial yang saling menghormati. Pasar potret wajah bangsa Indonesia yang beragam namun satu kehangatan.
25 comments
Seruuu, kalo udah ke pasar liat macam2 jenis sayuran dan aneka jajanan makanan pasti emak2 suka kalap. Niat beli apa, yg d bawa apa,temen2 nya sayuran sk pd mta ikut.hehehe
Pasar Pagi ini ada di Kota Pontianak kak? Suasananya tradisional sekali. Aneka jajanan yg tdk bisa ditemukan dan tidak biasa di Kalsel jg ditemukan di sini. Ya, meskipun sama2 Kalimantan budaya Kalsel dan Kalbar sgt berbeda ya.
ketannya gemes banget ya itu kaya bacang , jadi penasaran sama rasanya juga aku
Yaaaa, aku senang banget ke pasar pagi-pagi. Menghirup udara segar, melihat wajah-wajah sumringah penjual menawarkan jualannnya. Pokoknya entah kenapa aku senang kalau ke pasar itu, meskipun yang dibeli gak seberapa kalau sempat pagi-pagi aku selalu ke pasar.
Auto lapar nih liat jajanannya, hahaha
Tetep ya ada bubur ayam sebagai pilihan sarapan pagi.
Aku udah jarang ke pasar pagi-pagi. Biasanya jam 9an. Pasar rumah aku ga menarik soalnya. Jajanan pasar juga ga ada yang menggoda aku.
Beda kalau aku ke pasar tebet, pulangnya pasti borong karena lapar mata.
Komplit banget ya yabg dijajakan di pasar pagi ini. Saya suma sekali jalan di tempat seperti ini. Sewkatu masih tinggal di Bintaro ada Pasar pagi, sukaaa sekali liat liat, jajan satu dua apa yang diminati.
Kebiasaan aku nih mas hampir setiap hari berbelanja ke pasar, karena rumah dekaat dengan pasar. Dan sering disuruh belanja sama emak hheee
Kalau di tempatku Ki Cang itu namanya Lupis rasanya enak pisan hehhee
TFS yah mas
Cherrs
Wah aku ngiler itu sama bubur ayamnya. Sedep banget ya kalau dimakan pagi-pagi hehehe.
Keliling pasar tuh emang punya keseruan tersendiri ya, apalagi buat hunting kuliner š
Aku tiap ke pasar tradisional dekat rumah nenek selalu jajan juga! Aku suka banget sate gebrak dan bubur ayam di sana. Sedap sekali. Enak deh.
Pasar memang tempat buat interaksi sosial, tapi kadang tuh bikin gemes karena ada 1-2 orang yang bicara asal. Etapi, kumplit ya pasarnya ini. Dan itu gimana sih cara makan Tengkuyung? Aku keong gedhe aja PR kalau mau masak
Kue nyuk cung itu ternyata kalau di karawang itu namanya Bacang. Haha ya meskipun namanya juga sama ba gang.
Dan yang jadi perbedaan adalah masalah bahan dan isinya, dan tentu saja harga berbeda.
Kalau di karawang, Bacang isinya tuh dari potongan tempe kayak orek tempe tapi kotak dadu, lalu nasinya diganti beras biasa, kayak lontong. Tapi enak banget, dan harganya itu 10rb dapat 3 biji ^^
Kalau kue luok pan itu mirip kue samir/kamir X)
Kepasar dipagi hari tuh banyak kenangan indah didalamnya apalagi jajanan masa kecil masih ada bikin nostalgia banget tapi kira kira harganya masih sama kaya waktu masa kecil ga yaaa hahha
Oh neneknya dulu punya warung makan? Pantesan cucunya doyan kulineran hehe.
Huwaa aku jd kagen sama aroma pasar, walau kata og zaman dulu becek, tk sedap dll, tapi liat transaksi di pasar tu seneng ya mas. Apalgi kalau sarapan makanan kesukaan di sana setelah pegel ngider belanja hehe
Kebetulan baca ini pas laper, pengin banget sotonyaaa. Kirain tadi maksudha happy khas nama makanan gitu hehehe. Luak pan sama ki cang pengin deh dicemil2 gitu kayanya enaaak.
Ki Chang dan Luok Pan, aku gak pernah kenal...
Tapi biasanya ada yang mirip-mirip sama makanan Jawa.
Apa yaa..?
((hehehe...malah nanya yaak..??))
Pasar Pagi.
Pasti banyak makanan lezat yang harganya ramah di kantong.
Di Jakarta juga ada Pasar Pagi. Cuma lebih banyak toko-toko kelontong gitu sih, jadi bukan cuma ada penjual sayuran aja.
Btw itu siput diolah jadi makanan apa ya kalo kita mau beli?
Senang bacanya, jadi teringat kenangan masa kecil ketika diajak ibu jalan-jalan ke pasar. Pasar adalah tempat favorit anak-anak, surganya aneka makanan lezat yang murah dan meriah...
Aihmak.. dah lama kali aku gak ke pasar, Bang. Dulu juga aku sukanya main ke pasar nengok orang jualan. Seru sih.. tapi sesak banget š¤£
Hehe aku jg jd teringat masa kecil suka kepasar, btw jd pengen sarapan bubur jg
Kalau yang jarang ke pasar pagi tradisional, akan terkenang sama masa lalu, kalau aku mah tiap hari ke lokasi seperti itu
Aku kalau ke pasar pagi yg dicari adalah cemilan daerah hihi tp ini udah lama ga ke pasar, jadi pengen deh. hehe
Aku paling suka belanja kebutuhan dapur di pasar tradisional. Soalnya murah, lengkap dan bisa buat stok di rumah.
Selalu penasaran dengan Pontianak. Belum pernah ke sana sih.
Semoga dapat kesempatan berkunjung ke sana
Kalau ke pasar paagi tradisional sering banget tuh banyak penjual jajanan kue tradisional
DILARANG MENGAMBIL TULISAN, FOTO ATAU VIDEO TANPA SEIJIN PENULIS :)
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry
EmoticonEmoticon