Wisata kuliner menjadi primadona pariwisata Kalimantan
Barat saat ini selain objek wisata Kalimantan Barat. Banyak sekali festival
kuliner yang di helat di Pontianak dan terkoneksi dengan festival budaya
menjadi jejaring wisata Kalimantan Barat yang ampuh untuk menggaet wisatawan
dari luar. Baru saja di adakan festival kuliner sembari memecahkan rekor MURI
(Museum Rekor Indonesia) menggoreng pisang terbanyak di Indonesia dan festival
kuliner dalam rangka Cap Go Meh. Apalagi Pontianak saat ini ingin berbenah diri
menjadi salah satu destinasi wisata kuliner halal di Indonesia. Tidak salah
rasanya saya memperkenalkan potensi wisata kuliner sebagai keunggulan
pariwisata masa depan di Kalimantan Barat di mana Pontianak sebagai pintu
masuknya.
Jembatan Sungai Kapuasdi sore hari |
Bertandang ke Pontianak artinya kita harus siap
mengusap perut karena kekenyangan. Mengosongkan perut sebelum menjejak di Kota
Pontianak sangat penting karena terlalu banyak kuliner sedap yang jadi ciri
khas serta sayang untuk dilewatkan. Butuh waktu lebih dari satu hari untuk bisa
mencicipi satu persatu kuliner khas yang sudah berasimilasi dengan budaya
lokal. Terlalu banyak yang bisa dipilih sehingga terkadang harus berdebat, apa
dulu yang harus di coba agar tidak kekenyangan di tengah jalan. Ikuti saya
untuk menikmati wisata kuliner Pontianak dalam satu hari penuh.
Atraksi Asiang bersama dengan pengunjung |
Jika di Pontianak usahakan untuk bangun pagi-pagi agar
bisa menikmati kopi. Banyak warung kopi bertebaran di sini. Tapi paling tidak
ada tiga spot yang bisa di sapa. Silakan mampir ke Jalan Tanjungpura no 17 untuk
bisa bertemu warung kopi Suka Hati yang legendaris. Ada roti, pisang goreng
serta keladi hangat bersalut selai serikaya yang terkenal seantero Indonesia.
Rasa legitnya berbeda dengan serikaya medan atau Bangka. Keladi goreng serikaya
yang jadi juaranya menurut saya, tekstur empuk keladi selalu cocok dengan
olesan serikaya, apalagi dengan kopi susu dalam bekas kaleng susu, unik dan
menarik. Jika masih kurang, coba saja sate kuning di depan pintu masuk, ada
lontong dan sate berbalut kuning kunyit yang dipanggang bumbu kacang dan kecap.
Jangan buru-buru kenyang dulu, masih ada spot pagi lainnya
![]() |
Pernak pernik pendamping serikaya dan kopi |
Warung kopi Asiang di Jalan Merapi juga jangan sampai
dilewatkan, Barista jadul jadi ikon peracik kopi ala warung kopi. Pria bertubuh
besar dengan kepala plontos ini tidak pernah menggunakan baju saat berjualan,
padahal sudah buka sejak dini hari. Atraksinya
juga spesial dengan mengangkat tangan tinggi-tinggi lalu mengalirkan kopi dengan
cepat dari teko seduh tembaga berleher panjang yang berisi saringan kopi
seperti kaus kaki ke dalam gelas saji. Secangkir kopi berbuih dengan aroma yang
harum menjadi ciri khas kenikmatan di sini. Tapi ingat! Jangan pernah coba-coba
meminta Pak Asiang meracik minuman selain kopi.
Sate kuning warung kopi Suka Hati |
Bergerak ke Jalan Hijas dan menghampiri warung kopi
yang memiliki nama sama. Deretan gerobak makanan pendamping kopi, mulai dari
bubur, soto, sate, nasi kuning, nasi uduk, hingga cha kwe bisa di jadi
pendamping. Saran saya, cobalah menikmati nasi uduk dan nasi kuning ala
Pontianak di warkop Hijas ini. Rasanya berbeda dengan “naskun” dari berbagai
daerah di Indonesia. Rasakan sendiri dan bandingkan jika tidak percaya. Jika
masih kurang cemilan, berjalan sedikit menuju persimpangan Jalan Hijas dan
Jalan Gajahmada, ada banyak penjual kue tradisional ala Pontianak seperti
blodar, kue ku, atau bingke yang bisa jadi bekal sebelum makan siang.
Bubor Paddas ala Pak Ngah |
Jika sudah lapar menjelang makan siang, boleh mencoba
menikmati bubor paddas, makanan Sambas namun jadi makanan yang juga bisa di
temukan di Pontianak. Datang saja ke Jalan Pangeran Nata Kusuma untuk
mengunjungi warung Pak Ngah yang menyediakan berbagai macam tipe bubor paddas,
ada yang menggunakan kikil, tulang, daging atau yang standar saja. Bubor paddas
sekilas mirip tinutuan atau bubur khas Manado namun yang membedakannya adalah
penggunaan daun kesum, sejenis daun basil lokal Kalimantan Barat. Rasa dan aroma
yang ditimbulkan sangat spesifik diantara aroma rempah dan beras sangrai.
Selain itu terdapat berbagai jenis sayur mayur dan umbi ditambahkan termasuk
daun pakis yang juga jadi ciri khas tersendiri.
Ragam menu di Rumah Makan Sahara |
Jika jam makan siang sudah tiba, saya bisa menyarankan
dua pilihan diantara puluhan pilihan tempat makan siang di Pontianak yang
menyajikan makanan lokal. Coba lah menuju Jalan Tanjungpura no 81 dan temukan
Rumah Makan Sahara yang sudah berdiri puluhan tahun dan sudah dijalankan
generasi ke tiga. Makanan bernuansa Melayu yang berasimilasi dengan Arab dan
India bisa jadi pilihan. Coba saja kari kambing, ayam kampung goreng, paceri
nanas serta dalca. Paceri sendiri adalah sejenis sayuran berbumbu mirip gulai
namun tidak menggunakan santan, hanya kelapa sangrai. Untuk isiannya boleh
memilih nenas atau terung. Lain lagi dengan dalca yang merupakan makanan dari
Keraton Kesultanan Kadariah yang merupakan makanan India. Bumbu gulai digunakan
untuk sayuran seperti kacang panjang, kubis, terung dan wortel lalu kemudian kuahnya
dikentalkan dengan kacang hijau. Jika di Pontianak dikentalkan dengan kacang
hijau, di India mengunakan lentil.
![]() |
Asam Pedas Pontianak dan Ketapang |
Tempat lain yang bisa dikunjungi adalah Pondok Ale Ale
di Jalan Putri Chandramidi atau Podomoro yang menyediakan berbagai makanan
kampung seperti tumis umbut kelapa, pakis masak lemak, tumis pedas ale ale
hingga asam pedas ala Pontianak dan Ketapang. Walaupun sama sama asam pedas,
ada baiknya untuk memesan keduanya. Perbedaannya sangat mencolok dari segi
warna, ala Pontianak menggunakan cabe kering sehingga warnanya jadi merah segar
dengan rasa yang lebih asam sedangkan ala Ketapang berwarna kuning karena
kunyit dengan rasa yang lebih pedas dan gurih. Ada persamaan antara keduanya,
sama sama enak. Pelengkap lain yang juga sedap adalah sambal Wak Dolah yang
mirip dengan dabu dabu namun menggunakan potongan jeruk sambal atau sambel teri
yang terbuat dari sambal ulek yang ditambahkan teri medan dan dikucuri jeruk
sambal khas Pontianak. Saya yakin nasi hangat di piring tidak cukup hanya satu
porsi saja.
Es Krim Petrus |
Untuk bersantai sore hari ada dua pilihan
menyenangkan. Pertama menikmati es krim Angie di Jalan Karel Satsuit Tubun No
8. Memiliki nama lain es krim Petrus karena di depan persekolahan Santo Petrus
ini sudah terkenal di kalangan turis yang berkunjung ke Pontianak. Es krim
berbagai macam rasa, mulai dari coklat, vanila, strawberry sampai buah musiman
seperti cempedak, nangka, alpukat dan durian juga ada. Pembeli bisa menyatukan
rasa yang diinginkan di dalam batok kelapa muda yang sudah ada kacang merah dan
cincau di bagian dasarnya. Sambil menikmati es krim yang manis, kita juga bisa
mengerok kelapa muda. Segar dan pasti memberikan efek bahagia.
Chai Kwe a.k.a Choi Pan |
Pilihan lainnya adalah menikmati chai kwe dalam bahasa
Tio Ciu atau choi pan dalam bahasa Khek. Datang saja ke daerah Siantan di gang
Parwasal no 4. Ada banyak pilihan kue kukus berbahan dasar kulit dari tepung
beras ini. Potongan daun kucai, kacang hijau kupas, keladi, bengkuang dan
rebung yang di racik dengan ebi bisa jadi pilihan. Dihantarkan hangat setelah
di kukus lalu di siram dengan bawang putih goreng. Paling nikmat jika di celup
ke dalam sambal cair yang di buat dari cabe, bawang putih, terasi dan cuka.
Kelezatan yang dominan gurih, asin berpadu dengan pedasnya sambal membuat makan
sepuluh belum tentu puas.
Kepiting asap racikan Abang Kepiting |
Pilihan makan malam di Pontianak juga banyak, jika
suka dengan pilihan makanan laut yang segar, tinggal datang saja di Rumah Makan
Abang Kepiting di Jalan Hijas Dalam no 8 Pontianak. Pilihan kerang, udang,
kepiting sampai ikan segar siap di olah sesuai dengan keinginan pengunjung. Jangan sampai melewatkan menu kepiting
asap yang terkenal di Pontianak dan juga ikan senangin bakar khas Abang
Kepiting yang sudah pasti menggoyang lidah. Pelengkap lain yang patut di coba
adalah tumis pakis belacan dan kangkung asap seafood yang membuat nafsu makan
melonjak dua kali lipat.
Tumis Pakis dengan terasi |
Jangan lewatkan juga menikmati berbagai olahan kwe
tiaw khas kota ini. Ada kwe tiaw arang di Jalan H.O.S Cokroaminoto di sebelah
pasar Mawar yang sudah melegenda. Menggunakan arang untuk memasak dan meracik
kwe tiaw dengan berbagai macam bagian
dari daging dan jeroan sapi, memakannya menggunakan alas daun simpur sehingga
aromanya harum. Ada lagi kwetiaw “TODAR” dari Polo dan Apolo yang terletak
berdampingan di jalan Pattimura no 7 Pontianak atau jika masih mau mencoba rasa
yang berbeda, silakan cicipi kwe tiaw Antasari 72 di jalan Antasari no 72.
Paduan yang tepat di sini adalah ‘yam kwe tiaw’ dan ‘liang teh’ yang sedap.
Kwe tiaw Arang dengan alas daun simpur |
Kawasan coffee street di jJalan Gajahmada |
Tiba-tiba kelaparan tengah malam? Jangan khawatir
karena Pontianak pusatnya cemilan tengah malam. Sepanjang jalan Gajahmada atau
yang di kenal dengan nama “Coffee Street”, banyak sekali warung kopi dengan gerobak
makanan. Ada bak pao berbagai isian; air tahu atau susu kedelai; ko kwe atau
kue beras yang di tumis dengan kucai; tau swan atau bubur kacang hijau kupas
dengan cha kwe manis; atau Ayong 999 yang tersembunyi di dalam gang Gajahmada
15 dan menjual kwe tiaw dan tumisan sayuran sederhana dengan telur goreng tanpa
daging.
Menu sayuran dan telur goreng ala Ayong 999 |
Jalan lain yang wajib dikunjungi adalah sepanjang Jalan
Merdeka. Perhatikan saja sepanjang trotoar dan cari gerobak dengan kotak kaca
berisi sotong kering yang di gantung, bara api dan orang yang sibuk
memukul-mukul sesuatu di pinggir jalan. Kuliner sotong pangkong juga jadi ciri
khas kuliner malam kota Pontianak. Sotong kering di pukul berulang hingga lunak
lalu di bakar hingga matang di atas bara api kemudian di makan menggunakan
cocolan sambal cabe yang pedas dan asam atau sambal kacang yang cair.
![]() |
Sotong Pangkong Pontianak |
Satu hari tidak cukup untuk merengkuh dan mencicipi
semua kuliner Pontianak. Tapi setidaknya beberapa makanan yang sudah saya tulis
di sini dapat mewakili 30 persen perjalanan kelana rasa di Pontianak. Jika
punya waktu lebih banyak tentu semakin banyak lagi tempat dan menu yang
dicicipi. Ayo datang ke Pontianak dan rasakan sendiri bagaimana petualangan
perut di Kota Khatulistiwa ini.
36 comments
Aku penasaran sama rasa Chai Kwe. :D
Makanannya bikin mupeng semua nih. :)
Kuliner pontianak ya? Kayanya harus dicoba semua nih. Barangkali kelak bisa berkunjung ke sana.
Ayo buat mbak. resepnya ada di blog ini
sini mbak, ke Pontianak dan mlipirrrrrr buat icip icip
monggo pak, silakan di masukkan ke dalam daftar list saat berkunjung ke sini
Banyak banget, asam pedas sama kepiting asapnya menggoda pisuuun
Kalau kuliner di Pontianak gak akan kuatir kehalalannya yaa, mas Don..?
Terlihat menggoda semuaaaa~~
aakkk pengen banget kulineran, tapi takutnya keliatan enak tapi pas dimakan ga cocok sama lidahnya, kayak berasa aneh. soalnya pas jalan2 ke daerah sekitar jatim kebanyakan ga cocok lidahnya sama makanan daerahnya. jadi sedih
Astagfirullah....
Aku ngilerrrr bgt. Kepitingnya, tumisnyaaa, etapi buburnya keliatan item
Baristanya gak pakai baju gitu ya? Apa gak netes? Ehehe. Serba enak makanannya
Berarti aku harus nurunin berat badan dulu ya sebelum ke Pontianak. Baiklah.
Eh soal makanan halal gimana di Pontianak, Mas? Repot ga?
Kuliner di kota pontianak banyak juga ya. Dan enak enak lagi kayanya asam manis ketapangnya enak banget
Makanan khas Pontianak banyak yang asing bagi saya, seperti Bubor Paddas dan Chai Kwe. Es krim Petrus kayaknya enak ya..segeer...
Eh, itu Pak Asiang tiap hari gak pakai baju, gak masuk angin ya?
Warkopnya Asiang dan eskrim Petrusnya keren sekali. Boleh dibookmark nih buat bekal ke Pontianak nanti.
Es petrusnya, ya Allah bikin ngiler. Knp pontianak jauh bgt dr jakarta ya ekwkkwwk.. Btw kak, apa kabar kopi pangku? :D
Iyaaahhhh.... endeeeuuusss bingitttssssssssss
Beberapa tempat makansudah mencantumkan label Halal dari MUI. aman laaaahhh
Coba deh ke Pontianak pasti bikin happy, janrang yg ngga ketagihan klo udah nyobain hehehe
emang gitu buburnya soalnya pake kelapa dan beras sangrai hehehe
kayaknya itu yang bikini tambah enak dehhhh ahhahaha
maan kok Pontianak. makanan halal jura baanvak apalagi klo ngajakin aku hahahaha
sinih kak Dikki, kita makan enak biar makin sehat dan kuat :)
hehehehe iya, klo belom di coba pasti asing, tapi klo udah nyoba sekali ajah jadi nagih. Pak Asiang ngga pernah masuk angin sepertinya
jangan lupa info yak klo mampir ke sini hehehe
kakak mau ke kopi pangku? sinih aku anterin wkwkwkwkw
Wohoo.. di pontianak ada srikaya juga ya.. aihh ngiler..
Melihat banyaknya makanan yg nyamuli2 bgini bener banget nih bahwa kalau ke pontianak harus bangun pagi. Jadi ga hanya ngejar kopi tapi biar bisa merasakan semua camilan. Es krim petrus bikin penasaran.
harus pagi pagi biar bisa seharian berwisata kuliner tanpa henti hehehehe
waaaa, es krim di dalem batok :)
aku juga pernah bikin postingannya/
Daun kesum di Jakarta sini ngga ada ya, Mas?
tapi yang ala ala pontianak belum kan kak... sinih mampir biar bisa ngerasain sendiri hehehe
sepertinya tumbuh endemik di sini mbak. mau aku ekspor kesana? hehehe
Aaarrrrgggg , pas baca tulisan ini hujan mengguyur. Ngiler pingin cusss jajan jadi batal gara2 hujan. Semoga esok nafsu ini masih terjaga biar bisa icip ajib
selamat makan besƶk. semoga ngga hujan lagi dan makin hitsss!!
Bsk minggu Q ke Pontianak .....makasih banyak infonya, jadi jelas bsk disana mesti kuliner kmn aja.....
Kulinernya bikin kepo
semoga jalan jalannya menyenangkan di Pontianak ya :)
DILARANG MENGAMBIL TULISAN, FOTO ATAU VIDEO TANPA SEIJIN PENULIS :)
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry
EmoticonEmoticon