Laok Kampong di Pondok Area
Melayu, suku yang cukup banyak mendiami beberapa daerah di Indonesia. Selain kebudayaannya yang sudah mengakar tentu kulinernya juga menjadi hal yang akrab di lidah. Tukang Jalan Jajan juga suka dengan makanan Melayu. Jangan lupa juga bahwa masakan melayu juga beragam jenisnya dari berbagai kota di Kalimantan Barat. Banyak pula yang sudah melewati proses akulturasi budaya sehingga berbaur dengan yang lain. Walaupun begitu rasa pedas, asam, asin dan gurih tetap jadi benang merah yang mendominasi citarasa masakannya. Kali ini saya mau mengajak mencicipi makanan Melayu di Pondok Area jalan Uray Bawadi (Jalan Jawa) di sebelah warkop Pondok Area
Melayu, suku yang cukup banyak mendiami beberapa
daerah di Indonesia. Selain kebudayaannya yang sudah mengakar tentu kulinernya
juga menjadi hal yang akrab di lidah. Tukang Jalan Jajan juga suka dengan
makanan Melayu. Jangan lupa juga bahwa masakan melayu juga beragam jenisnya dari
berbagai kota di Kalimantan Barat. Banyak pula yang sudah melewati proses
akulturasi budaya sehingga berbaur dengan yang lain. Walaupun begitu rasa
pedas, asam, asin dan gurih tetap jadi benang merah yang mendominasi citarasa masakannya.
Kali ini saya mau mengajak mencicipi makanan Melayu di Pondok Area jalan Uray
Bawadi (Jalan Jawa) di sebelah warkop Pondok Area
Tempatnya tidak terlalu luas dengan meja dan bangku
sederhana tapi begitu melihat daftar menu yang beragam saya cukup terhenyak.
Menunya banyak dan rata-rata laok kampong. Konsepnya rumahan dan pastinya di masak begitu di
pesan. Dari menunya terlihat, tempat ini lebih banyak meyajikan menu bergaya
Melayu. Bermacam-macam sambal, asam pedas dan sayuran. Beberapa minuman juga tersedia sehingga kita bebas memilih sesuai selera. Setelah diurutkan dari atas kebawah
ternyata juga ada menu cane yang menarik untuk di coba. Apalagi tagline nya
“laok kampong”.
Asam Pedas ikan Baong, Pondok Area |
Mari mengecek menu yang tersaji di meja. Memang
banyak tapi ada kami berempat yang menikmatinya. Sambal yang muncul ada 4
jenis, sambal tempoyak, sambal teri ulek, sambal tencalok dan sambal salai
lais. Deretan sayur mayur ada tumis pakis cabe merah dan sayur keladi. Ada lauk
yang melengkapi, asam pedas ikan baung dan tumis ikan asin lais dengan sambal.
Tidak lupa cane lengkap dengan gulai ayam dan telur serta kentang. Mari makan
dengan sepiring nasi panas.
Saya mencoba terlebih dahulu deretan sambal kampong yang
sangat menggoda. Sambal dalam makanan melayu bukan hanya sebagai pelengkap
makan tapi juga sebagai lauk. Tempoyak yang di tumis dengan cabe bulat terasa
sangat legit dengan rasa asin dan manis yang seimbang. Jika ingin pedas,
pecahkan saja cabe bulatnya. Lain lagi dengan sambal tencalok dan sambal salai
laisnya yang memang otentik gurih pedas. Saya pikir paduan nasi panas yag pulen
saja sudah cukup untuk santap siang. Ada pula teri yang di rendam air panas
kemudian di ulek dengan sambal cabe, perasan lemon cui beserta potongannya lalu
di tambah potongan bawang merah,
Sambal kampong (Tempoyak, Tencalok, Teri ulek, Ikan Salai Lais) Pondok Area |
Beralih dengan mencicipi sayur keladi yang harum
akibat tambahan daun kesum. Seruputan kuahnya yang gurih berpadu dengan
berbagai bumbu dengan jejak kemiri dan kesum yang ahhhhh!!! Saya suka. Belum
lagi tingkat kematangan umbi dan batang keladi yang sungguh tepat. Walaupun
mungkin bagi beberapa orang ini tidak pedas namun bagi saya cukuplah untuk
lidah orang kebanyakan. Ini rekomendasi saya untuk di coba. DIPOEDJIKAN
rasanya.
Ayam gulai dengan telur dan kentang, Pondok Area |
Saya sempat menyangsikan rasa asam pedas ikan baung
berkuah “clean” di atas meja. Kendala yang sering muncul adalah amisnya ikan sungai yang
terkadang merusak selera makan. Kuah bening berminyak dengan bumbu yang tidak
terlalu halus dan terdapat potongan terung asam yang terlihat kuning dan segar.
Kuahnya saya seruput, tidak ada rasa dan aroma amis. Hanya ada asam dan pedas
serta gurih. Ikan baung yang berkulit licin memang cocok untuk masakan asam
pedas, dagingnya lembut dan nyaman di kunyah. Tidak ada amis sama sekali. Ikan
ini pasti segar dan penanganan cuci mencucinya tepat. Saya merasakan “sup ikan”
ini cocok sekali dinikmati dalam cuaca dingin. Segar dan ringan. Patut
DIPOEDJIKAN.
Sambal ikan asin lais, Pondok Area |
Oh ya, diantara semua makanan yang didominasi rasa
melayu, ada rasa manis di tumisan ikan asin lais goreng yang dipadukan dengan
sambal. Ini juga enak, ikan lais yang tipis di goreng krispi lalu di balur
dengan cabe yang sedikit manis. Ini sedap! DIE DIE MUST TRY untuk lidah saya.
Tumis pakisnya lumayan untuk memenuhi kebutuhan serat. Selesai icip-icip semua,
saya cuci rongga mulut ini dengan segelas cincau susu yang manis menggoda.
Hentakan terakhir laok kampong datang dari roti cane dan gulai ayam
yang disajikan di atas meja. Minyak menggenang dengan taburan bawang goreng
yang banyak. Garis batas yang jelas dengan minyak dan kuah kuning merah yang
“mlekoh”. Ada ayam, telur rebus dan kentang didalamnya. Begitu di aduk, kuahnya
tidak kental namun saya yakin, santan yang digunakan berasal dari perasan
kelapa dengan proses masak yang harus sabar. Duh! Ngiler!
Roti cane dan gulai Pondok Area |
Rote cane yang lembut di dalam dan krispi di luar lalu
di celup ke dalam kuah. Rasa yang beradu di dalam mulut membuat saya mengangguk
angguk. Ena...... tapi lebih roti cane ini lebih enaaaa..... lagi jika di padu
dengan keju dan susu. Ayam nya menggoda untuk di coba, saya sobek dagingnya,
masih ada perlawanan, tidak terlalu berlebihan di masak. Daging yang tersobek
langsung menyerap kuah berbumbu, gurihnya santan yang di cara memasak yang
bagus mengikat semua rasa rempah. Saya suka rasa rempah timur tengah yang tidak
terlalu mendominasi rasa sehingga merusak rasa. Semuanya seimbang, tapi jika
tidak terlalu suka dengan menu berminyak sebaiknya pilih yang lain. Oh ya,
kentang dan telurnya juga di masak dengan tepat. Paduan dalam mangkuk ini DIE
DIE MUST TRY!
Es cincau susu. Pondok Area |
Parkirnya tidak terlalu luas tapi makanan di sini
memang boleh dijadikan alasan untuk datang. Menu makan ala rumahan, Laok Kampong
ala Melayu, 8 dari 10 untuk kelezatan yang ada di tempat ini. Selamat makan dan
salam Yumcez!
8 komentar
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry
Ditunggu yaa ajakan jalan jajannye hehehheee