Borneo Jazz Festival 2016 di Buka Outreach Programme

Borneo Jazz Festival 2016 di Buka Outreach Programme
Pagi hari kemeriahan acara ini sudah terasa. Beberapa artis sudah melakukan cek sound. Terdengar perpaduan suara musik dengan suara penyanyi yang berpadu indah. “Baru cek sound saja sudah bagus, apalagi nanti saat tampil”, gumam saya pagi ini. Setelah menikmati sarapan pagi saya bergegas menuju lokasi media briefing untuk mendengarkan penjelasan dari Jun Lin (Artistic Director), Angelina Bateman (Director of Events & Corporate Relations), Barbara (Media Communication Manager) dan Andy (General Manager Park City Everly Hotel). Penjelasan mengenai Borneo Jazz Festival disampaikan dengan detil.
Andy (ParkCity Everly Hotel), Jun Lin (Artistic Director), Angelina Bateman (STB), Barbara (STB)
Andy (ParkCity Everly Hotel), Jun Lin (Artistic Director), Angelina Bateman (STB), Barbara (STB)
Borneo Jazz Festival 2016 ini dilaksanakan di Parkcity Everly Hotel, Miri, Malaysia disebuah lapangan di pinggir pantai, di hari pertama ada 1 penampilan dari Chung Hwa School Marching Band (Borneo Jazz Youth Programme) di Beach stage 1 pengisi acara lokal ; USM Mini Big Band (Borneo Jazz Youth Programme)  dan 4 pemusik internasional ; O Sister!, A.P.I, Yuichiro Tokuda’s RALYZZDIG, dan Manou Gallo Groove Orchestra. Acara ini akan di mulai 6 sore di Beach stage dan 6.45 sore di main stage. Diakhir acara Angelina juga menjelaskan ada Jam Session yang dilaksanakan di Ruai Bar. Hari kedua ada penampilan pembuka dari USM Mini Big Band (Borneo Jazz Youth Programme) dan 4 musisi lain ; Raw Earth, Funkatorie, Klazz Brothers & Cuba Percussion with classic meets Cuba, dan The Rad Trads dan seperti hari sebelumnya akan di tutup oleh Jam session dimana seluruh artis akan menunjukkan kebolehannya bermain bersama band lainnya tanpa latihan terlebih dahulu.

Jun lin menambahkan bahwa semua artis yang tampil tahun ini mempunyai karakter yang masing-masing berbeda. Walapun genre musiknya tetap di benang merah jazz namun ada sentuhan berbeda tiap band. Akar budaya dan gaya bermusik yang dipengaruhi masing-masing background membuat Borneo Jazz Festival 2016 akan semakin kaya dan menarik. Pemilihan yang membutuhkan perenungan yang cukup panjang antara ketersediaan waktu, budget dan kesamaan visi dan misi membuat Borneo Jazz menjadi salah satu festival jazz yang patut diperhitungkan. Jun lin mengatakan bahwa setiap tahun tampilan akan berbeda, tidak ada alasan untuk tidak menikmati acara ini dari awal hingga akhir.

Andy (ParkCity Everly Hotel), Jun Lin (Artistic Director), Angelina Bateman (STB), Barbara (STB)
Andy (ParkCity Everly Hotel), Jun Lin (Artistic Director), Angelina Bateman (STB), Barbara (STB)
Barbara juga menyampaikan bahwa program ini di buat sedemikian rupa. Awak media yang di undang dari berbagai media. Untuk tahun ini serombongan jurnalis dari Singapura cukup banyak karena adanya penerbangan langsung dari Kuching ke Singapura. Hal ini membuat Sarawak Tourism Board ingin mengenalkan wisata Sarawak lebih banyak kepada masyarakat Singapura. Program yang di buat tahun ini merupakan paket lengkap dimana akan ada post tour ke Mulu National Park untuk media dari Singapura.

Prof Jeep (Sarawak Tourim Board pic property)
Prof Jeep (Sarawak Tourim Board pic property)
Andy mewakili Park City Everly Hotel mengucapkan selamat datang ke Miri dan selamat menikmati fasilitas bintang 4 yang sudah disediakan untuk memanjakan tamu yang hadir di sini. Andi menjelaskan ada dua even musik yang di dukung. Selain Borneo Jazz masih ada Miri Country Music yang juga dilaksanakan di Miri. Pelayanan yang diberikan merupakan representatif dari keramahan Miri dan Park City Everly Hotel juga menyediakan makanan dan minuman lezat yang menggambarkan Sarawak secara umum.

peseta workshop Prof Jeep (Sarawak Tourim Board pic property)
peseta workshop Prof Jeep (Sarawak Tourim Board pic property)
Selain media briefing juga ada Borneo Jazz Outreach Programme yang bertemakan “Jazz and Pop Patterns On The Keyboard”. Tutorial langsung di berikan oleh Prof Razif Mohd a.k.a Jeep yang juga merupakan pemimpin dari USM Mini Big Band di Ruai Bar and Cafe yang dimulai pukul 10 pagi dan diikuti oleh 50 guru musik, musisi dan orang yang tertarik mempelajari piano dan keyboard. Karena minat yang sangat besar. Acara ini harus diperpanjang hingga 12.30 yang sebenarnya hanya direncanakan 1 jam saja. Program ini merupakan workshop pertama yang di adakan bersamaan dengan pelaksanaan Borneo Jazz Festival 2016. Sungguh menarik dan di luar ekspektasi.

Baca info Borneo Jazz Festival sebagai festival Jazz terbesar di Pulau Kalimantan di sini
Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.