Melanjutkan Wisata Sehari di Pontianak #PontianakMenyapaDunia
Melanjutkan Wisata Sehari di Pontianak #PontianakMenyapaDunia, Pontianak lewat Kapuas, Sensasi Sotong Pangkong, Pontianak kota ramah wisatawan
Saya memberanikan diri
berdiri ditengah pertempuran meriam. Ledakan dikiri dan dikanan telinga saya
membuat saya merasa lebih gagah. Menggunakan kapal wisata yang menyusuri sungai
kapuas saya cukup membayar Rp 15,000,-. Kapal motor berukuran 10 x 3 siap
menghantar tamu untuk menikmati sungai Kapuas.
Senja ddi Kapuas |
Menyusuri Pontianak lewat Kapuas
Kapal wisata ini biasanya bersandar di alun alun kapuas. Saya sarankan untuk memilih mengantri pukul 4.30 sore untuk keberangkatan 5 sore. Selain mendapatkan sensasi kejutan dari tembakan meriam karbit, wisatawan yang beruntung bisa melihat matahari terbenam yang bulat dan berwarna kuning tua, membias terpendar diatas air sungai kapuas. Sungguh pemandangan yang luar biasa bagi saya yang mencintai sore hari
Kapal wisata ini
menyediakan beberapa meja dan kursi serta beberapa kursi di bagian tepi kapal
hingga bagian depan kapal. Paling tidak jika penuh mampu menampung 50 orang
dalam sekali keberangkatan. Cemilan ringan, minuman segar dan mie rebus
tersedia lengkap didalam kapal ini. Harganya memang lebih mahal daripada harga
normal tapi mampu menemani perjalanan selama 45 menit menyusuri sungai kapuas
melewati kedua sisi sungai.
Penjual makanan di dalam kapal |
Bagian dalam kapal |
Sembari duduk di tepian
kapal, dari kejauhan terlihat nyala api suluh terkena angin dan tiba-tiba api
menyambar diujung hulu ledak meriam karbit dan terlihat lidah api yang sangat
besar menyambar diujung meriam dan langsung diikuti dengan ledakan hebat
menggelegar yang sungguh luar biasa. Kapal terasa bergoncang dan sedikit oleng
jika tepat berada didepan meriam yang ditembakkan. Sensasi ini yang memang saya
cari. Sport Jantung ala Pontianak
Penjual Makanan Enak di Alun Kapuas |
Banyak hal yang bisa dilihat
dari kapal ini, mulai dari pasar siantan dan pelabuhan ferry nya. Terdapat
penginapan lanting pertama di tepi sungai. Masjid Jamik sebagai masjid penanda
berdirinya kesultanan Pontianak. Kehidupan masyarakat kampung tepi sungai.
Meriam karbit diatas panggung yang kokoh. Jembatan sungai Kapuas yang pernah
menjadi ikon di tahun 90an. Pelabuhan Senghie yang merupakan pelabuhan pertama
di Pontianak, Pasar Kapuas besar yang menjadi urat nadi antara daerah hulu dan
hilir serta kapal-kapal yang berlayar menyusuri sungai maupun menembus laut.
Perjalanan sendiri akan berakhir kembali di taman alun kapuas. Saran saya
bawalah kamera atau ponsel dengan kamera yang mumpuni untuk memotret terutama
saat matahari terbenam.
Air Mancur di tamanalun kapuas |
Bagi yang suka memacu
adrenalin silakan menyewa perahu tradisional untuk berlayar lebih dekat
menyusuri pinggiran sungai melihat lebih dekat dari depan meriam ditembakkan.
Keseruannya luar biasa selain telinga yang dilatih, adrenalin juga benar-benar
terasah. Pemain meriam tidak akan perduli dengan kapal yang berseliweran,
mereka tetap saja menembak dan terkadang sampan tradisional ini sampai
tergoncang hebat.
Penjual di taman alun Kapuas |
Sensasi Sotong Pangkong
Setelah selesai menyusuri
dungai Kapuas anda masih bisa melihat air mancur disebelah tugu khatulistiwa
mini di taman alun kapuas. Disini juga banyak penjual makanan kecil dan aneka
barang khas kaki lima. Ada pula sebuah taman yang berhias lampu warna-warni dan
pada malam minggu digunakan sebagai gedung bioskop outdoor. Tidak hanya
memutarkan film tapi juga pertandingan bola.
![]() |
Penjual sotong pangkong |
Saatnya beringsut menuju
jalan merdeka timur. Datanglah diatas pukul 5 sore, asap harum nan gurih akan
mengepul dan tercium dari sini. Terdengar suara dok... dok.... dok.... saling
bersahut-sahutan menghasilkan alunan nada. Lihatlah disepanjang jalan ini.
Banyak lapak-lapak pinggir jalan yang mengantung sotong/juhi kering didalam
kotak kaca. sotong kering ini di susun berdasarkan ukurannya. Ada ukuran kecil,
sedang hingga besar yang tentu nantinya akan berpengaruh dengan harga jual
berkisar dari Rp 20.000,- hingga Rp 40.000,-
![]() |
Sotong dipangkong dan diracik |
Peralatan mereka sungguh
sederhana. Bermodalkan meja ukuran 1 meter lengkap dengan sotong yang
bergantung disana. Sebuah kaleng bekas biskuit berisi bara api dan dibagian
atas tersimpan jaring dari besi untuk memanggang. Balok seperti kursi panjang
dan palu untuk memangkong sotong.
Menggunakan halaman depan ruko atau pinggiran trotoar, karpet digelar bersama
meja-meja kecil untuk duduk lesehan. Diatas meja sudah disiapkan mangkuk kecil
untuk menuangkan cocolan.
![]() |
Sotong Pangkong siap dinikmati |
Cara membuatnya sungguh
sederhana. Sotong akan dibakar terlebih dahulu hingga mengeluarkan aroma yang
sedap Menggunakan arang dan terus dikipas secara tradisional. Setelah itu
sotong akan dipukul menggunakan palu hingga berserabut menjadi lembut dan baru
kemudian dihidangkan. Disajikan dengan dua jenis cocolan. Sambal cair yang
terdiri dari cuka, cabe dan bawang putih dengan aroma ebi serta sambal kacang
cair.
Mungkin sebagian orang
bertanya, apa itu pangkong dalam bahasa Indonesia, Pangkong bearti pukul.
sotong pangkong ini biasanya juga disingkat sopang. Dulunya makanan ini hanya
hadir di bulan ramadhan. Penjualnya bisa puluhan sampai ratusan disepanjang
jalan Merdeka. Peralatannya yang sangat sedehana berupa pemanggang berisi arang
dan palu untuk memukul membuat makanan ini sangat gampang dijual dan disajikan.
![]() |
Dibakar lalu di pangong |
Sebenarnya makanan ini
dijual sebagai cemilan setelah berbuka bpuasa sembari menunggu waktu tarawih
tiba. Dulu penjual dan pembeli didominasi oleh anak-anak namun sekarang semua
kalangan duduk santai dipinggir jalan menikmati makanan sederhana ini. Ada yang
bilang makanan ini merupakan pengobat kangen bagi perantau saat kembali ke
Pontianak. Makanan ini menjadi makanan menemani reuni
Walaupun jarak
antar lapak hanya 50 meter, tidak ada perebutan pelanggan. Kita bebeas mau
mampir dan menikmati sotong pangkong yang mana. Memang sebagian pedagang ini
musiman namun ada juga yang tetap berjualan sepanjang hari. Umumnya pelanggan
yang datang kebanyakan wisatawan atau penduduk lokal Pontianak yang telah lama
merantau dan kembali sebentar untuk berlibur.
![]() |
Sotong Pangkong sedang di bakar |
Menikmati sotong pangkong merupakan
pengalaman yang mengesankan. Jajanan di sepanjang Jalan Merdeka merupakan satu
apresiasi masyarakat lokal membuat festival makanan jalanan ala sotong bakar
dengan berbagai variasi rasa dan teknik olahan. Jajanan khas ini menjadikan
Kota Pontianak sebagai kota Sotong Pangkong Melayu yang mungkin tidak akan
ditemukan pada semua kota metropolitan di seluruh Indonesia.
Pontianak kota ramah wisatawan
Pontianak kota yang ramah
untuk dikunjungi, Transportasi laut maupun udara bisa digunakan. Kapal laut
dari Semarang atau Surabaya rutin berlayar menuju Pontianak demikian pula
sebaliknya. Apalagi maskapai penerbangan yang melewati Pontianak juga sudah
banyak. Bahkan tujuan Jakarta saja hingga 10 x penerbangan perhari termasuk
rute Internasional seperti Kuala Lumpur dan Sarawak
Atraksi luar biasa |
Hotel juga sangat banyak,
tingkat okupansi yang tinggi membuat banyak hotel berbagai tipe dari berbagai
jaringanhadir di Pontianak. Tinggal menyesuaikan budget ingin tidur dimana.
Hotel yang menyebar rata di pusat kota membuat kita tidak perlu khawatir
kesusahan mengeksplorasi Pontianak apalabi biasanya sudah banyak tour dan
travel yang menawarkan paket wisata yang tidak hanya melayani tur dalam kota
tapi hingga luar kota.
Sore di Kapuas |
Ada satu lagi mitos yang
beredar di kalangan masyarakat Pontianak. Barangsiapa yang sudah ke Pontianak
dan sudah meminum air kapuas maka niscaya ia akan kembali kesini bahkan tidak
bisa lepas dari Pontianak. Berani mencoba?
Gabung dalam percakapan
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry