Menapaki Perbatasan Malaysia dan Thailand
Mencoba menikmati Thailand selatan sangat
menyenangkan. Daerah yang tukangjalanjajan rasakan sangat berbeda dengan daerah Thailand
lainnya, perbedaan kentara antara Bangkok, Phuket dan Pattaya akan sangat
terasa disini. Saya sengaja menggunakan jalan darat dan mencoba menembus
imigrasi Bukit Kayu Hitam, Malaysia menuju Sadao, Thailand
Penjualan tiket |
Semua informasi tentang perjalanan menuju Hatyai sudah
saya dapatkan sebelumnya. Pengalaman yang menggelikan saat masuk menuju
terminal, dengan backpack besar, banyak orang yang meneriakkan kata HAD NYAI?
HAD NYAI? HAD NYAI? berkali kali saya mencoba mendengarkan dengan baik dan
kalimat yang terdengar tetap sama HAD NYAI bahkan tulisan ditiketpun HADYAI.
Jadi? HATYAI? HADNYAI? atau HADYAI?
Terminal Bus Duta
Perjalanan saya mulai malam hari pukul 10.00
menggunakan bus. Kebanyakan orang melewati terminal utama antar Negara Pudu
raya tapi tidak dengan saya. Awalnya ingin mencoba hal lain dengan menggunakan
kereta api, tapi teman saya yang tinggal di Malaysia menyarankan untuk menggunakan
bus di terminal Duta. Terminal ini memang tidak besar. Boleh di bilang ini
merupakan transit beberapa jus jurusan dalam negeri dan luar negeri.
Sepi dan menyenangkan |
Jaraknya dari KL Central kira-kira 10-20 menit
menggunakan kendaraan roda 4. tidak begitu jauh. Terminal ini agak sepi tapi
tenang, tidak ada calo yang mengerubuti, hanya petugas PO bus yang duduk
didepan gerbang dan mengarahkan kita kekonter perusahaannya. Disini terdapat
beberapa konsorsium bus yang melayani berbagai tujuan. Mulai dari ujung
Malaysia, Penang hingga Johor Bahru. Mulai dari Singapore hingga Bangkok.
Selama ada jalan darat dikedua Negara itu, maka mereka melayani rute tersebut.
Malam hari di Terminal Duta |
Terminal bus Duta ini juga dilengkapi fasilitas yang
lumayan lengkap dan rapi, mulai dari ruang tunggu, ruang transit, kantin,
tempat parkir yang luas dan juga musholla. Tapi tetap saja, masalah utama
dimana-mana yaitu toilet yang aroma pesingnya menembus sampai keluar ruang
tunggu, merasuk melalui hidung dan menembus otak…. hoeksss!. Di ruang transit
terdapat beberapa peron dan jalur keberangkatan. Tidak perlu repot atau
kebingungan bus mana yang kita gunakan. Ada pengeras suara yang memberikan
informasi serta papan nama yang mudah di lihat untuk melihat jalur
keberangkatan.
Kami siap berangkat |
Jika memang kita termasuk orang yang gampang lapar,
bawa saja perbekalan secukupnya. membeli air minum di kios terminal akan lebih
murah ketimbang membeli di minimarket. Beli saja secukupnya
Pilihan Bus yang nyaman.
Oh ya, saya memilih Konsorsium Bas Ekspress
Semenanjung, harga tiketnya RM 60 dan sudah termasuk dengan asuransi jiwa.
Tiket bisa didapatkan langsung didapatkan di konter atau membeli online di www.kbes.com.my. Semakin cepat membeli,
semakin aman perjalanan anda. Bus dominasi warna merah ini memiliki tempat
duduk yang cukup luas dan menyediakan jarak yang nyaman untuk kaki dan
punggung. Fasilitas seperti selimut dan bantal kecil diberikan untuk melawan
dinginnya AC. Fasilitas lain yang membuat bus ini unggul adalah colokan listrik
yang tersedia serta fasilitas wifi sepanjang perjalanan selama ada di Malaysia.
Bus menunggu penumpang dari pemeriksaan imigrasi |
Perjalanan ini menggunakan bus selama kurang lebih 8
jam, berangkat pukul 10.25 PM dan akan tiba berhenti satu kali untuk
beristirahat dan makan tengah malam. Lalu akan berhenti di tempat pemeriksaan
paspor Malaysia di Bukit Kayu Hitam dan kemudian akan berhenti di pos
pemeriksaan Sadao Thailand. Biasanya di sini ada kesempatan untuk buang air
atau membeli makanan kecil untuk sarapan. Karena tidak ada toilet didalam bus,
biasanya bus juga akan singgah di beberapa tempat untuk memberikan kesempatan
penumpang buang air kecil atau sekedar meluruskan pinggang.
Salah satu penyedia bus |
Pada saat istirahat makan atau di lokasi yang sudah
dekat dengan area imigrasi, maka kita akan di bagikan semacam kartu isian
(boring) untuk masuk ke Thailand. tidak terlalu susah untuk mengisinya, ikuti
saja tata cara yang ada dan jangan lupa untuk menulis nama lengkap dan
menandatanganinya.
Bus yang saya gunakan |
Menembus Batas
Ada jeda waktu sedikit menunggu pintu gerbang
perbatasan dibuka, pukul 05.00 sudah banyak bus yang berbaris rapi untuk masuk
melewati perbatasan juga banyak masyarakat lain yang berbaris rapi untuk
melewati pos pemeriksaan. Pos “cop” paspor disini banyak dan memudahkan. tidak
perlu menunggu terlalu lama. Tidak perlu menurunkan barang bawaan, cukup paspor. Berbaris 10
menit, saya sudah bisa melewati tanpa masalah
gerbang imigrasi Thailand |
Tidak terlalu jauh, kami kembali masuk kedalam bus dan
kemudian melanjutkan turun di pos imigrasi Sadao, disini juga pos cukup banyak
sehingga tidak terlalu lama harus antri. Kabar burung yang beredar jika mau
gampang masuk ke Thailand dengan mudah, kita harus menyelipkan 1-2 RM didalam
paspor, saya tidak melakukannya dan ternyata saya bisa melewatinya dengan
santai. Hanya disuruh untuk melepaskan kacamata saja.
Antrian masuk imigrasi |
Jangan lupa menyelipkan boring (kartu isian) yang tadi
sudah dibagikan, ada 1 bagian yang akan dikembalikan dan pastikan itu selalu
terselip didalam paspor dan jangan sampai hilang karena bagian yang tersisa
harus dikembalikan ke petugas imigrasi Sadao saat kita keluar dari Thailand
nantinya
Bawa semua barang untuk masuk X-Ray |
Semua barang-barang yang ada didalam bus harus di bawa
turun dan melewati alat pemindai, bersikaplah ramai dan menyapa petugas.
kebetulan pada saat saya datang sedang merayakan tahun baru Songkran maka
setiap selesai berinteraksi dengan petugas saya akan mengatupkan tangan dan
mengatakan “sawasde khap, sawasde pee mai” (terimakasih, selamat tahun baru).
Ada yang unik mengenai baju tahun baru yang digunakan disini, sepanjang jalan
saya melihat banyak orang Thailand yang menggunakan baju pantai hawai dengan
motif bunga dan warna yang super cerah, termasuk petugas imigrasi!
Menikmati perjalanan Malaysia-Thailand
Selama perjalanan tidak ada hal yang terlalu berbeda,
selain malam tidak bisa melihat apa-apa terlalu jelas. Perjalanan di daerah
Malaysia di dominasi perkebunan kepala sawit dan karet sepanjang jalan. Sama
seperti perjalanan dari dari Ngabang menuju Sanggau, sedangkan perjalanan di
Thailand lebih banyak di dominasi kebun kelapa dan perkampungan penduduk. Saya
malah merasa ini perjalanan dari Pontianak menuju Sintang
Pagi Hatyai! |
Kebetulan saat saya menuju Thailand sedang
berlangsung Songkran, sepertinya banyak masyarakat yang bergembira merayakannya
diluar rumah sehingga cukup ramai. Pasar juga sepertinya masih menawarkan
banyak sekali barang yang bisa dibeli. Biasanya jika ada perayaan dan dalam
keadaan libur seperti ini biasanya akan banyak sekali pasar dadakan yang
bermunculan.
Terminal Bus Hatyai |
Saat sampai ke Hatyai akan terlihat perumahan yang
semakin rapat dan pasar yang semakin banyak. tiba kurang lebih pukul 09.00 pagi
maka kernet bus akan mulai berteriak-teriak beberapa lokasi pemberhentian.
Diantaranya terminal utama di kota Hatyai yang menjadi tempat berkumpulnya
segala jenis angkutan berbagai macam tujuan. Saya sendiri memilih pemberhentian
terakhir di Lee Garden Plasa. Dari sini saya cukup berjalan kaki menuju Tune
Hotel yang sudah saya beli vouchernya terlebih dahulu. Selesai perjalanan saya
menembus batas perbatasan. Masih banyak cerita seru lainnya.
21 komentar
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry
terimakasih
untuk lanjut lagi ke bangkok kira2 berapa yaa harga tiket bus dan jarak tempuhnya
Tapi setelah diberi penjelasan, ya sama saja sih sebenarnya....cuma emang kadnag suka gitu. Nyebutnya ga bisa satu suara xDDD