Hari ke tiga, Hari terakhir menemani peserta Kelana
Rasa Pontianak. Dua hari kebelakang terasa cepat berlalu, keakraban sudah
terjalin. Grup whazup selalu ramai dengan guyonan dan foto berbagai macam foto
makanan. Umur yang beragam bukan jadi masalah, semua bisa menyesuaikan diri.
Kalau merujuk ka Bu Pipit, “kita seumuran kok semua”.
 |
Kita seumuran |
 |
Menu siang ini |
 |
Sang petarung pagi |
 |
Makanan kering |
 |
Makanan segar |
Hari ini saya tidak bisa menemani penuh kegiatan
karena ada klien untuk WO saya yang melaksanakan pernikahan. Tapi saya tidak
mau melewatkan banyak kesenangan hari ini. Jam 8 pagi saya sudah harus berjuang
menembus car free day dan langsung menuju hotel dan langsung mencari peserta
tur yang berkeliaran di pasar Flamboyan untuk mencari bahan makanan unik. Saya
sendiri melihat beberapa bumbu dibeli termasuk daun kesum yang khas dan sayuran
unik seperti kangkung malu. Semua yang unik dijadikan satu dalam kresek untuk
dibawa pulang ke kota masing-masing. Kalau saya? Air tahu langganan dan lao pan
wijen kesukaan saya!
 |
Naskun |
 |
Sate + Lontong |
Sepertinya hirup pikuk warung kopi tidak pernah
membuat gank Kelana Rasa Pontianak jera. Merebut atau direbut! Itu yang paling
penting. Warung kopi Hijas penuh sesak hari ini, hampir tidak ada bangku kosong
untuk duduk. Bu Pipit harus memasang wajah cuek sembari sedikit memandang lama
dengan teknik mengusir secara halus. Perlahan gerombolan kami menyatu dalam
saru meja panjang. Saya mengintip pesanan beragam mulai dari bubur, soto, nasi
kuning, pisang goreng, cakwee dan tidak lupa jajanan pasar segera saya
keluarkan sembari menyatakan bahwa kelezatan makanan pilihan saya jarang
meleset. Perut kenyang dan itu artinya kita siap melanjutkan perjalanan.
 |
Dilobi Hotel |
Setelah kembali ke hotel untuk berbenah dan membawa
semua barang keluar untuk check out gank suka makan akan melanjutkan
perjalanan. Mata saya merekam kotak oleh-oleh yang sangat banyak, padahal
setelah ini kami akan menuju pusat oleh-oleh di PSP dan pusat oleh-oleh makanan
di Along. 30 menit adalah waktu yang saya berikan untuk berbelanja di PSP, tapi
apa mungkin bisa? Bagi ibu-ibu memilih saja sudah 15 menit dan proses menawar
bisa 30 menit belum lagi jika tidak cocok harga, mesti segera pindah dan
mengulang prosesnya dari awal lagi. 30 menit bablas hingga hampir 1 jam. Saya
sendiri sempat ikut proses tawar-menawar untuk beberapa helai batik Bu Amanda
dan bu Yani. Ternyata Bu dokter Pink dan Bu Pipit juga ikut berbelanja beberapa
helai kaos dan dompet manik-manik. Yeay!
 |
Jenis Batik PSP |
 |
Belanja tiada henti |
Saya pikir nafsu berbelanja sudah mereda karena sudah
banyak oleh-oleh yang dibeli. Ternyata itu salah besar! Karena saya sudah
menyarankan beberapa hal wajib beli seperti hekeng, ebi, juhi oven, lempok dan
stik talas, maka paling tidak 1 kardus penuh makanan dibawa setiap orang.
Bagian belakang mini bus sudah penuh dengan kardus oleh-oleh dan koper.
sepertinya Bu Yani belum puas membawa buah tangan. Kepiting Asap Pondok Kakap
adalah incaran berikutnya. Fiuh, bahagia bener jadi anggota keluarga peserta
tur kuliner Kelana Rasa Pontianak.
 |
Mas Arie dan Menu hari ini |
 |
Menu makan siang |
 |
Sepiring Menu makan siang |
Sayang di titik ini saya harus berpisah, sebenarnya
saya ingin masih berlanjut untuk ikut icip-icip karena bocorannya masih ada
rumah Bu Maemunah yang menyajikan makanan lokal mulai dari sayur santan
kangkung malu dan labu kuning (perenggi), tumis daun buas-buas (singkil),
sambal calok dan buduk sebagai pelengkap. Wih sedapnya….. makan siang yang tepat dengan cuaca Pontianak
yang panas seperti ini. dibagian akhir dari grup whazup yang saya intip,
kegiatan tur Kelana Rasa Pontianak ditutup dengan indih di es krim Angie yang
melegenda. Es krim tradisional berbagai rasa dipadukan dengan tempat kelapa
muda dan tambahan cincau serta kacang merah semuanya lumer dimulut.
 |
Es Krim Angie |
 |
Lokasi es krim Angie |
Senang sekali bisa menghantar food travelers mencicipi
10/100 makanan enak ‘die die must try’ di Pontianak. Makanan berat, makanan
ringan, cemilan malam, jajanan pasar dan masih banyak lagi untuk di coba. Saya
pikir, tiga hari tidak cukup untuk mengeksplorasi kota ini.
 |
Makasih hadiah |
Terimakasih mas Arie Parikesit untuk buku kamus MAKAN
SUTRA dan pengalaman serunya mendampingi KELANA RASA PONTIANAK, Bu Amanda, Bu
Clara, Pak Sebastian, Bu Retno, Pak Syahrir, Pak Jimmy, Bu Laila, Bu Pink, Bu
Pipit, Bu Nelly dan Bu Yani sudah mau mampir ke Pontianak, ditunggu kedatangan
berikutnya. Saya siap untuk mendampingi karena naik 2 kg dalam 1 minggu adalah
keharusan. See you next time food travelers!
*Foto Courtesi tim Kelana Rasa Pontianak
Gabung dalam percakapan
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry