Berburu Kuliner di Food Bazaar Rumah Radakng
Pergi ke Bazaar pasti menyenangkan karena bisa melihat
banyak barang dalam satu tempat. Biasanya ngga
ada niat belanja sampai tiba-tiba kalap. Saya sering melihat kejadian ini
dengan beberapa teman saya. Saat diajak sepertinya tidak berniat untuk ikut tapi
begitu ‘lepas’ dilokasi tiba-tiba kembali dengan tentengan disana sini. Beda
kalau saya, saat diajak ke bazaar biasanya lebih suka untuk melirik gerobak
atau car/food truck yang berseliweran disini. Biasanya ada menu spesial yang
dijual dan tentu dapat nyobain semua makanan disatu lokasi sekaligus.
Food Fair Rumah Radakng |
Memang sih keterbatasan perut dan harga makanan dan
minuman yang biasanya dijual di bazaar lebih mahal. Tentu saja ada perhitungan
sewa tempat yang dimasukkan kedalam harga makanan. Tapi tidak mengapa, menemukan
semua makanan yang diinginkan dalam satu tempat tentu membuat semuanya lebih
mudah. Kali ini saya mengajak teman Tukang Jalan Jajan untuk menikmati bazaar
barang dan makanan di lantai bawah Rumah Radakng. Tepatnya di bawah kolongnya.
Lokasi yang besar ini dibagi dua tempat. ¾ digunakan untuk bazaar barang dan
1/4nya digunakan untuk bazaar makanan. Ada 4 baris penuh penjual makanan. Surga
maaaakkkk!
Takoyaki Imoutou-San |
Apa menu yang saya dapatkan di bazaar ini? Saya
membuka perjalanan kuliner ini dengan mencoba takoyaki dari Imoutou-san
sebenarnya menunya banyak. Ada Sushi bento, takoyaki super hot, kakigoori,
yasai salad, health yoghurt. Saat ini memang belum ada lokasinya boothnya.
Untuk Takoyaki seharga Rp 20.000,- saya mendapatkan 6 bola takoyaki. Membal
namun lembut dibagian dalamnya tetap lembut diisi dengan potongan gutita dan
diolesi dengan saus takoyaki yang sedikit manis dan gurih. Tidak lupa diberi
mayo yang sedikit asam dan tentu saja untuk mempercantik tampilan ditaburi
dengan katsuobushi yang melambai-lambai memanggil saya untuk segera
menikmatinya. Tampilan yang cantik dengan kotak kertas dan yambahan pin penanda
menjadikan makanan ini semakin menarik. 7,5 dari 10
Ice Cream Kedai Jenggot |
Lanjut lagi dengan ice cream green tea dari Kedai
Jenggot. Ice cream beraroma matcha yang masih terasa berpasir dilidah ditaburi
dengan taburan biskuit coklat yang sudah dihancurkan serta diberi hiasan 3 buah
wafer stik hijau. Tekstur ice creamnya sendiri tidak terasa kurang nyaman
dilidah saya dan kurang creamy sofly. Tidak terlalu manis dan beraroma green
tea nya. Pot ice creamnya sendiri didesain seperti pot bunga. Harganya Rp
10.000,- dan silakan mampir ke Jalan Gajah Mada No 88 di sebelah yayasan Bhakti
Suci dan Optik Melawai. Nilai 7 dari 10 saya tempelin di Ice cream ini.
Churros Kedai Nona |
Lanjut melangkah lagi dan melanjutkan perjalanan makan
saya. Kedai berikutnya adalah kedai nona. Saya melihat dua pajangan disana.
Pertama adalah Churro atau Churros yang mungkin dikenal dengan donat ala
Spanyol yang cukup populer di Indonesia. Bentuknya pnjang bergerigi dan bolong
ditengahnya. Krispi diluar namun lembut didalam. Ada yang menambahkan fla
ditengah atau menggunakan saus cocolan. Aslinya hanya ditaburi gula halus. Kali
ini kedai nona menggunakan chocolate dipping sauce. Pilihannya adalah
ovomaltine yang memiliki tekstur krunci atau nutella yang gurih dan legit.
Untuk memperkaya rasa saya memilih ovomaltine. Churros seharga Rp 20.000,-
memiliki citarasa yang sedap! 8 dari 10 pas untuk snack ini.
Cheese Cake Kedai Nona |
Saya juga mendapatkan cheese cake disini. Agak berbeda
debgan beberapa cheese cake yang saya pernah rasakan. Cake dengan rasa keju
yang tipis dicelup dengan lapisan keju kembali dan diberikan taburan keju
cheddar yang sudah diserut memanjang. Memang ada beberapa lapisan keju yang
terasa dalam setiap kunyahannya namun saya pernah merasakan cheese cake yang
lebih lumer dan lembut serta rasa keju yang lebih membabi buta. Ini bukan yang
terbaik tapi Rp 15.000,- / potong cukup bisa memuaskan penikmatnya. 7,5 dari 10
untuk cheese cake dari kedai nona. Jangan lupa disimpan di kulkas supaya lebih
adem dan nikmat. Dulu mereka bisa ditemukan di Rumah Jepin di simpang lampu
merah Sutan Syahrir dan Jalan Penjara. Namun kini mereka sedang mencari lokasi
baru.
Saya senang berada di bazzar kolong rumah Radakng ini
namun sayang disini sangat sesak dan panas. Rasanya sirkulasi udara terhenti.
Saya memilih untuk membawa pulang semua makanan ketimbang harus makan dan
tersiksa disi. Mudah-mudahan penyelenggara bisa lebih perduli lagi dengan
kenyamanan pengunjung termasuk dengan parkir yang susah payah untuk masuk dan
keluar karena melewati gang sempit. Fiuh! Perjuangannya sungguh luar biasa!
Gabung dalam percakapan
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry