Sarawak Tourism Board Mengadakan Sarawak Expo di Pontianak
Acara olahraga, festival budaya dan musik telah menjadi
bagian yang penting dan sangat diperhatikan oleh Dewan Pariwisata Sarawak untuk
tujuan promosi pariwisata. Serangkaian kegiatan dan atraksi yang diharapkan
dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Sarawak juga telah
dilakukan sepanjang tahun ini dalam rangka untuk mendukung kampanye “Malaysia
Year of Festival” yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata Malaysia di
Kuala Lumpur.
Pariwisata adalah pilar utama ekonomi di Sarawak yang
menempatkan negeri ini dilandasan yang tepat untuk mengatasi jumlah kedatangan
wisatawan tahun lalu sebanyak 4,8 juta. Pendapatan sektor pariwisata Sarawak
juga telah meningkat sebelum terjadi penurunan kedatangan wisatawan yang
melanda Negara-negara Asia sejak awal tahun ini.
Selain acara Regatta Internasional yang diadakan pada
bulan September lalu, ada lebih dari 14 acara utama yang diselenggarakan di
Sarawak pada tahun ini termasuk Rainforest World Music Festival, Borneo Jazz,
Borneo International Kite Festival dan Pesta Benak.
Meskipun angka-angka kedatangan wisatawan di wilayah Asia
nampak tidak terlalu baik, bagi Sarawak, masih ada ruang untuk memperbaiki
pertumbuhan. Kemajuan dalam Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition
(MICE) akan menjadi nilai tambahan yang bisa memperkuat sektor ini.
Sarawak telah memenangkan tender untuk menjadi tuan rumah
International Congress and Convention Association (ICCA), sebuah konferensi internasional
yang akan diadakan di Kuching pada tahun 2016. Acara ditingkat nasional dan
internasional yang diselenggarakan di Sarawak diharapkan menghasilkan lebih 248
hari konferensi dan diperkirakan RM42.3 juta (USD 9.8juta) dalam pengeluaran
delegasi langsung.
Satu lagi bidang pariwisata yang menghasilkan adalah
pengembangan ekowisata, termasuk kegiatan seperti mengamati burung dan
menyelam. Keterlibatan komunitas etnis telah menjadi bagian penting dalam
strategi pariwisata di wilayah ini, dengan Kementerian Pariwisata yang
mendorong partisipasi masyarakat pedesaan melalui program inap desa
(homestay). Dalam program ini, para wisatawan dapat menyewa kamar dari
sebuah keluarga dengan suasana rumah sendiri dan kegiatan yang berbasis
komunitas. Sebanyak lebih dari 17 juta wisatawan mengunjungi inap desa
sepanjang tahun lalu.
Meskipun begitu, perbaikan sistem transportasi amatlah
perlu diberi perhatian jika sektor ini akan dikembangkan pada masa mendatang.
Tantangan utamanya adalah untuk meningkatkan perhubungan
udara agar dapat mendorong perkembangan sektor pariwisata negeri ini. Dewan
Pariwisata Sarawak telah banyak menjalin hubungan kerjasama dengan perusahaan
penerbangan utama di wilayah ini untuk meningkatkan hubungan udara serta
berusaha meningkatkan frekuensi penerbangan yang ada.
Dalam rangka untuk memperkenalkan potensi-potensi
pariwisata yang ada di Serawak, Dewan Pariwisata di Sarawak akan mengadakan
Sarawak Expo pada tanggal 27 – 29 November 2015. Yang akan mengisi kegiatan ini
adalah beberapa Rumah Sakit Spesialis, Instuitusi Pendidikan, Hotel dan Travel
Agency dari Kuching.
Ada dua kegiatan yang akan dilakukan :
1.Business Session (trade event) – diadakan di Mercure
Pontianak Hotel
pada 27 November (terbuka untuk undangan agen perjalanan dari Sarawak
dan Pontianak saja)
2.Sarawak Expo (consumer fair) – 18 booth pameran
pariwisata di Ayani
Mega Mall pada 28 dan 29 November (terbuka untuk umum).
Gabung dalam percakapan
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry