Rainforest World Music Festival 2025, Connections, One Love, One Earth
RWMF 2025 pastinya bakal lebih gila lagi! Festival ini terkenal karena menyajikan musik-musik etnik dari seluruh dunia, dipadukan genre kontemporer
Jangan bosan yah kalau aku bercerita tentang kota ini. Soalnya ini paling dekat, bisa jadi sweet escape menyenangkan dan selalu punya cerita baru tiap dikunjungi. Apalagi pesonanya makin kuat, banyak orang yang makin penasaran dengan Borneo. Tukang Jalan Jajan lagi ngomongin Kuching, ibukota Sarawak, Malaysia. Kali ini, aku mau ajak kalian napak tilas perjalanan seruku ke sana, lengkap dengan segala tetek bengeknya ala Tukang Jalan Jajan! Siap-siap ngiler dan langsung booking tiket ya!
![]() |
Rainforest World Music Festival 2025, Connections, One Love, One Earth |
Apalagi dalam beberapa kali perjalanan, diriku bertemu dengan beberapa orang dari pulau lain di Indonesia yang khusu bertandang untuk eksplore wisata alam dan budaya Sarawak. Kalau mau jujur, mengapa bisa? Jelas karena matangnya sarana dan prasarana serta kemudahan yang diberikan bagi pelancong, mulai dari kelas VVIP sampai saya yang cuman jadi backpacker! Hayuk kita mulai perjalanan hari ini
Perjalanan Darat Menuju Kuching, Sensasi Lintas Batas yang Asyik!
Jujur aja, ini bukan kali pertama aku ke Kuching. Tapi, perjalanan darat selalu punya sensasi tersendiri. Dari Pontianak, ada beberapa opsi nih buat kalian yang mau merasakan petualangan darat.
Pertama, kalian bisa naik bus dari Terminal Internasional Ambawang. Banyak pilihan coach yang nyaman, AC dingin, dan kadang ada yang nyediain selimut juga. Perjalanan memakan waktu sekitar 10-12 jam, tergantung kondisi lalu lintas dan seberapa lama kalian antre di imigrasi.
Opsi kedua, yang ini favoritku, travel van. Kenapa? Karena lebih fleksibel! Biasanya mereka jemput dari rumah atau titik tertentu, jadi gak perlu ribet ke terminal. Harganya juga bersaing, dan yang penting, perjalanannya bisa lebih cepat karena kadang sopir travel lebih gesit dan tahu jalan tikus (tapi tetep aman kok!). Aku biasanya pakai travel van yang jemput langsung dari rumah. Bayangin aja, jam 5 pagi udah nongkrong manis di depan rumah, siap diangkut.
Perjalanan darat ini punya keasyikan sendiri. Kalian bakal melewati berbagai lanskap, dari perkebunan sawit yang luas membentang, hutan-hutan hijau, sampai pedesaan yang asri. Pemandangan di sepanjang jalan tuh bener-bener memanjakan mata, bikin betah berjam-jam di jalan. Oh ya, jangan lupa siapin cemilan dan playlist lagu favorit ya biar perjalanan makin syahdu!
Nah, bagian yang paling bikin deg-degan tapi juga seru adalah saat tiba di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong. Di sini, kita harus turun dari bus atau van, ngantre imigrasi, cap paspor, dan lanjut jalan kaki sedikit ke sisi Malaysia, yaitu Tebedu. Prosesnya lumayan cepat kok kalau lagi gak ramai, asal dokumen lengkap. Tips dariku, jangan lupa isi formulir masuk ke Malaysia secara online biar ngga ribet yah. Isi disini form nya https://imigresen-online.imi.gov.my/mdac/main?registerMain
Setelah beres urusan imigrasi, kita bisa naik lagi ke bus atau van yang sama (atau oper ke kendaraan lain, tergantung travel-nya). Dari Tebedu, perjalanan masih sekitar 2-3 jam lagi sampai akhirnya masuk ke kota Kuching. Begitu masuk Kuching, langsung deh kerasa bedanya. Bangunan-bangunan tua yang masih terawat, jalanan yang bersih, dan vibes yang kalem bikin langsung jatuh cinta.
Wisata di Kuching, Lebih dari Sekadar Kota Kucing
Kuching ini memang punya julukan Kota Kucing, dan kalian bisa nemuin patung kucing di mana-mana. Tapi, Kuching itu jauh lebih dari sekadar kucing! Ada banyak banget tempat wisata menarik yang bisa kalian explore.
Waterfront Kuching, Jantungnya Kota!
Ini dia spot wajib kalau ke Kuching! Waterfront Kuching itu kayak jantungnya kota. Di sini, kalian bisa jalan-jalan santai sambil menikmati pemandangan Sungai Sarawak yang tenang, jembatan gantung Darul Hana yang cantik, dan bangunan-bangunan bersejarah di seberang sungai. Malam hari, pemandangannya makin indah dengan lampu-lampu yang menyala. Banyak juga food stall yang jualan makanan ringan sampai berat. Jangan lupa coba naik perahu tambang ya, sensasinya beda!
Kampung Bintang (Astana & Fort Margherita)
Di seberang Waterfront, kalian bisa lihat Astana, kediaman resmi Yang di-Pertua Negeri Sarawak (Gubernur). Bangunan putih megah ini dulunya istana para Rajah Putih Sarawak. Sayangnya, gak bisa masuk ke dalam, tapi bisa dinikmati dari seberang sungai. Dekat situ ada juga Fort Margherita, benteng tua yang sekarang jadi museum. Cocok buat kalian yang suka sejarah!
Pasar Kubah Ria, Surga Belanja Buat Oleh Oleh dan Sayur Mayur
Nah, kalau ini surganya shopaholic! Pasar Kubah ria weekend Market. Lokasinya agak jauh dari kota, tapi kalau datang dihari jumat, sabtu, minggu bakalan super seru dan menyenangkan. Kalian bisa nemuin macem-macem barang, dari pakaian, tas, aksesoris, makanan ringan, sampai pernak-pernik khas Borneo. Harganya juga lumayan miring lho! Tapi ingat, Pasar Kubah Ria ini cuma buka di akhir pekan (Jumat,Sabtu,Minggu). Jadi, kalau mau ke sini, atur jadwal ya!
Taman Nasional Bako, Petualangan Alam Liar
Buat kalian yang suka petualangan dan alam liar, wajib banget ke Taman Nasional Bako. Ini salah satu taman nasional tertua di Sarawak. Di sini, kalian bisa trekking di hutan bakau, melihat proboscis monkey (bekantan) yang langka, babi hutan, monyet ekor panjang, dan berbagai jenis burung. Pemandangan pantainya juga cantik banget dengan formasi batu unik. Perjalanan ke sana butuh waktu sekitar 45 menit naik mobil dari Kuching, terus dilanjutin naik perahu lagi.
Semenggoh Wildlife Centre, Bertemu Orangutan!
Ingin berinteraksi (dari jauh ya!) dengan orangutan? Datanglah ke Semenggoh Wildlife Centre. Ini adalah pusat rehabilitasi orangutan yang diselamatkan dari penangkaran ilegal atau cedera. Kalian bisa melihat mereka saat waktu makan. Pengalaman yang luar biasa lho bisa melihat primata cerdas ini di habitat aslinya (walaupun sudah direhabilitasi).
Kuliner Kuching, Bikin Lidah Bergoyang!
Urusan perut, Kuching jagonya! Banyak banget makanan khas yang wajib kalian coba. Jangan sampai pulang tanpa mencicipi ini semua ya!
Sarawak Laksa, Kuah Rempah yang Menggoda
Ini dia signature dish Kuching! Sarawak Laksa itu beda banget sama laksa di tempat lain. Kuahnya kental dengan rempah yang medok, isiannya ada bihun, udang, irisan ayam suwir, tauge, dan telur dadar iris. Rasanya gurih, sedikit pedas, dan aromanya bikin nagih. Hidden gem favoritku biasanya ada di kedai-kedai kecil yang kadang gak terkenal, tapi rasanya bintang lima!
Kolok Mee, Mie Kering Kekinian
Kolok Mee ini mie kering yang disajikan dengan irisan daging (biasanya babi atau ayam), bakso, dan sayuran. Bumbunya gurih dan tekstur mienya kenyal. Ada yang versi putih, merah dan ada juga yang kecoklatan pakai kecap. Cocok banget buat sarapan atau makan siang ringan. Jangan lupa tanyak ke penjual apakah halal atau tidak yah!
Mee Hoon Belacan, Pedasnya Nampol!
Buat kalian pecinta pedas, Mee Hoon Belacan ini wajib dicoba! Mie bihun goreng dengan bumbu belacan (terasi) yang nendang banget. Rasanya pedas, gurih, dan ada sedikit aroma manis. Dijamin bikin keringetan dan pengen nambah terus!
Kek Lapis Sarawak, Cantik dan Lezat!
Ini nih oleh-oleh wajib dari Kuching! Kek Lapis Sarawak itu kue lapis dengan aneka motif dan warna yang cantik banget. Rasanya manis, lembut, dan varian rasanya macem-macem, dari coklat, keju, pandan, sampai buah-buahan. Cocok banget buat teman ngopi atau teh sore-sore.
Ais Kacang (ABC), Pelepas Dahaga!
Panas-panas di Kuching, paling enak minum Ais Kaca atau yang sering disebut ABC (Air Batu Campur). Es serut dengan aneka topping seperti kacang merah, jagung manis, cincau, nata de coco, dan disiram sirup serta susu kental manis. Seger banget! Ini jadi minuman favorit aku sepanjang masa.
Highlight Utama, Rainforest World Music Festival 2025!
Nah, ini dia alasan kenapa aku nagih banget sama Kuching, terutama di pertengahan tahun! Rainforest World Music Festival (RWMF)! Ini bukan sembarang festival musik, tapi perpaduan antara musik dunia, budaya, dan kesadaran lingkungan. Aku sudah ngerasain sendiri keseruannya dan gak sabar nungguin RWMF 2025!
Cara Menuju Sarawak Cultural Village
RWMF ini diadain di Sarawak Cultural Village (SCV), sebuah desa budaya yang jadi rumah bagi berbagai rumah tradisional etnis di Sarawak. Lokasinya sekitar 35 km dari pusat kota Kuching, tepatnya di kaki Gunung Santubong.
Untuk menuju ke SCV, kalian punya beberapa pilihan.
Shuttle bus
Saat RWMF berlangsung, biasanya ada shuttle bus khusus yang disediakan dari beberapa titik di Kuching langsung ke SCV. Ini opsi paling nyaman dan praktis. Jika sudah membeli tiket kalian bisa naik gratis, cukup menunjukkan email pembelian atau gelang tangan yang kalian punya. Cek website atau IG RWMF untuk tahu dimana shuttle bus nya berada
Grab/Taksi
Kalian bisa pesan Grab atau taksi online. Agak mahal memang, tapi kalau pergi rombongan bisa patungan.
Sewa mobil
Kalau kalian mau lebih fleksibel, bisa sewa mobil di Kuching. Tapi ingat, jalanan menuju SCV agak menanjak dan berliku, jadi pastikan sopirnya berpengalaman. Tapi kamu ngga bisa masuk sampai ke lokasi, jadi harus diparkir agak jauh dan kudu jalan sekitar 3 kiloan atau bisa juga menggunakan van yang tersedia
Saranku sih, manfaatkan shuttle bus yang disediakan panitia RWMF. Selain mengurangi kemacetan, kalian juga bisa kenalan sama fellow festival-goers lainnya!
Serunya di Sarawak Cultural Village
SCV ini sendiri udah destinasi wisata yang menarik banget, bahkan tanpa adanya RWMF. Begitu masuk, kalian bakal langsung diajak berkeliling melihat rumah-rumah adat dari berbagai suku di Sarawak, seperti Iban, Bidayuh, Melanau, Orang Ulu, dan lainnya. Setiap rumah punya arsitektur unik dan di dalamnya ada replika kehidupan tradisional suku-suku tersebut.
Kalian bisa belajar tentang cara hidup mereka, melihat pertunjukan tarian tradisional, mencicipi makanan lokal, bahkan mencoba alat musik tradisional. Pokoknya, seru banget dan bikin kita lebih menghargai keberagaman budaya di Sarawak.
Saat RWMF, SCV ini disulap jadi arena festival yang meriah. Ada beberapa panggung utama, area workshop, food court, dan booth-booth kerajinan tangan. Suasananya hidup banget, dari pagi sampai malam.
Apa yang Menarik di Rainforest World Music Festival 2025?
RWMF 2025 pastinya bakal lebih gila lagi! Festival ini terkenal karena menyajikan musik-musik etnik dari seluruh dunia, dipadukan dengan genre kontemporer. Kalian bakal dengerin instrumen yang mungkin belum pernah didengar sebelumnya, irama yang bikin kaki goyang sendiri, dan perpaduan suara yang bikin merinding!
Selain konser musik, ada banyak workshop interaktif di mana kalian bisa belajar alat musik tradisional, tarian, atau kerajinan tangan dari para seniman. Ini kesempatan langka buat kenalan dan belajar langsung dari para master!
Yang bikin festival ini beda adalah suasananya. Kalian bisa duduk santai di rerumputan, menikmati musik sambil ditemani semilir angin dan suara hutan. Atau kalau mau all out, bisa ikut berjoget di depan panggung utama. Vibe-nya itu loh, bener-bener positif dan inclusive.
RWMF 2025, Pelopor Festival Hijau Berkelanjutan
Ini dia yang bikin aku makin respect sama RWMF! Festival ini gak cuma seru-seruan, tapi juga punya komitmen kuat terhadap lingkungan. RWMF 2025 diprediksi akan menjadi pelopor festival hijau berkelanjutan dengan berbagai inisiatif keren:
Manajemen Sampah Terintegrasi
Panitia bakal fokus banget sama pemilahan sampah. Akan ada banyak tempat sampah terpisah untuk organik, anorganik, dan daur ulang. Harapannya, semua pengunjung juga ikut berpartisipasi. Selain itu, mereka juga berencana membuat barang daur ulang dari sampah festival tahun sebelumnya. Keren kan? Sampah jadi punya nilai!
Stasiun Isi Ulang Air Minum
Nah, ini penting banget! Daripada beli botol plastik sekali pakai terus-terusan, RWMF bakal menyediakan stasiun isi ulang air minum di berbagai titik. Jadi, bawa botol minum sendiri ya dari rumah atau beli tumbler khusus festival yang bisa dipakai berulang kali. Ini langkah kecil tapi dampaknya besar buat mengurangi sampah plastik.
Penggunaan Energi Terbarukan
Walaupun belum sepenuhnya, RWMF terus berupaya mengintegrasikan sumber energi terbarukan untuk sebagian operasional festival. Ini bentuk komitmen mereka untuk mengurangi jejak karbon.
Inisiatif-inisiatif ini menunjukkan kalau RWMF gak cuma mikirin hiburan, tapi juga masa depan bumi. Patut dicontoh nih sama festival-festival lain!
BTW mereka juga memiliki beberapa sudut WiFi Dratis yah, ngga perlu khawatir buat upload upload konten cakep kalian
Performance Kelas Dunia di RWMF 2025, Siap-siap Terbius
Kamu bisa cek website resmi RWMF untuk tahu siapa penampil yang akan muncul, sekalian nyari di youtube teaser teaser para performer, tapi dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, RWMF selalu mendatangkan musisi dan seniman kelas dunia dari berbagai penjuru bumi. Mereka bukan cuma tampil di panggung utama, tapi juga aktif di sesi kolaborasi workshop.
Bayangin aja, kalian bisa lihat musisi dari Afrika memainkan instrumen tradisional mereka, lalu berkolaborasi dengan musisi dari Eropa yang memainkan biola atau gitar klasik. Atau seniman dari Amerika Latin yang menggabungkan ritme samba dengan musik tradisional Borneo. Pokoknya, perpaduan yang out of the box dan bikin merinding!
Di panggung utama, kalian bakal disuguhkan pertunjukan yang spektakuler dengan tata cahaya dan suara yang ciamik. Setiap band atau grup musik punya cerita dan identitas musik yang kuat. Mereka bukan cuma tampil, tapi juga berbagi budaya dan pesan lewat musik mereka. Serius, kalian bakal lupa kalau lagi nonton konser, karena rasanya kayak lagi berkeliling dunia dalam satu malam!
Hal-hal Menarik Lainnya dari RWMF 2025
Selain cerita yang sudah dipaparkan, ada beberapa hal menarik lain yang bisa kalian antisipasi dari RWMF 2025:
Pertunjukan Seni dan Budaya Lainnya
Selain musik, akan ada juga pertunjukan tari tradisional, demonstrasi kerajinan tangan, dan pameran seni yang memperkaya pengalaman festival. Bahkan kalian bisa belajar bermain sekaligus membuat sape’sendiri!
Kuliner Lokal dan Internasional
Jangan khawatir kelaparan! Di area festival bakal banyak food stall yang menjual makanan lokal Sarawak yang lezat, dan juga makanan internasional. Tinggal pilih sesuai selera. Jika mau jajan disini sudah disediakan berbagai spot untuk menikmati kuliner, ada yang dialam terbuka, ada bula didalam tenda besar lengkap dengan layer raksasa yang membuat kalian tidak ketinggalan pertunjukan walaupun sedang rehat.
Interaksi dengan Komunitas
Ini kesempatan bagus buat ketemu orang-orang baru dari berbagai negara, bertukar cerita, dan menjalin pertemanan. Vibe-nya yang friendly bikin gampang banget buat berinteraksi. Jangan malu atau sungkan untuk bergabung dan memulai sesuatu yang baru. Rata rata disini open minded kok. Apalagi tahun ini banyak komunitas yang membuat stand permainan tradisional, super seru karena siapa saja boleh join.
Belanja Merchandise Eksklusif
Pastikan kalian menyisihkan budget buat beli merchandise RWMF yang eksklusif. Biasanya ada kaos, totebag, atau aksesoris lainnya yang cuma bisa didapatkan di festival ini.
Lokasi yang Instagramable
Dengan latar belakang hutan hujan tropis yang asri dan rumah-rumah adat yang unik, setiap sudut SCV itu instagramable banget! Siap-siap ya buat feeds kalian makin kece. Kamu bisa cek story atau cari menggunakan hastag foto foto dan video kece dilokasi RWMF buat ide kalian berfoto juga
Gimana, genks? Udah kebayang kan serunya petualangan di Kuching, apalagi ditambah dengan pengalaman RWMF yang luar biasa? Jujur, ini salah satu destinasi yang bikin aku selalu pengen balik lagi dan lagi. Kuching itu punya segalanya: kota yang nyaman, alam yang indah, budaya yang kaya, dan festival musik kelas dunia.
Jadi, kapan nih kita atur jadwal bareng ke Kuching dan nikmati langsung semua keseruannya? Yuk, gaskeun! Sampai jumpa di perjalanan selanjutnya!
Gabung dalam percakapan
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry