Culinary Schools Game, Mengenalkan Dunia Kuliner pada Anak

Culinary Schools Game memang menyediakan banyak sekali permainan yang bisa dipilih dari permainan yang bertemakan tentang dunia kuliner
Duh, kalau disuruh nulis tentang dunia kuliner, apalagi yang berhubungan sama anak-anak, rasanya kok langsung ngiler dan semangat '45! Sebagai penjelajah rasa sejati yang hobinya nemplok di berbagai warung makan, kafe kekinian, sampai fine dining (kalau ada rezeki lebih), dan juga seringnya nimbrung di acara-acara masak-memasak, ngomongin kuliner itu kayak ngomongin belahan jiwa. Apalagi kalau sudah bersinggungan dengan dunia anak-anak, wah, ini jadi kombinasi yang super menarik!

Culinary Schools Game, Mengenalkan Dunia Kuliner pada Anak
Culinary Schools Game, Mengenalkan Dunia Kuliner pada Anak

Aku mau sedikit bercerita tentang sesuatu. Boleh ya? Mengenal rasa, tentu sudah dari sejak 6 bulan dimana lidah anak sudah diperkenalkan dengan Makanan Pendamping ASI (Air Susu Ibu) dengan perkembangan jaman, tentu aneka makanan diciptakan dari berbagai bahan sehinggan menghasilkan perpaduan rasa yang menyenangkan lidah.

Ketika Lidah Bocah Menjelajahi Rasa, Mengenalkan Dunia Kuliner pada Anak

Pernah nggak sih, kalian ngelihat anak kecil lagi nyicipin makanan baru, terus ekspresinya itu lho, lucu banget? Ada yang matanya berbinar-binar, ada yang kerutan di dahinya karena bingung, atau bahkan langsung ngecap nggak suka. Momen-momen itu yang bikin saya sadar, dunia kuliner itu nggak cuma buat orang dewasa. Anak-anak pun punya petualangan rasa mereka sendiri.

Dulu, mungkin kita mikirnya, anak-anak itu makannya ya seputar bubur, sereal, atau paling banter ayam goreng tepung. Tapi sekarang, pandangan itu sudah jauh berubah. Anak-anak zaman sekarang itu, jujur aja, foodies kecil yang nggak kalah kritisnya sama kita. Mereka sudah kenal sushi, pasta, bahkan dimsum. Orang tua pun semakin sadar pentingnya memperkenalkan beragam rasa dan tekstur sejak dini. Ini bukan cuma soal nutrisi, tapi juga soal mengembangkan palet rasa, melatih sensori, dan yang paling penting, menciptakan pengalaman positif seputar makanan.

Ketika Lidah Bocah Menjelajahi Rasa, Mengenalkan Dunia Kuliner pada Anak
Ketika Lidah Bocah Menjelajahi Rasa, Mengenalkan Dunia Kuliner pada Anak

Nah, dari mana sih anak-anak bisa kenal dunia kuliner? Tentu saja dari rumah, dari masakan Ibu atau Nenek. Tapi, ada satu fenomena menarik yang belakangan ini cukup booming dan bikin saya penasaran berat: Culinary Schools Game. Jujur, awalnya saya mikir, "Ah, palingan cuma game masak-masakan biasa." Tapi setelah ngulik dan nyoba sendiri, ternyata konsepnya jauh lebih dalam dari yang saya bayangkan. Ini bukan cuma game, tapi semacam jembatan seru yang memperkenalkan anak-anak pada esensi dunia kuliner.

Culinary Schools Game, Lebih dari Sekadar Main Masak-Masakan

Dari kacamata seorang foodie yang juga punya jiwa gamer tersembunyi (jangan kaget!), Culinary Schools Game ini bukan sembarang game. Kalau game masak-masakan biasa mungkin cuma soal drag-and-drop bahan, atau tapping cepat biar masakannya jadi. Tapi, Culinary Schools Game ini punya vibe yang beda. Dia ngajak anak-anak buat bener-bener nyemplung ke dapur virtual, seolah-olah mereka adalah koki cilik yang sedang menimba ilmu di sekolah kuliner sungguhan.

Pertama kali saya lihat game ini, yang bikin saya nyangkut itu adalah detailnya. Mulai dari tampilan dapur yang realistis (bahkan ada noda saus di talenan virtual, gila nggak sih?!), sampai peralatan masak yang lengkap, mirip sama yang saya punya di rumah (cuma beda ukurannya aja, hehe). Anak-anak diajak untuk mengenali bahan makanan satu per satu. Bukan cuma tahu nama, tapi juga bentuknya, warnanya, bahkan kadang ada informasi singkat tentang asal-usul bahan tersebut. Ini penting banget! Saya sering ketemu orang dewasa yang nggak bisa bedain jahe sama lengkuas, atau bawang merah sama bawang bombay. Lewat game ini, anak-anak diajak mengenal sejak dini.

Terus, proses memasaknya juga nggak asal-asalan. Mereka diajarkan tahapan-tahapan yang logis dan sesuai dengan realita. Misalnya, mau motong sayur, ya harus ambil pisau, terus pegang sayurnya dengan benar. Mau menumis, ya harus panasin minyak dulu, baru masukin bumbunya. Ini ngebangun pemahaman anak-anak tentang workflow di dapur. Mereka belajar kesabaran dan ketelitian. Jujur, saya kadang masih gegabah kalau masak, pengennya cepet jadi. Anak-anak diajari buat slow down dan menikmati prosesnya.

Yang paling keren, game ini biasanya punya beragam resep dari berbagai belahan dunia. Dari pasta Italia, taco Meksiko, curry India, sampai rendang kebanggaan Indonesia (semoga ada ya di game-nya!). Ini membuka wawasan anak-anak tentang keberagaman kuliner dan budaya. Mereka jadi tahu, oh, ternyata makanan itu nggak cuma nasi goreng sama ayam goreng. Ada banyak banget variasi rasa dan cara penyajian. Ini juga ngebangun toleransi dan rasa ingin tahu mereka terhadap hal-hal baru.

Peran Orang Tua dan Lingkungan: Jembatan Antara Dunia Virtual dan Nyata

Meskipun Culinary Schools Game itu keren banget, kita nggak bisa cuma ngandelin game ini aja. Peran orang tua dan lingkungan itu KRUSIAL banget buat jadi jembatan antara dunia virtual dengan dunia nyata.

Sebagai orang tua, setelah anak main game ini, cobalah ajak mereka berdiskusi. Tanyakan, "Tadi masak apa aja di game? Rasanya gimana kalau di dunia nyata?" Atau yang paling seru, ajak mereka masak bareng di dapur sungguhan!

Ajarkan anak untuk mencoba berbagai makanan dan Rasa
Ajarkan anak untuk mencoba berbagai makanan dan Rasa

Nggak perlu yang susah-susah. Mulai dari yang paling sederhana. Misalnya, ajak mereka membuat sandwich sendiri, atau mencuci sayuran, atau bahkan sekadar menakar gula dan tepung saat membuat kue. Berikan mereka tugas kecil yang sesuai dengan usia dan kemampuan mereka. Biarkan mereka merasakan sensasi nyata memegang bahan makanan, mencium aroma masakan, mendengar bunyi wajan, dan yang paling penting, merasakan hasil masakannya sendiri.

Saya ingat betul, dulu waktu kecil sering nimbrung di dapur Nenek. Nenek suka nyuruh saya ngupas bawang putih, atau ngaduk adonan kue. Meskipun kadang belepotan, tapi pengalaman itu yang ngebangun rasa cinta saya pada dunia kuliner. Pengalaman indrawi itu nggak bisa digantikan sama simulasi virtual sebagus apapun.

Selain itu, kenalkan mereka pada ragam makanan di luar rumah. Ajak mereka ke pasar tradisional, biarkan mereka melihat berbagai jenis sayuran, buah-buahan, rempah-rempah. Ajak mereka mencoba makanan dari berbagai daerah atau negara. Jangan cuma fokus pada makanan yang mereka suka saja. Biarkan palet rasa mereka berkembang.

Saya juga sering ngajak keponakan saya buat food hunting. Kami pergi ke tempat-tempat yang menjual makanan unik, atau mencoba dessert yang lagi viral. Dari situ, mereka belajar tentang tekstur, aroma, dan presentasi makanan. Mereka jadi tahu, bahwa makan itu bukan cuma soal kenyang, tapi juga soal pengalaman.

Game Seru di Culinary Schools Game

Culinary Schools Game memang menyediakan banyak sekali permainan yang bisa dipilih dari permainan yang bertemakan tentang dunia kuliner, mulai dari tentang makanan, pertanian, memasak, sampai penjualan makanan lhooo…. kumplit, tersedia dan lengkap. Game ini tidak hanya dimainkan oleh anak anak kok, jika orang dewasa ingin mencoba juga bisa.

Game Seru di Culinary Schools Game
Game Seru di Culinary Schools Game

Lalu, kategori apa saja yang bisa dimainkan di Culinary Schools Game ini ?

Food Education Game

Permainan kategori ini berisikan game-game yang berkaitan dengan dengan makanan sehat dan makanan tak sehat. 

Serving Eaters

Pada kategori ini, pemain akan diajak mengenal beragam profesi penjualan makanan dengan segala kesibukannya yang dipelajari lewat simulasi game yang seru dan menyenangkan.

Other Fun Food

Tidak melulu tentang kuliner, ada kategori lain yang bisa dimainkan tapi masih berhubungan dengan dunia kuliner, seperti Bubble Fruit yang mirip dengan permainan puzzle, dimana pemain harus menyusun buah yang sama hingga tersusun segaris.

Brain Games

Masih ada permainan lain yang menantang dan mengasah otak, tinggal memilih kategori brain games di mana banyak jenis permainan dunia kuliner yang dikemas dalam bentuk puzzle game, memory atau matching game, word game, dan masih banyak lagi.

Lalu Game Apa yang Bisa di Pilih?

Ada beberapa permainan yang bisa dipilih untuk dimainkan di Culinary Schools Game, diantaranya :

Candy Blast

Salah satu game yang bisa dimainkan sembari mengisi waktu untuk bersenang senang. Menampilkan games dengan permen warna-warni dan tantangan di setiap level, Candy Blast bikin kami nggak bisa berhenti bermain. tidak terlalu susah dimainkan tapi sangat seru kok. Anak anak bisa belajar melatih konsentrasi dan strategi dalam menyelesaikan permainannya.

Candy Blast
                                                                    Candy Blast

Burger Shop

Game ini mengajak kita bermain simulasi menjadi penjual burger yang kudu melayani pembeli dengan beragam pesanan yang berbeda-beda. Harus cepat dan tangkas. Pemain harus sergap dan tangkas menyelesaikan semua pesanan, mulai dari melayani pembeli, menyiapkan bahan sampai membeli bahan burger yang habis. Jika berhasil, kita akan mendapatkan pembayaran dari pembeli yang datang ke toko. Anak-anak bisa belajar, untuk mendapatkan uang tentu harus bekerja keras.

Burger Shop
Burger Shop

The Boiled Eggs

Permainan yang satu ini tentang merebus telur sekaligus dalam beberapa panci berbeda. Di game ini, pemain diminta untuk mengetahui suhu disemua panci dan menyesuaikannya sesuai kebutuhan. Sederhana sih tapi, membuat kita harus terlatih di kewaspadaan dan ketelitian. Tingkat kesulitan yang meningkat dari satu kompor hingga enam kompor membuat permainan ini menarik tidak hanya anak tapi juga dewasa.

The Boiled Eggs
The Boiled Eggs

Tantangan dan Harapan ke Depan

Tentu saja, ada beberapa tantangan yang perlu kita perhatikan. Durasi layar anak-anak itu penting. Jangan sampai mereka terlalu asyik main game sampai lupa waktu dan aktivitas fisik lainnya. Pilih game yang benar-benar mendidik dan punya konten yang positif. Jangan sampai terjebak game yang cuma fokus pada kecepatan atau gimmick semata.

Harapan ke depan, semoga Culinary Schools Game ini terus berkembang. Saya membayangkan, akan lebih keren lagi kalau game ini bisa berkolaborasi dengan chef sungguhan, atau bahkan menyertakan resep-resep autentik dari berbagai daerah di Indonesia. Mungkin juga ada fitur di mana anak-anak bisa upload hasil masakan mereka di dunia nyata, terus dapat feedback dari "juri" virtual. Itu pasti seru banget!



Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.