Ini adalah salah satu makanan yang bisa masuk
kategori pusaka kuliner. Makanan yang selalu membuat kangen banyak orang untuk
pulang kampung dan menikmatinya. Apalagi menikmati kuliner ini tidak sekedar
mencari nikmat tapi sebagai budaya saat kembali kekampung halaman.
Apa menunya? Sotong pangkong dikenal juga
dengan nama juhi, terbuat dari Sotong atau "ikan" nus adalah binatang
yang hidup di perairan, khususnya sungai maupun laut atau danau. Hewan ini
dapat ditemukan di hampir semua perairan yang berukuran besar baik air tawar,
air payau, maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan
hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan. Sotong juga merupakan makanan
sejenis seafood. Sotong sering kali disalahtafsirkan sebagai cumi-cumi. Keduanya
berbeda karena sotong bertubuh pipih, sementara cumi-cumi lebih berbentuk
silinder. Selain itu, cangkang dalam sotong tersusun dari kapur yang keras,
sedangkan pada cumi-cumi lunak.

Cara pembuatannya tidak susah, sotong kering
yang dibuat ceper, biasanya ditampilkan dengan utuh, dari bagian badan, kepala
hingga tentakelnya, lalu sebelum dimakan biasanya harus melalui proses
pembakaran dan dipukul atau dipangkong diatas besi sehingga seratnya lebih
lunak dan memudahkan untuk memakannya, lalu dipanggang diatas bara. Ada yang
mengoleskan bumbu saat memanggang dan ada yang tidak, ada pula yang memukul
sekaligus menggilingnya agar lebih mudah untuk dimakan. Karena dipukul atau
dipangkong inilah namanya menjadi sotong pangkong.
Ada beberapa jenis saos yang digunakan untuk
memakannya, namun yang sering saya nikmati ada yang berasa asam pedas dengan
aroma ebi dan bawang putih, adapula yang menggunakan bumbu kacang, baik yang
cair maupun yang kental seperti gado-gado, semuanya tergantung selera, yang
unik juga cara menikmatinya, ada yang mencelupkan kedalam saos ada pula yang
meminum saosnya baru kemudian memasukkan sotongnya. Semua orang punya cara
untuk menikmatinya, tergantung kesenangan masing-masing.
Harga yang ditawarkan juga berbeda-beda,
mulai dari 8ribu, 10ribu hingga 12ribu rupiah bahkan 20ribu rupiah. Makanan ini
sangat nikmat sekali jika ditambah jeruk hangat dan dinikmati saat sore hari.
Silakan datang disepanjang Jalan Merdeka di Pontianak, karena disini merupakan
pusat penjualan sotong pangkong, datang saja mulai sore hari apalagi pada saat
bulan Ramadhan.
Budaya seperti ini memang harus dilestarikan,
paling tidak pusaka kuliner Indonesia asli Pontianak ini dapat terus dinikmati,
saat mereka kangen kampung halaman. Walaupun mereka sudah berasimilasi dirantau
mereka akan tetap mengajak anak cucu kembali ke Pontianak untuk menikmati
kehangatan dan kebersamaan sotong pangkong. Viva makanan lokal. Mari dukung
gerakan Aku Cinta Makanan Indonesia.
Gabung dalam percakapan
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry