Mee Kolok Special dari Bandaraya Kuching


Anda penggemar mie? Saya juga penggemar mie. Entah mengapa,. Makanan ini sangat menggoda saya, apapun jenis mienya. Dari ukuran tipis sampai tebal, dari ukuran kecil sampai lebar, saya tetap suka, yang dari Indonesia sampai Italia, namun mungkin cara memasaknya saja yang cukup menjadi perhatian saya. Dengan bumbu yang pas dan campuran yang tepat, makanan ini bisa menjadi special, belum lagi mie yang terbuat dari gandum akan membuat kenyang lebih lama dan tentu saja sangat cocok buat anda yang sedang berdiet.

Pengalaman saya kali ini didapat dari negara tetangga, jenis mie yang cukup populer dan menarik, dari segi rasa boleh dicoba, namun mie kolok memiliki banyak cara olahan sesuai dengan keinginan pembelinya masing-masing. Mie kolok memang lebih populer di Negeri Sarawak Malaysia. Nah jika anda ke Bandaraya Kuching, hampir di setiap sudut kota atau mall, anda akan menemukan penjual mie kolok dengan bermacam macam rasa. Rasa yang dihadirkan memang menyesuaikan kaldu dan taburan yang ingin ditambahkan diatasnya. Mau berselancar untuk menikmati makanan yang satu ini, let’s go blogger. Oh ya, silakan anda menambahkan komentar jika anda pernah menikmati makanan ini temans.
Mie ini sendiri memang terlihat kering dan begitu membal dan cenderung keras walaupun sudah diseduh (entah sengaja diseduh sebentar atau memang konturnya seperti itu), dalam bahasa Iban disebut Mie Rangkai (mie kering), memang hampir sama dengan bahasa Dayak didaerah Propinsi Kalimantan Barat.Memang kalau diraba atau dilihat dengan mata telanjang berbeda sekali konturnya dengan mie telur, saya melihat modelnya lebih sama dengan mie asin yang berasal dari Singkawang, kalau anda pernah melihat mie yang dibuat tradisional disingkawang dan biasa digunakan untuk masakan mie ulang tahun. Ada hal special yang biasanya disajikan beserta mie ini yaitu kuah kaldu dan kecap ikan, hal inilah yang sangat menentukan rasa mie ini.
Apa saja bahan yang disiapkan untuk membuat Mie ini? Tidak banyak yang perlu dipersiapkan namun anda memang harus menemukan mie ini khusus, karena memang berbeda dari mie yang ada dipasaran, tapi mudah-mudahan anda bisa menemukan di swalayan.
  • Mie Yee Mee ( Mie Kering)
  • 3 siung bawang putih
  • 2 sendok makan minyak
  • 2 sendok makan sos tiram
  • 2 sendok makan kecap manis
  • 2 sendok makan kecap ikan
  • 4 helai daun sawi
  • Suwiran ayam atau daging atau seafood sesuai selera (direbus terlebih dahulu)
  • 3 gelas air rebusan daging/ ayam (600cc)
  • 1/2 siung bawang bombay (potong halus)
  • Garam , gula , lada dan penyedap rasa secukup rasa
  • Daun bawang dan bawang goreng secukupnya
Tidak terlalu susah membuatnya, rahasia dalam memasak adalah ketulusan, feeling dan passion J . Jika anda hobby memasak, pasti sudah terbentuk ikatan batin yang bisa membuat anda menyelesaikan semuanya.
  • Panaskan minyak.
  • Tumis bawang putih hingga harum
  • Masukkan bawang bombay dan aduk hingga cukup layu.
  • Tambahka saos tiram, kecap manis, kecap ikan dan air rebusan daging/ayam.
  • Masukkan Mie. Biarkan sedikit lembut.
  • Masukkan garam, gula dan penyedap rasa secukup rasadan diaduk
  • Masukkan sawi, daging/ayam rebus (yang telah dipotong nipis).
  • Masak hingga mie hingga cukup matang sesuai selera dan sawi layu.
  • Angkat dan hidang segera.
  • Hias dengan daun bawang dan bawang goreng.
  • Tambahkan lada bubuk jika suka.
Bagi yang baru pertama kali merasakan mie kolok ini pasti merasakan sesuatu yang berbeda karena penggunaan mi yee / yee mee yang memang agak sedikit unik. Penyajiannya sendiri biasanya ditambahkan kuah kaldu yang berwarna agak hitam, saya pikir hal ini disebabkan kaldu dan penambahan kecap ikan yang memang cukup dominan digunakan dimasakan sana, dalam kuah tersebut biasanya ditambahkan daun bawang dan kecambah, menurut saya penambahan kecambah membuat rasanya sedikit langu.
Sedari tadi kita membahas mie kolok yang lazim ada dengan cara direbus, namun ada baiknya juga jika mencoba yang di goreng, tidak ada perbedaan dengan mie goreng pada umumnya, penambahannya telur yang diorak arik diawal dan kecambah yang langsung dicampur kedalam mie saat menggoreng, satu hal lagi yang terlihat, modelnya lebih mirip mie goreng Jawa, Hmmm kenapa ya? Saya penasaran juga sih? Kenapa saya bilang mirip? Karena ada rasa manis yang dominan dan adanya penambahan bubuk cabe walaupun tidak pedas.
Oh ya, satu lagi yang perlu saya tambahkan, kebanyakan orang Malaysia sepertinya tidak terlalu suka dengan cabe. Satu kemungkinan, karena mereka jajahan Inggris? Saya tidak tahu, tapi rasa masakan mereka sedikit sekali citarasa melayu. Cabe yang disiapkan biasanya terdiri dari cabe cair yang dicampur cuka seperti yang digunakan untuk makan gorengan, sangat tidak pedas dan nanggung rasanya. Saya tebak campurannya adalah, cabe besar, jahe dan sedikit garam. Selain tidak pedas, cabenya juga terasa hambar. Saya yakin untuk ukuran Indonesia seperti saya yang gemar cabe. 1 pancipun tidak akan pedas.
Ok bloggers, nanti saya lanjut lagi cerita tentang hal lain yang cukup menarik, see you...!!
Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.