Sudah Sejahterakan Pegawai Radio??

Tulisan ini saya ambil dari milis praktisi radio



By : Awan Albana

berbicara soal kesejahteraan sebagai Insan Radio, menjadi pekerjaan semua lini Team Work dari Radio dimana dititik ini dibutuhkan Owner Radio yang Visioner dan Pilot yang handal... sedikit mengutip dari besarnya GOOGLE :

Google terdiri dari serangkaian orang-orang kreatif yang berdiri di belakang manajemen yang tangguh.
Rahasia mengapa Google terdiri dari orang2 kreatif adalah bagaimana Google sangat fokus dalam proses hiring atau perekrutan karyawannya.
Mereka berusaha sangat keras untuk menemukan orang-orang yang tepat, yakni orang-orang yang sesuai dengan budaya Google.
Google dikenal di seluruh dunia sebagai perusahaan yang royal terhadap karyawan dengan berbagai hadiah dan fasilitas.
Karyawan Google di Inggris menerima sebuah sepeda. Di samping itu, perusahaan juga menyediakan makanan gratis setiap hari. Google juga tidak membatasi absensi karyawan karena sakit, dan hanya berharap karyawan bekerja keras 70% dari waktu mereka. Selebihnya, yang 30%, adalah kesempatan bagi karyawan untuk melakukan hal-hal yang bisa membuat mereka bekerja lebih baik, misalnya olah raga dan bermain.
Orang di Google tumbuh dan berkembang dalam organisasi yang dibangun di atas saling-percaya, dan itu memungkinkan mereka fleksibel dalam mengelola jam kerja sendiri.

Lalu bagimana dengan perusahaan Radio tempat kita bekerja...?? ?? saya yakin dengan Owner Radio yang Visioner sekaligus PILOT yang handal... walau tidak punya banyak uang !!! akan mampu mengawangi Team worknya untuk menuju titik yang lebih baik atas semangat kebersamaan dan kekeluargaan. ...

  1. Bagi Radio yang belum ada fasilitas kesehatan bagi Karyawan ..... Radio Kerjasama Program dengan Rumah Sakit minta kompensasi Layanan Kesehatan Gratiss bagi Karyawan Radio.
  2. Bagi Radio yang belum ada fasilitas Asuransi bagi Karyawan ..... Radio Kerjasama Program dengan Asuransi minta kompensasi Polis Asuransi Gratiss bagi Karyawan Radio.
  3. Bagi Radio yang belum ada Koperasi Karyawan... Produk produk Retail yang bekerjasama dengan radio diminta sharing harga yg sesuai dan diletakan di Koperasi Karyawan lumayan hasilnya minimal untuk menambah semangat karyawan sekaligus biaya listrik Radio....
  4. Bagi Radio yang belum ada fasilitas Makan makan bagi Karyawan ..... Radio Kerjasama Program dengan Rumah Makan...minta kompensasi tiap minggu gathering karyawan di rumah makan.
  5. Naikin komisi marketing / karyawan radio yang mendapat iklan dari 10%, 15% ampe 20% menyesuaikan level target
  6. Banyak jurus kreatif yang dapat dilakukan... yang pada akhirnya EFEK dari sedikit ide diatas insyaAllah berujung kesejateraan radio...
By : Herru Sholeh
Saya jadi tertarik untuk ikut nimbrung tentang ukuran2 yang terkait dengan imbal jasa buat orang2 radio ( industri )
Kita harus sepakat radio sebagai industri sehingga ukurannya lebih profesional. saya ada ukuran yang lebih kwalitatif misalnya:
1. SDM harus punya pendapatan minimal bisa hidup selama 30 hari ( transport kantor pp + makan 3 kali sehari )
2. SDM juga harus mampu mengembangkan kemampuannya berarti ada nilai x rp ( beli buku, ikut kursus dll. ) point 1&2 ini kita sebut basic salery ... ( nach ini semua tergantung daerahnya )
3. SDM harus punya kompentensi, biasaya diukur dari kemampuan2 yang dimiliki sdm ybs. ( sehingga ada tunjangan kompentensi. -- 1&2 + 3 point ini menjadi mutlak diberikan karena kita akan bisa merawat & menghargai SDM.
4. Tataran ideal memang sdm diharapkan pendapatkan JAMINAN KESEHATAN, TUNJANGAN KELUARGA, dll. yang ini akan mampu menambah loyalitas SDM kepada perusahaan.
5. Value lain bisa diberikan manakala ada program2 pelatihan baik di dalam maupun luar negeri, sebagai bentuk reward kepada SDM yang kualitasnya bagus.
Untuk Nilai bisa di sesuaikan dengan kondisi ekonomi masing-masing daerah dimana Industri radio tersebut berada.
Semoga sharing bermanfaat terutama dalam upaya menempatkan Radio sebagai Industri

By : Eko Purwanto
Kalau menurut saya ada beberapa yang harus diperhatikan agar kedua belah pihak antara owner dan pekerja tidak terjadi benturan hanya gara gara duit. Pihak Radio tidak bangkrut dan Pihak pekerja kehidupannya tidak terpuruk.

Ada beberapa temuan yang saya lakukan dengan sedikit sampling terhadap mantan karyawan radio saya dulu di jawa. Masing masing mereka saya tanya sbb:
1. Mengapa Kamu Keluar?
2. Apakah dikarenakan Gajinya?
3. Apakah dikarenakan suasana kerjanya?
Dari 3 pertanyaan itu ternyata mengembang ke arah yang tidak karu-karuan sampai pada akhirnya tebongkar juga intinya mengapa mereka hengkang.


Dari situ saya bisa menyimpulkan bahwa, mereka keluar atau pindah ke radio kompetitor bukan dikarenakan hanya kecilnya gaji semata tetapi masih banyak aspek yang mempengaruhinya. Kebanyakan mereka mengeluhkan kenyamanan akan suasana kerja yang tidak kondusif. Untuk urusan gaji berapa besar kecilnya kebanyakan tidak mempermasalahkan.

Diatas tadi dari sisi subyektifnya pekerja. Sekarang dari Sisi subyektifnya OWner dan Manajemen. Dulu sewaktu masih di Nganjuk ada seorang Owner yang istilahnya bisa dibilang OKB terus mendirikan Radio tapi beliaunya tidak mengetahui bagaimana sistem ekonomi radio. Dan ternyata selidik punya selidik beliau ini kena xxxxx karena mark up pengadaaan alat. Walhasil yang kena imbas adalah pekerja..

Pekerja Radio diperas sedemikian rupa. Digaji dengan dibawah UMK, tidur di mess dengan seadanya (maklum kebanyakan dari luar kota). Tapi anehnya teman teman saya dulu tidak menyesali hal tersebut dengan mengeluh tentang gaji, mereka tetap asyik dengan dunia Radio ( Dalam hati Gila bener ini temen temen).

Sebenarnya kalau kita bisa berpikir sederhana, para pekerja Radio hanya mencari suasana kerja yang asyik dan menyenangkan agar kreatifitas mereka tetap berjalan dan tidak mandek walhasil tergilas oleh persaingan. Sedangkan kerja diradio hitungannya adalah detik, bukan Jam, bukan hari ataupun bahkan bulan.

Ada beberapa makna yang bisa diambil inipun saya kutip dari xxxxxxxx salah satu suhu praktisi radio berkata : " JIKA PIHAK RADIO (MANAJEMEN / OWNER ) MENUNTUT LEBIH DARI PEKERJA RADIO, MAKA PEKERJA PUN BISA MENUNTUT SEBALIKNYA"

Menurut saya pribadi, kita kerja dimanapun alangkah baiknya Simbiosis Mutualisme, Dan Sebagai pekerja kita lihat dulu apakah kita sudah mampu melakukan kewajiban kita. Kalau belum mampu mendingan diam dulu jangan banyak bicara. Jangan seperti saya Banyak bicara tapi prakteknya Nooooooooooll. .wahahahaahaha




Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.