kerusakan bumi, fakta yang terabaikan! "BLOGGING FOR THE EARTH"

Tulisan dibawah ini adalah bentuk kepedulian saya terhadap lingkungan dan nimbrungnya saya sebagai "BLOGGING FOR THE EARTH"

Sub tema kali ini yang saya angkat adalah "AKU dan KALIMANTAN BARAT"

Hampir setiap saat kita mengeluh bahwa cuaca pontianak sangat panas, belum lagi kadang cuaca yang sangat panas tiba-tiba menjadi hujan. Beberapa daerah juga mengalami beberapa kejadian alam yang mengerikan dan membuat kita cukup bergidik. Duniapun sangat memperhatikan keadaan bumi saat ini. Bahkan para pemimpin duniapun mengambil satu kesepakatan untuk terus menjaga kelestarian dunia. Masyarakat duniapun banyak membentuk lembatga swadaya untuk membantu mendengungkan terhadap penyelamatan dunia.

Kitapun sudah sangat paham dan tahu akan fakta yang terjadi mengenai bumi, banyak ahli mengemukakan tentang kerusakan ozon, kualitas udara, kejanggalan kejadian alam dan masih banyak prediksi yang terjadi ternyata sudah terjadi masyarakat. Kita dapat menyaksikan tayangan TV yang memberitakannya, radio yang menyuarakan atau koran yang menuliskan secara gamblang, tapi ternyata masyarakat dunia masih santai dan seperti lebih banyak yang tidak perduli.



Indonesia sendiri merupakan salah satu paru-paru dunia yang membantu recycle udara dan didaulat untuk menjaga kelangsungan pepohonan dan hutan. Agar kualitas udara selalu terjaga, bahkan dicanangkan adanya carbon trade antara negara berkembang dan negara maju, walaupun ini semua belum sepenuhnya disetujui seluruh negara. Gerakan menanam pohonpun dicanangkan pemerintah dan beberapa lembaga swadaya yang concern terhadap penghijauan dan tentu saja penghijauan ini akan menjaga suhu dunia tetap nyaman untuk ditinggali manusia, hewan dan tumbuhan


Saya pikir sebagai orang Indonesia, kita mesti tahu berapa jumlah hutan Indonesia yang tersisa. Data yang ada bahwa 10% hutan tropis yang tersisa didunia ada terdapat di Indonesia. Menurut survey badan planologi kehutanan, jumlah hutan yang tersisa di Indonesia melalui citra satelit di tahun 2005 berjumlah 93,92 hektar. Data
terakhir dari Dinas Kehutanan Kalbar menunjukkan, dari total kawasan hutan di Kalbar yang mencapai 9,1 juta hektar, sekitar 2,1 juta hektar di antaranya tergolong lahan
kritis. Di luar kawasan hutan, ada sekitar 3 juta hektar lahan yang kritis. Pada
pertengahan tahun lalu, Masyarakat Perhutanan Indonesia Komda Kalbar sempat
merilis, laju kerusakan hutan di Kalbar hampir 165.000 hektar per tahun atau 23
kali luas lapangan sepak bola per jam.


Apa yang terjadi pada masyarakat Kalimantan Barat sendiri? apakah sudah tercetus untuk mengembalikan pulau Kalimantan sebagai Zamrud Khatulistiwa? Ternyata harapan ini memang belum bisa direalisasikan. Pembukaan lahan sawit yang terus menurus dan didukung oleh pemerintah sebagai alasan penggerak perekonomian memang tidak bisa ditangguhkan lagi. Perusahaan-perusahaan besar terus membabat hutan dengan alasan ingin memajukan warga desa sekitar, tapi apakah ini terjadi? Belum lagi tiap perusaah tersebut tidak memiliki analisa dampak lingkungan yang valid dan sahih. Kebijakan-kebijakan pemerintah juga wajib berpihak pada hijaunya hutan. Jangan sampai kebijakan tersebut hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu saja.

Jangan lupa, Pontianak juga selalu menjadi langganan kabut asap, kualitas udara menjadi buruk dan beberapa aktivitas penerbangan di hentikan. Hot spot bertebaran dimana-mana dan menurut beberapa pihak, yang dipersalahkan adalah para peladang berpindah. Secara realistis dengan logika, berapa besar sih seorang peladang mampu melakukan pembakaran hutan?? dibandingkan dengan para pengusaha sawit dalam satu waktu dan dengan peralatan yang dimiliki masing-masing pihak? Lalu kalau memang ini sudah menjadi agenda rutin dan telah berlangsung bertahun-tahun, seberapa tangkas pemerintah mengatasi masalah ini? apakah hanya dengan himbauan saja? Kasihan kalau hanya peladang berpindah saja yang dipenjarakan sementara mereka hanya menyumbang tidak lebih dari 20% kabut asap. Masih ada yang 80% lagi......!

Itu sendiri untuk seluruh hutan di Kalimantan Barat. Bagaimana pula dengan Kota pontianak? Sampai saat ini kita memang belum menemukan taman kota yang bisa dijadikan ruang hijau untuk bersantai masyarakat Pontianak, padahal kita ketahui jumlah kendaraan bermotor di Pontianak terus bertambah. Apalagi beberapa ruas jalan utama harus kehilangan banyak pohon peneduh karena sudah tua dan rapuh ataupun ditebang karena proyek pemerintah. Sangat disayangkan sekali. Seharusnya pemerintah sudah dapat menghitung dan memperkirakan kapan tanaman menjadi tua sehingga bisa dipersiapkan penggantinya. Pemerintah juga sebaiknya mulai mempersiapkan pembangunan 2-3 kawasan hijau khusus untuk masyarakat berwisata didalam kota dan paling tidak bisa dijadikan lahan resapan air daripada membagun mega proyek pertokoan atau perumahan.

Saat ini Indonesia sudah melakukan satu gerakan one man one tree dan salah satu yang harus dicapai adalah menanam 230 juta pohon ditahun 2009 ini. Gerakan ini memang sudah dicanangkan pemerintah, tapi berapa banyak masyarakat yang respon? Sekali lagi, ini adalah gerakan menanam pohon, bukan menanam bunga di halaman rumah. Sebaiknya pemerintah membebaskan beberapa lahan kosong yang siap ditanami masyarakat luas dan masyarakat juga diwajibkan untuk merawat pohon tersebut sampai dia siap untuk tumbuh besar dan setelah itu pemeliharaan wajib dilakukan oleh pemerintah. Paling tidak ini akan memancing masyarakat untuk membuat atau membangun satu lahan hijau untuk liburan keluarga. Hal lain yang bisa dilakukan adalah setiap RT/RW wajib mendapat jatah pengelolaan tanaman di sepanjang ruas jalan tertentu termasuk perawatannya. Paling tidak ini bentuk nyata pemberdayaan masyarakat kota Pontianak.

Semoga fakta yang ada, pemikiran dan usul yang dicetuskan, membuat para blogger bisa lebih care dan terbersit keinginan untuk menjaga kehidupan hijau di Indonesia, setiap kegiatan kecil menanam pohon dikebun belakang rumah atau diberanda rumah akan memberikan dampak luar biasa terhadap kehidupan didunia ini. Perlu diingat, ini memang gerakan menanam, tapi memelihara juga merupakan satu kewajiban. Peliharalah sampai pohon tersebut mampu tumbuh mandiri. Jangan seperti beberapa daerah, setelah ditanam kemudian ditinggal sehingga pohon layu, kering dan mati. Penghijauan tidak hanya bisa 10-20 tahun namun bisa mencapai ratusan tahun. Dunia ini adalah warisan, rawat dan selamatkanlah! tahu saja tidak cukup.... bertindaklah!!

Note :
Beberapa gambar yang tersaji disini saya unduh dari:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbBSxJ7odvtaDAVV-lLJN00IhviP-6SqbJq_WDk9ddFWi4XRTRON_Zq3bgLftpWMcCTI1_-IeaDjtCgosSfWeCNGUcgFOvH4R2P9UO8aif5YDG5_CVVegT3HhBMxl_h75z5a5BpOOmhtI/s400/jenazah+hutan.jpg

http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://sundaysenergy.org/files/global_warming_is_uncool.gif&imgrefurl=http://saia-iseng-hhe.blogspot.com/&usg=__bulTWEeStXVtWBhsJWIlvyGr_oU=&h=794&w=600&sz=29&hl=id&start=17&tbnid=JFSkZ23f2Jk0dM:&tbnh=143&tbnw=108&prev=/images%3Fq%3Dglobal%2Bwarming%26gbv%3D2%26hl%3Did%26sa%3DG

http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.uwm.edu/~kjoboyle/images/global-warming-porn.jpg&imgrefurl=http://weltanote.blogspot.com/&usg=__BrWhSTWySX-GxcBsMXOYETVRozI=&h=384&w=480&sz=26&hl=id&start=4&tbnid=RjvFA0_hYGqtsM:&tbnh=103&tbnw=129&prev=/images%3Fq%3Dglobal%2Bwarming%26gbv%3D2%26hl%3Did%26sa%3DG

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3XmEoO9YD-urS-fxZcRLVLruObGNXY6sSGF9vK7r_212HnRxOTdj0Wm4lTdE4I4D3AFTrE3uCrXuWsKkE-mRN2vELP188-8me_PfuPhNRunKZEydA9c0-WannyOBlCP5fBnyttLRkqVQ/s400/KALBAR+POLOS.jpg

http://www.rripontianak.com/wp-content/uploads/2009/02/pembakaran-hutan.jpg


Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.