Santai < Ngisep Sisha rasa strawberry

Wa.... dah lama banget ngga ngelakuin yang satu ini hehehe ;) apaan sih :z hahahah jangan berlebay deh. terakhir ngelakuinnya 2006 lalu dengan rasa coklat.
Hari ini Chintya Ranjani ngajakin saya ngelakuin ini lagi dicafe depan, Pondok Samudera yang ada dijalan Sumatera. PAs banget kayanya yah. Ada didepan volare pula. Setelah melakukan kesepakatan pembayaran kita langsung meluncur kesana untuk melaksanakan hal tersebut.


Hehehe apa sih yang dibicarakan dari tadi ini?? sepertinya hot :~ let's go blogger! mari kita cari tahu apa yang terjadi selanjutnya!

Ternyata saya diajakin tya untuk ngisep sisha. Nah, pondok samudera adalah salah satu tempat yang menyediakan SISHA. ada 5 rasa yang sementara ini dengan harga 25.000 pada saat hari biasa da 30.000 saat sabtu minggu ato week end.
Klo kepengen tahu rasa yang disediakan,bisa langsung ngecheck on location. biar bisa puas klo tahu sendiri.

Jam makan siang dihari sabtu... Pondok Samudera membuat tempat seperti pondokan dan terkavling dengan ukuran 1x1 meter. Pas buat 1 pasangan mojok.... ckckckc dan asal tahu aja tempat favorit buat mojok adalah deket toilet. Ngga tahu kenapa juga alasannya seperti itu. hehehe hanya anda yang berpengalaman yang tahu!! hihihi :D
Dan saat saya kesana, saya mendapati banyak pasangan yang sedang mojok dengan berbagai posisi huehuehue dan pastinya... deket toilet.. fiuh.. KENAKALAN REMAJA DI ERA INFORMATIKA hehehe
Hari ini saya pengen pesan sisha rasa strawberry...... rasanya..... susah untuk diungkapkan secara gamblang. Pada hisapan awal terasa strawberry yang tajam plus sedikit rasa menthol yang lama kelamaan hilang. Ngga ada perbedaan antara menghisap rokok dan sisha karena akan membuat puyeng juga jika diisep terus :D :z
Saya jadi pengen tahu juga nih sejarah Sisha...
Asal muasalnya sisha, khususnya penikmat sisha awalnya hanya orang2 dari kalangan kelas bawah, para buruh, atau malah pengangguran yg emang ga da aktivitas. Mereka akan duduk berlama-lama sambil menikmati sisha. Namum skrng penikmat sisha makin meluas dan menjadi semacam trend di kalangan orang kelas atas.

Ahggg dari td crita sisha…sisha aja, emang apaan sih sisha…

Sisha atau dikenal jg dg sebutan Hookah tmsk salah satu cara menikmati rokok melalui semacam gelas piala, dmn dlm proses penghisapan tembakau ini akan melewati air sebagai filternya. Ini dia penampakan sisha atw hookah

Diceritakan bahwa, pergeseran sisha menjadi semacam trend di kalangan kelas atas ini lg booming. Beberapa cafe, sengaja khusus menyediakan alat2 ini. mereka bahkan memanjakan pelanggannya dg tdk hanya *sekedar menhisap tembakau*, malah mulai di permanis dg menambahkan aroma tertentu spt mint, melon, apel, strawberry.

Ada sebuah cafe yg terkenal, dimana pelanggannya para lelaki dr kalangan standar sosial-ekonomi kelas atas. Yg datang kesana dari mulai bankers, engineers dr berbagai company, lawyers and judges, politicians dan banyak lg dr kalangan yg tajir2. Cafe ini terletak di daerah Dokki, disebuah ujung gang kecil di jalan Soliman Gohar. Tempat ini selain menjadi tempat favorit untuk menikmati sisha tp jg menjadi arena untuk bersosialisasi, berdiskusi, nonton TV, khususnya nonton tim sepakbola favorit mereka.

Oh ya, ada juga artikel tentang sisha. Silakan mencerna sendiri
Sisha Lebih Bahaya daripada Rokok (Posted:2008-12-18 18:39:25)

Tak sedikit laki-laki dan perempuan menjadikan rokok sebagai kebutuhan biasa, meskipun mereka tahu bahaya merokok. Cara menikmati asap rokok pun semakin beragam, misalnya, dengan sisha atau hookah dari Timur Tengah.

Sisha atau hookah berasal bahasa Persia yang memiliki arti gelas atau piala. Para penggunanya beranggapan bahwa kandungan air yang digunakan dalam sisha berfungsi sebagai filter penyaring racun yang membahayakan.

Namun pada kenyataannya, baik rokok atau pun sisha ternyata memiliki efek negatif yang tak jauh berbeda. Sebuah riset terbaru menyebutkan, hookah dan rokok tembakau sama-sama mengandung kadar tinggi karbonmonoksida yang merugikan kesehatan.

Riset yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association ini memang hanya meneliti satu jenis gas beracun saja. Sehingga mustahil untuk membandingkan secara langsung dampak penggunaaan sisha dengan asap rokok.

Walau begitu, riset ini setidaknya memberi peringatan kepada pecinta sisha untuk berpikir dua kali menghisap pipa. Menikmati sisha bukanlah suatu aktivitas yang bebas risiko seperti yang mereka kira.

"Penggunaannya sungguh tidak aman untuk kesehatan," kata penulis riset S Katharine Hammond, kepala Divisi Ilmu Kesehatan Lingkungan di University of California, Berkeley.

Sisha yang hampir serupa dengan bong yang digunakan untuk mengisap mariyuana, memang sangat populer dalam beberapa tahun terakhir. Di banyak negara kini banyak berdiri bar-bar menyediakan sisha sehingga memicu ketertarikan pengunjung untuk mencoba menghisap pipa berbentuk unik tersebut, termasuk di Indonesia.

Untuk membuktikan kandungan racun pada sisha, Hammond melibatkan 27 mahasiswa yang biasa menghisap sisha selama satu jam dalam tiga malam yang berbeda pada April 2006.

Lima mahasiwa lain yang tidak memakai hookah juga dilibatkan dalam riset. Tetapi mereka harus tinggal bersama di ruangan saat para mahasiswa mengisap sisha.

Partisipan sebelumnya harus terbebas dari sisha selama 84 jam sebelum riset dilakukan. Kemudian, partisipan penghisap pipa yang didalamnya mengandung air serta 10 gram tembakau Al Fakher Mu'assal Tobacco yang dipanaskan menggunakan arang.

Peneliti lalu memantau kandungan karbonmonoksida pada dua kelompok partisipan sebelum dan sesudahnya dengan menggunakan sebuah mesin yang didesain untuk mendeteksi perokok.

Rata-rata kandungan karbonmonoksida pada partisipan mencapai 42 ppm, lebih tinggi ketimbang yang ditemukan pada perokok sigaret (17 ppm). Riset juga menemukan kadar karbonmonoksida meningkat di ruangan tempat partisipan menghisap hookah, dan bahkan bisa mencapai tingkat yang merugikan kesehatan lingkungan.

Hookah atau sisha mungkin saja tidak akan membuat Anda mengidap kanker paru-paru, tetapi akan mempengaruhi kesehatan dengan cara lain.

Sementara itu Thomas Eissenberg, profesor psikologi dari Virginia Commonwealth University yang juga meneliti penggunaan sisha mengatakan bahwa risetnya menunjukkan bahwa menghisap sisha selama 45 menit menghasilkan jumlah tar 36 kali lebih banyak ketimbang merokok selama lima menit.
Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.