Mencari Hostel dan Makanan Halal di Luang PrabangNama tempat ini adalah Watthat Homestay yang beralamat di 3/26 Ban Watthat Luang Prabang, Laos. Ternyata pengelolanga adalah sepasang suami istri. Andy asal Malaysia dan Oulaivant yang asli Laos. Nomor telepon yang bisa dihubungi +8562054240644;
Waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi. saat tiba di Luang Prabang. Masih terlalu
dini sebenarnya untuk mencari Guest House. Biasanya pukul 12 adalah waktu
masuk. Saya mencoba menyusuri beberapa jalan perkampungan yang menjadi pusat
backpacker di Laos. Pagi ini saya melihat beberapa pemilik hostel sedang
membersihkan halaman, beberapa kali saya juga berhenti dan mencoba melihat
ternyata banyak papan yang menuliskan Full
alias penuh. Sepertinya saat ini memang peak
season karena banyak traveler
Amerika dan Eropa yang menghindari cuaca dingin dinegaranya.
 |
Luang Prabang pagi hari, Laos |
Pekerjaan berat saya pagi ini adalah mencari hostel. Saat saya melewati sebuah rumah terdengan seorang
bapak dengan aksen Melayu menyapa dengan bahasa yang saya kenal. “Dari Malaysie
ke? Cari ape? kamar ke? Bole kat sini” (Dari Malaysia kah? Cari apa? Kamar kah?
Disini ada.) Saya reflek menoleh dan mengatakan saya dari Indonesia dan memang
sedang mencari kamar kosong. Penerimaan yang sangat hangat karena merasa masih
serumpun. Dirinya mengatakan saya adalah orang Indonesia ke dua yang datang ke Guest House miliknya. Nama tempat ini
adalah Watthat Homestay yang beralamat di 3/26 Ban Watthat Luang Prabang, Laos.
Ternyata pengelolanga adalah sepasang suami istri. Andy asal Malaysia dan
Oulaivant yang asli Laos. Nomor telepon yang bisa dihubungi +8562054240644;
 |
Luang Prabang pagi hari, Laos |
Keduanya melayani seluruh tamu dengan ramah. Mereka
mengelolanya dengan baik. Bagi muslim disini sangat aman karena memang penghuni
dipisah laki-laki dan perempuan serta semua alas kaki harus dilepas diluar.
Disini juga tidak menyediakan minuman beralkohol disini juga menyediakan
makanan halal sehingga sangat memudahkan karena di Laos susah sekali mencari
makanan halal. Selama di sini saya menyantap banyak makanan lokal. Mulai dari
mee goreng seharga 20.000 kip, nasi goreng seharga 20.000 kip sampai Lao BBQ
seharga 40.000 kip yang ayamnya diimpor langsung dari Thailand karena produk
ayam halal ada disana. Luang Prabang menyenangkan
 |
Teman jalan di Luang Prabang, Agus Suut, Arman, Razdan, Yechan dan Tukang Jalan Jajan |
Saya sendiri menikmati kelezatan BBQ ini bersama dengan
teman-teman traveler dari Malaysia dan Korea. Kuah kaldu yang lezat dan diisi
bermacam-macam sayuran serta daging ayam yang siap di panggang diatas bara yang
sudah berminyak akibat lemak ayam yang gurih. Orang laos, khususnya Luang Prabang sangat suka makan
sayuran dan saya merasakan sambal cocolan ala laos yang pedas dan sangit tapi
enak sekali saat dicampur dengan kuah kaldu.
 |
Teman jalan di Luang Prabang, Agus Suut, Arman, Razdan, Yechan dan Tukang Jalan Jajan |
Tempat ini menyediakan 4 kamar private seharga 100.000 kip untuk double dan 80.000 kip untuk
single sedangkan kamar dorm ada 12
tempat tidur untuk perempuan dan 12 tempat tidur pria seharga 40.000 kip
semuanya sudah termasuk sarapan. Sarapannya secangkir kopi laos yang membuat
saya ketagihan ditambah roti dan telur goreng. Silakan memilih mau telur mata
sapi atau telur dadar atau orak arik. Mungkin bagi muslim disini adalah pilihan
tepat untuk tidur dan makan karena semua makanan dijamin halal.
 |
Luang Prabang pagi hari, Laos |
Disekitar sini juga banyak sekali guest house bahkan jika penuh, biasanya ada yang menyewa sedikit
lahan dan membangun tenda untuk tidur atau menggunakan sleeping bed. Jika peak season kota Luang Prabang sungguh ramai dan
sesak tentu saja akan sangat susah mencari penginapan.
 |
Luang Prabang pagi hari, Laos |
Mencari makanan yang halal jadi pekerjaan rumah yang
cukup berat di Luang Prabang. Kalaupun ada yang menjual panggangan dipinggir
jalan entah ayam atau daging tapi biasanya disebelahnya ada daging babi. Begitu
pula dengan berbagai macam makanan, nasi, mie, bubur dan lain lain. Hampir
rata-rata menggunakan babi. Bakcpacker muslim harus waspada 3x lipat untuk
sering-sering bertanya halal atau tidak. Tentu saja juga bersusah payah dengan
bahasa Inggris penjual yang terbata-bata. Teman saya sesama backpacker dari
Malaysia biasa membawa bekal makanan yang banyak untuk mencari aman.
 |
Cemilan donat ala Luang Prabang Laos |
 |
Cemilan apem ala Luang Prabang Laos |
 |
Mie Goreng Watthat Halal ala Luang Prabang Laos |
Tapi percayalah, Luang prabang adalah kota yang wajib
dikunjungi saat ke Laos, kota tua ini banyak menyimpan sejarah penjajahan
Perancis dan Inggris. Pemandangannya alamnya juga indah dan menarik untuk
dieksplorasi. Tapi jangan coba-coba ikut paket turnya yang mahal apalagi dijual
dalam dolar Amerika. Kota ini sebenarnya ramah walaupun sedikit mahal untuk
kantong saya.
40 komentar
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry
berarti kalo kesana minimal kudu siap2 indomi ya bang, hehehe
nyobain apemnya bang? sama kah rasanya?
Makanan dan suasanya sepertinya lezat dan asooy banget mas don
Anyway, kl lg jalan trus ketemu ama org dari daerah / serumpun, kayaknya menyenangkan, ya :)
Tapi susyah banget ya kalau jalan-jalan ke tempat yang nggak nyediain makanan halal.
Soalnya selama ini saya pikir Laos itu cuma Vientine doang.
Kulinernya juga menggoda, tapi kalo di luar sana emang harus jaga-jaga sih makannya, takutnya haram.
Jalan-jalan melulu....asiiik banget!
Hihii...
*nasib jadi tavel blogger yang femes.
Sepertinya pemandangan di sana tidak terlalu jauh dengan pemandangan di Indonesia.
Tapi yang bikin seru...bisa belajar culture dan bahasa setempat yaa, mas...