Selamat Natal 2016, Damai Bagi Semua Hati
Bagi saya, perayaan natal tentu di isi dengan ibadat dan kumpul keluarga serta ucapan syukur atas segala hal yang sudah saya dapatkan. Mungkin mayoritas di Indonesia tidak merayakannya namun ikut merasakan “natal”, mulai dari hari libur, momen berkumpul bersama keluarga, sampai menikmati berbagai macam diskon di mall atau pusat perbelanjaan. Semuanya merasakan kebahagiaan walaupun tidak secara langsung. Sama seperti perayaan agama lainnya.
Natal yang diributkan bagi banyak orang tahun ini
berjalan aman dan damai tanpa ada “kejutan”. Di antara gegap gempita
pemberitaan, larangan ini itu, isu sweeping dan sebagainya, tahun ini semangat
damai itu tumbuh dengan baik di hati masing-masing umat manusia. Saya merasa
beruntung, masih banyak sahabat tukang jalan jajan yang baik hatinya mengirimi
kartu atau ucapan melalui sms, bahkan beberapa menelpon. Ucapan “selamat natal”
menjadi sangat mahal dalam 5 tahun terakhir ini. Saya tidak paham pro dan
kontranya, namun setiap tahun masih banyak sahabat saya dari keyakinan lain
yang mengucapkan selamat Natal.
Saya merayakan natal, 25 desember 2015 di gereja Saint Cruz, Bangkok |
Bagi saya, perayaan natal tentu di isi dengan ibadat
dan kumpul keluarga serta ucapan syukur atas segala hal yang sudah saya
dapatkan. Mungkin mayoritas di Indonesia tidak merayakannya namun ikut
merasakan “natal”, mulai dari hari libur, momen berkumpul bersama keluarga,
sampai menikmati berbagai macam diskon di mall atau pusat perbelanjaan.
Semuanya merasakan kebahagiaan walaupun tidak secara langsung. Sama seperti
perayaan agama lainnya.
Sama seperti halnya silaturahmi dan saling kunjung
mengunjungi menjadi “barang langka”. Saya juga tidak tahu sebabnya kenapa?. Di
kepala saya, berkunjung dan sekedar berbincang sembari menikmati kue adalah hal
yang biasa saja cuman perbedaannya adalah waktu berkunjungnya. Apakah yang berkunjung
akan ikut merayakan? Tentu tidak, sama seperti teman saya yang menyediakan jasa
membuat kue natal otomatis tidak ikut merayakan natal kan? Atau teman saya yang
ikut masuk ke gereja karena sahabatnya menikah tidak otomatis menjadi Kristen
kan? Tapi itu pendapat pribadi tukang jalan jajan.
Gereja Saint Cruz, Chao Phraya, Bangkok, Thailand |
Sebelumnya Tukang Jalan Jajan ingin Natal untuk teman,
saudara, sahabat yang merayakannya. Damai di hati dan damai di bumi serta di
hati semua orang. Bagi saya artinya bisa berkumpul bersama keluarga merayakan kelahiran
Yesus Kristus. Tuhan yang saya yakini sesuai dengan agama yang saya anut,
Katolik. Tukang jalan jajan termasuk orang yang jarang berkumpul besama
keluarga, sehingga natal menjadi momen tersendiri untuk menikmati makanan enak
sembari berkumpul bersama keluarga. Momen langka yang terkadang susah
direalisasikan di hari normal.
Lovely momsky |
Teman-teman saya selalu sibuk menyiapkan baju seragam
atau di tempat siapa tahun ini berkumpul untuk merayakan natal. Termasuk
hidangan apa saja yang akan disiapkan. Setiap keluarga punya tradisi yang
menyenangkan untuk dinikmati. Bagi saya natal bearti menikmati hidangan buatan
nenek yang selalu dirindukan. Nenek saya, Sunarsih seorang warga Malang tulen
yang sudah lama hijrah ke Kalimantan, menunya bisa di tebak, nasi kuning,
rendang daging, ayam goreng, sambel goreng ati ayam, kering tempe dan sup
sayuran. Menunya njawani, lidah saya dimanjakan semenjak 4 bulan setelah MPASI.
Our Family |
Lalu kenapa nasi kuning? Kakek saya lahir 25 desember
sehingga kami selalu merayakan natal sekaligus ulang tahun kakek Saya, Jhon Ado
ke 78 tahun.Beliau masih sehat dan masih bisa beraktifitas normal. Kakek saya
orang yang keras namun selalu menyayangi keluarganya. Momen natal ini selalu
menjadikan keluarga kecil ini “ngumpul bareng bahagia” setelah ayah saya
meninggal. Sintang jadi kota kecil yang menyenangkan saat ini. Dimana saya
pernah berada selama 17 tahun. Menikmati suasana kota yang denyut kehidupannya
semakin berwarna.
My Lovely grand pa and grand ma |
Natal tahun ini juga jadi pertama kali momen foto
bareng di rumah setelah kembali dari gereja. Mumpung saya dan ketiga adik saya
sedang berkumpul bersama. Kenapa jadi istimewa? Rata-rata kami semua banci
kamera, jarang sekali berminat diabadikan di lensa kamera. Saya saja tidak
punya foto wisuda saking malasnya untuk berada dalam frame. Begitu pula dengan
adik-adik saya, momsky, kakek dan nenek. Tapi tahun ini saya sudah berjanji
untuk punya foto “keluarga” yang penuh warna ini.
![]() |
Momsky and Her child |
Sekali lagi Selamat Natal buat semua. Saya bersyukur
bisa menikmati semua perayaan agama apapun di Indonesia ini. Ikut keriangannya,
merasakan sensasinya, mengucapkan selamat hari raya samapai berkunjung dan
bersilaturahmi kepada semua teman dan sahabat saya saat hari raya. Semoga
kerukunan dan toleransi terus terjaga, jauh dari isu SARA dan Politik yang bercampur
baur di Indonesia ini. Pandangan boleh berbeda tapi percayalah bahwa kita masih
Indonesia. Selamat Natal, damai di hati, damai di bumi dan damai bagi semesta.
6 komentar
Silakan berkomentar dengan bijak. Setelah anda mampir dan berkomentar, saya akan berkunjung balik. Jangan meninggalkan link hidup ya :)
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : eko.dony.prayudi@gmail.com
+Telp/WA : 0819 - 3210 - 9497
+IG/Twitter : @dodon_jerry
Semoga keberkahan selalu tercurah.