Penang World Music Festival 2015 Kick Off


Pertunjukan Penang World Music 2015 digelar. Berbagai jenis musik dari berbagai belahan dihadirkan untuk memenuhi hasrat penonton yang juga dari berbagai belahan dunia. semua antusias untuk antri dan membeli tiket seharga RM 80 sehari dan RM 140 Untuk 2 hari pertunjukan.


courtesy of Loo Boon Chuan Penang World Music Festival 2015


courtesy of Sherwynd Rylan Kessler Penang World Music Festival 2015



courtesy of Loo Boon Chuang Penang World Music Festival 2015

courtesy of Sherwynd Rylan Kessler Penang World Music Festival 2015

courtesy of Loo Boon Chuan Penang World Music Festival 2015

courtesy of Loo Boon Chuan Penang World Music Festival 2015


Selain dibuka secara online, penjualan tiket juga dibuka disisi kiri panggung. Penonton bisa langsung membeli atau juga memesannya secara online sebelum acara berlangsung. Panitia sendiri menjanjikan untuk memberikan penampilan terbaik. Esplanade yang bersejarah disulap menjadi dua panggung super besar dengan tata lampu yang indah serta dilengkapi dengan layar raksasa untuk menonton.





Tidak hanya itu, setiap harinya akan ada workshop yang dilakukan di Fort cornwallis, workshop sendiri diberikan oleh berbagai pemusik yang hadir. Mulai pukul 2 siang hingga 5 sore. Penonton berjejal untuk mendekat kepanggung dan mencari tahu langsung tentang alat musik yang mereka mainkan atau sekedar bertanya mengenai teknik menggunakan alat atau bahkan ada juga yang hanya untuk berfoto bersama pemusik yang hadir. Tidak lupa jika ada kesempatan maka akan dibuka jam session bersama dengan pengunjung yang hadir.

Bersebelahan dengan lokasi workshop, Esplanade yang berada ditepi laut sudah ramai dikunjungi festivalgoers yang tidak sadar untuk ikut larut dalam alunan musik berbagai musisi dari belahan dunia. hari pertama dibuka dengan hentakan tarian dari Euphora Dance Group, pemusik berharmonisasi dengan para pemain musik. Gerakan indah penari dengan kain lebar dan gerakan memutar membuat semuanya terlihat indah. Tidak lupa tuan rumah YB Danny Law, menyambut seluruh orang yang hadir disini, termasuk kami para jurnalis.
courtesy of Sherwynd Rylan Kessler Penang World Music Festival 2015

Nading Rhapsody dari Malaysia mengawali hari pertama dengan musik tradisional dari Iban, diiringi dengan beberapa alat musik tradisional dipadukan dengan alat musik modern serta alunan suara 3 penyanyinya membuat banyak penonton yang memberikan tepuk tangan meriah. Musik tradisi yang mereka bawa mampu membuat banyak orang penasaran, walaupun beberapa lagu diciptakan untuk mengikuti proses perkembangan zaman tapi nuansa etnik tetap terjaga.

courtesy of Loo Boon Chuan Penang World Music Festival 2015

Hujan mulai turun tapi tidak menyurutkan penonton dan beranjak dari esplanade. Mereka berbondong-bondong membeli jas hujan dan payung yang dijual di sekitar lokasi. Rupanya penampilan Tarraband menambah semangat hari yang beranjak malam. Perpaduan nuansa timur tengah yang kental dipadu dengan budaya Musik Eropa dan ternyata hasilnya sangat luar biasa. Orang yang hadir ditempat ini tidak mampu untuk menahan diri bergoyang mengikuti irama. Hujan bukan masalah utama.

courtesy of Loo Boon Chuan Penang World Music Festival 2015

Setelah tubuh mulai panas dan berkeringat, Ajinai dari Mongolia mampu membuat suasana terasa nyaman dan damai dengan gesekan dawai alat musik seperti berdawai lima namun digesek dan diposisikan seperti er-hu. kedamaian khas Mongolia mampu mereka bawa ke Esplanade yang jauhnya puluhan ribu kilometerr dari kampung halaman. Ditambah lagi dengan suara khas tenggorokan yang hanya bisa disuarakan oleh penduduk Mongolia, dimana kabarnya dulu suara-suara yang mereka hasilkan itu digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh. Sungguh menarik


courtesy of Sherwynd Rylan Kessler Penang World Music Festival 2015

Untuk menenangkan batin yang sudah berjingkrak akibat hentakan musik, Prem Joshua dari India mampu menghadirkan nuansa meditasi yang indah. Belum lagi alunan instrumen India yang menambah syahdu suasana. Terlihat beberapa pasangan memanfaatkan momen indah tersebut. Musik yang mengalun lembut dengan sentuhan klasik dan pop serta ditambah dengan tambahan lengkengin Prem Joshua membuat musik ini semakin bernyawa dan membuat saya sebagai penonton merinding. Penampilan yang mampu membawa saya mengarungi India di Penang.

courtesy of Loo Boon Chuan Penang World Music Festival 2015

Gaya nyentrik Annuluk dari Jerman sudah mampu memikat. Dengan model rambut yang cukup aneh ditambah dengan tato yang berbentuk garis dan bulu merak disekujur lengan dan leher membuatnya mampu mencuri perhatian. Musik yang dihadirkan juga cukup berbeda, lebih modern tapi tetap dengan sentuhan instrumen tradisional. Suara lengkingan yang gahar dengan nada-nada tinggi serta atraksi panggung yang memukau membuat Annuluk layak di pangggung Penang World Music Festival 2015. Beberapa lagu juga terdengar sangat aneh liriknya, karena bahasa yang digunakan adalah bahasa yang hanya dilafalkan oleh vokalis. Terdengar seperti bahasa roh yang cukup aneh.




courtesy of Sherwynd Rylan Kessler Penang World Music Festival 2015


courtesy of Loo Boon Chuan Penang World Music Festival 2015

Panggung Penang World Music Festival 2015 ditutup dengan penampilan luar biasa Dizu Plaatjies & Ibuyambo dari Afrika Selatan. Penampilan atraktif dan enerjik langsung dihadirkan sepanjang penampilannya. Walaupun jarum jam sudah menunjukkan 11 malam, sepertinya semangat penonton tidak turun dan bahkan semakin menggila. Nuansa musik Afrika mulai dari tarian, bahasa dan instrumen beradu dalam satu panggung. Alat musik yang terlihat aneh, mulai dari tanduk sampai papan kayu mampu menghadirkan suara musik yang berirama. Malam semakin larut tapi semangat tidak padam.


Tapi ini adalah penampilan terakhir malam ini, semua penonton terlihat puas menyaksikan atraksi yang luar biasa dari musisi dari berbagai belahan dunia. Semua jenis musik dihadirkan mala mini sebagai bentuk bahasa dunia. Saya sendiri merasa puas dan tidak sabar untuk menyaksikan pertunjukan musik Penang World Music Festival 2015 esok hari.
Warga negara Indonesia yang cinta budaya dan kuliner Indonesia dan sekarang menetap di Pontianak. Berprinsip belajar terus menerus dan berusaha tetap dinamis. Berpikiran bahwa hasil tidak akan menghianati usaha serta percaya bahwa rejeki tidak mungkin tertukar.